Last Day - Final: Rim vs Fuyu

Battle Theme: "Paradoks"
Writer: Rythmea_ vs pinnavy


Blurb:

(1) Segala upaya untuk mencapai kedamaian hanya akan menghasilkan ketegangan.

Ini tentang Phel, pahlawan benua sekaligus simbol perdamaian. Kemakmuran menghujani negeri sejak Phel menyegel Pheno, Raja Kegelapan, musuh umat manusia.

Namun, sejak perdamaian tiba, Phel menyadari kesengsaraan baru akan menimpa. Konflik politik merajalela, kasta mengatur sejahtera, ketamakan manusia membabi buta. Phel mempertanyakan jati dirinya, pahlawan apa?

Tertumpah darah tak berdosa tanpa bisa menumpasnya. Haruskah ia menjadi Raja agar bebas menitah?

Lantas siapa yang ia bunuh jika bukan rakyatnya? Demi siapa ia menderita? Ucapan terakhir Pheno menyadarkannya.

"Kita tidak ada bedanya. Kau akan menjadi kegelapan selanjutnya demi kedamaian yang kau minta."

●●●

(2) Cilio berencana akan bunuh diri pada tanggal 11 Agustus. Tapi satu hari sebelumnya, Cilio ingin melakukan hal-hal gila dulu.

Pergi ke rumah stalker-nya misalnya.

"Silakan lihat-lihat. Maaf, kalau rumahnya bersih."

Piring kotor, gelas pop mie, noda darah nyamuk di dinding, bungkus silver queen, memang sangat bersih sekali.

"Ayo pergi ke ruang kerjaku. Aku menyimpan sedikit foto polaroid-mu di sana."

Ada ratusan. Semuanya menampilkan raut wajah Cilio yang tersenyum bersama teman-temannya ketika SMP.

Aneh.

Mana mungkin Cilio yang sudah 5 tahun tidak tersenyum ini berfoto bersama para perundungnya?

"Lihat. Aku suka saat kau merundung mereka."

Hah?

●●●

Cerita mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah sini:

(1)

(2)

Start: 10 Agustus 07:15
Vote ditutup: 11 Agustus 07:15

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top