📝 QnA Cara Membangun Feel dari Cerita HMT

Sesi Diskusi

Q: Bagaimana caranya menulis cerita genre HMT yang berkesan?
A: Memiliki alur yang menegangkan, memiliki tema yang bagus, ditulis dengan detail namun menyembunyikan clue, serta memiliki plot twist yang tak bisa ditebak.

Caranya menulis, banyak-banyakin riset, tempatkan clue pada bagian cerita yang sekiranya pas, untuk adegan thriller perlu dinikmati jangan langsung tancap gas. Maksudnya kalau adegan membunuh, jangan langsung dibuat mati, tapi nikmati dulu dengan siksaan agar psikologi dan mental karakter bisa dikeluarkan.

Utama sih, pembawaannya. Banyak kok, tema yang banyak dipake orang tapi pembawaannya yang membuat pembaca terkesan.

Buat genre utama misteri, clue yang nggak terlalu mudah juga nggak susah. Emosi karakter yang bisa bikin kita bersimpati/marah/terenyuh. Lebih baik lagi kalau di klimaks ada beberapa plot twist, tapi jangan kebanyakan. Udah, keknya. Intinya, pembawaan cerita, emosi karakter, petunjuk, plot twist. Simple, teorinya aja sih.

Poin plus kalau ada plot twist yang bikin penikmatnya menebak-nebak dan menerka-nerka bagaimana alur selanjutnya berjalan, jadi seru sendiri gitu.

•••

Q: Menurut kamu, ketakutan dan ketegangan kayak apa sih yang biasanya disajikan dalam genre HMT?
A: Sesuai dengan judulnya, HMT.
Horror, bisa dengan cerita tentang arwah penasaran, atau kisah pembunuhan dimana jiwanya penuh dendam. Ketakutan yang tergambar di Horror dengan kisah seperti ini jelas akan tampak dari teror yang diberikan oleh si makhluk mistis.

Kalau di Misteri, ketegangan dan ketakutannya justru tampak pada pemecahan kasus. Atau penjahat yang mencoba mengelabuhi hukum, bisa tegang situasinya.

Thriller, menegangkannya menurutku pas bagian pembunuhannya sih. Apabila menulisnya dengan detail dan rinci disertai motif dan alur yang menarik, akan menakutkan sekaligus menegangkan nantinya.

•••

Q: Apa bedanya ketakutan dalam horror dan ketegangan dalam thriller?
A: Ketegangan dan ketakutan berdampingan-ini opini Key juga.

Soalnya kalaw kalian lihad di KBBI, dua-duanya merupakan perasaan gelisah dan/atau yang berkaitan dengan ketenangan jiwa. Perhatikan saat Key berkata keduanya berdampingan, bukan enggak ada bedanya. Karena saat kalian tegang, kalian belum tentu takut

Tapi saat kalian takut, kalian tegang. Kayak lagi debat argumen sama seseorang, suasana dan perasaan kitanya tegang, 'kan? Tapi apakah kita takut? 🌝

•••

Q: Teknik menulis apa yang lebih cocok digunakan untuk menulis HMT?
- Show
- Tell
- Keduanya
Sertakan alasan!
A: Keduanya. Buat cerita HMT gini, tell dan show punya porsi masing-masing. Penulis harus pandai-pandai membagi porsi itu.

Tapi memang lebih baik show. Gunanya:
1. untuk menunjukkan perasaan takut atau tegang.
2. untuk mendeskripsikan kemunculan hantu, pembunuh, atau monster misalnya.

Coba bayangin pake tell. Nanti malah gak ngefeel kan? Tujuan genre HMT kan salah satunya untuk menunjukkan perasaan takut/tegang ke pembacanya

•••

Q: HMT itu identik dengan plot twist dari misteri yang ada dalam ceritanya. Menurutmu, plot twist seperti apa yang berdampak paling besar kepada pembaca?
A: Kalo anta/pelaku ternyata tokoh yang gak diduga, itu udah terlalu klise. Menurud Key sendiri, Key paling nge-fans sama penulis yang pakai plot twist red herring 👎 pembaca harus teliti banget sama semua kalimatnya, jangan terpengaruh dengan klu yang obvious

Yang jarang Key temukan itu, plot twist reverse chronology. Syeperti namanya, plot twist ini mengandalkan alur. Jadi, alur yang disampaikan itu sebab/akibat dulu, baru awal kejadian.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top