📝 QnA Genre dan Sub-genre (2)
Sesi Tanya Jawab
•••
Q: Bisa dijelasin lebih mendetail lagi enggak ya tentang low fantasy sama magical realism? Aku takutnya yang aku pahamin salah dan (kalau bisa) kasih contoh karyanya juga (terserah buku atau film).
A: Dari penjelasan yang aku baca di Wikipedia, inti perbedaan antara low fantasy dan magical realism adalah:
Di low fantasy unsur magisnya bersifat asing bagi orang awam dan bisa saja dilarang penggunaannya, contohnya adalah The Golden Spoon. Penggunaan sendok emas masih asing tetapi dijabarkan dengan jelas cara penggunaannya oleh si wanita tua yang menjualnya.
Di sisi lain, di magical realism unsur magisnya sudah diterima oleh sebagian besar masyarakat. Contohnya yang pernah aku baca, ada di sebuah desa kalau orang mati dibunuh, darahnya akan mengalir mengejar si pembunuh, dan hal ini diwajarkan di desa itu, makanya pekerjaan detektif jadi dimudahkan. Atau, di cerpen The Metamorfosis, tokoh utamanya bertransformasi menjadi kumbang raksasa, tapi dia mewajarkan hal itu dengan menjalani keseharian seperti biasa, sama dulu ketika masih manusia, begitu pula keluarganya mewajarkan tokoh utama yang jadi kumbang raksasa (awalnya mereka denial, kemudian berusaha acceptance).
Q: Ada sebuah genre yang dinamakan dark romance yang aku tahu dari Wattpad. Bisa jelaskan dark romance itu apa dan apakah termasuk sub-genre romance?
A: Genre dark romance adalah kisah percintaan romance yang melibatkan sisi gelap manusia. Biasanya rating-nya 18+ karena memuat unsur kekerasan, trauma, mafia, stalking, penculikan, dan lain-lain. Contoh yang terkenal adalah Fifty Shades of Grey.
Q: Apakah pemateri dan asisten memiliki saran/anjuran atas sebanyak apa sub-genre yang bisa ditulis dalam satu cerita? Soalnya saya suka menggaet agak banyak, tapi enggak tahu apakah yang kayak gitu bisa aja atau enggak. Soalnya, takutnya mempengaruhi alur dan plotnya; malah jadi jelek dan enggak jelas. Kira-kira, sub-genre mana aja yang enggak harmonis kalau dibarengin?
A: Aku pernah di masa ketika bikin cerita semua genre kuborong, ini efek dari anime yang kutonton terlalu berat konfliknya dan kompleks. Tapi, mengingat tulisan seperti novel tidak sepanjang durasi anime, ada baiknya membatas subgenre yang dipakai, agar cerita lebih fokus ke satu konflik utama dengan konflik-konflik kecil yang saling berkaitan. Untuk solusinya, bisa dibuat series, nah dari tiap seri ini bisa dibeda-bedakan mau fokus ke subgenre apa, dengan catatan saling berkaitan.
Menurutku semua sub-genre bakal klop asalkan penulis pandai merekatkannya :).
Tapi kalau dari aku contoh sub-genre tidak klop yang pernah ditemui adalah fantasi dengan religi. Karena religi memuat unsur agama sedangkan fantasi adalah dunia imajinasi, jadi ya kayak menentang ajaran agama itu sendiri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top