📝QnA Cara Menggunakan Diksi yang Benar dan Tidak Berlebihan

Sesi Tanya Jawab

•••

Q: Key punya tiga pertanyaan.
a. Di mana batas suatu majas? Apakah pada konteks atau pada target pembaca?
b. Haru mentioned majas khusus. Apa dan seperti apa itu majas khusus?
c. Kenapasih target pembaca mempengaruhi diksi dan majas penulis?
A:

a. Pemakaian majas ini, disesuaikan tergantung gimana mau ngebawain ceritanya. Jadi kayak majas gimana kira-kira buat ngidupin ceritanya, batasannya ya nyesuaiin sama penulis, karena pilihan diksinya itu yang bakal support si majas.

Misal kayak cerita horor, di bagian tegangnya, pake majasnya yang tepat aja buat saat-saat itu, tanpa meninggalkan diksi yang sesuai juga untuk konteks ceritanya

b. Oke, ini Haru tadi kayaknya salah ambil. Majas itu, ya majas-majas yang udah ada aja gitu, kek hiperbola dll juga. Menanggapi pembahasan diskusi tadi, perihal, kata kata baru dsb itu yang kayak khusus. Karena pemaknaan diksi tadi ngga langsung tahu kalau yang bacanya orang awam.

c. Sama halnya kayak penentuan genre cerita, atau tema cerita. Mau ditulis untuk kategori siapanya, disesuaikan sama poin kelaziman kata-kata diksinya. Jadi, kayak diksi itu umumnya segini dah tau belum, kalau buat majas kembali lagi kepada konteksnya mau gimana.

Q: Aku juga mau nanya:
a. Kapan majas dan diksi itu dipakai tepat pada tempatnya?
b. Bagaimana menulis yang menyampaikan makna tersirat penulis dengan baik?
A:
a. Kalau sesuai dengan yang dimaksud penulis, majas bisa tepat, kalau diksinya tepat. Seperti contoh tadi. Majasnya ngga ada kesalahan. Tapi diksi yang dipakai tidak berhubungan atau terlalu berlebihan.

b. Dengan memainkan diksi yang dipakai, majas sebagai pendukungnya. Misal kaYaka mau membuat makna tersirat tentang perasaan tokoh, kaYaka pake majas yang kiranya menggambarkan perasaan dari si tokoh, tapi tetap memperhatikan konteks yang kaYaka pake.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top