1 Hari yang membosankan
Jakarta,8 Desember 2016
Di kota metropolitan, terdengar suara klakson kendaraan yang saling bersahut-sahutan di senin pagi yang cerah. Gedung-gedung tinggi perkantoran membuat suasana tampak ramai dan sumpek. Jauh dari kebisingan kota tersebut, sebuah perumahaan tampak sangat tentram dan damai dengan penduduknya yang tengah beraktivitas--- memulai hari senin yang cerah, lalu di salah satu rumah--- dengan bernuasa hijau daun tampak gadis berseragam putih abu-abu tengah duduk di teras rumah sambil mengenakkan sepatu kets berwarna hitam. Namun wajah gadis itu terlihat tidak bersemangat, setelah memakai sepatu.ia berdiri dan mengambil tas yang sedari tadi di letakkan di sampingnya lalu menyampir tas tersebut ke punggungnya setelah itu ia menoleh ke belakang seraya berkata.
"Ibu,fitri berangkat. Assalammualaikum!" pamit gadis itu yang bernama fitri
"Wa'alaikummulsalam!" balas ibu dari dalam rumah.
Selama perjalanan, rok abu-abunya bergerak seiring dengan langkahnya menuju sekolah yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Jalan raya yang ramai dengan kendaraan, berlalu-lalang sertai suara klakson yan saling sahut-sahutan mengiringi langkah malasnya.
beberapa menit kemudian,fitri sudah sampai di sekolah dengan suasana ramai oleh beberapa siswa yang masuk ke gerbang sekolah dan di samping gerbang terdapat sebuah papan besar yang bertulis "SMA 1 PANCASILA" serta alamat yang tertera di bawah nama sekolah tersebut. Saat gadis itu melangkah ke halaman sekolah, tiba-tiba seseorang menyapanya dari arah belakang. Lantas ia berhenti lalu menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa yang memanggilnya. seorang gadis dengan seragam yang sama datang dengannya datang menghampiri sambil melempar senyum kepadanya. Langkah fitri sempat terhenti---memberi kesempatan kepada gadis tersebut agar bisa menyusulnya.
" assalammualaikum, pagi fitri " sapa gadis tersebut
"Wa'alaikummulsalam, pagi juga salsa" jawab fitri
"Fitri terima kasihnya sudah ngasih tahu tugas sejarah " ucap salsa
"Sama-sama " balasnya
"Kalau kamu, bagaimana?" tanyannya
"Aku sudah,meskipun aku nggak suka yang namanya sejarah?" jawab fitri acuh tak acuh.
Mendengar kata fitri, salsa hanya mengangguk---mengerti dengan sifat fitri yang sudah dikenalnya sejak duduk di bangku smp hingga sekarang.tak terasa mereka berdua sudah sampai di dalam kelas yang saat ini sudah ramai dengan canda dan tawa beberapa siswa yang duduk di bangku masing-masing.
Lantas mereka berdua segera mendaratkan pantat mereka ke kursi.baru beberapa detik fitri duduk,tiba-tiba fitri menepuk dahinya seolah ia teringat sesuatu yang penting.
"Duh..aku lupa " ucapnya
"Kenapa,apa ada yang lupa?" tanya salsa penasaran
"Aku lupa?! Kalau hari ini piketku?" jawab fitri
"Yah sudah,lebih baik kamu cepat.soalnya tinggal 30 menit lagi kita upacara!" jelas salsa
Mendengar kata salsa,fitri hanya bisa membuang nafasnya dengan kasar sambil beranjak dari kursinya.
"Uuh...kenapa sih,piketku selalu dihari senin!? Nggak ada hari lain apa selain hari senin. Ugh..membosankan!" gerutu fitri.
Lalu ia menyambar salah satu sapu yang di letakkan di sudut kelas dan mulai menyapu lantai kelas.
Teeet...teeet...teeet...
Bel berbunyi, semua siswa yang berada di dalam dan luar kelas segera keluar menuju lapangan sekolah.fitri yang kebetulan sudah selesai menyapu, segera ikut keluar bersama siswa lainnya menuju lapangan sekolah.
.
.
.
"Jadi kesimpulannya,sebagai generasi muda harus memiliki semangat dalam menempuh pendidikan..."
"Huff..membosankan!" batin fitri saat di tengah pengarahan oleh kepala sekolah yang berdiri di atas pondium.sesekali ia menggoyak-goyakkan kedua kakinya secara bergantian karena mulai lelah berdiri.
"Sekian dari saya, apabila saya ada kesalahan kata mohon di maafkan.assalammualaikum " ucap pak kepala sekolah mengakhiri pidatonya.
Semua siswa yang hadir di lapangan menjawab secara serempak. Setelah kepala sekolah sudah turun dari pondium.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya upacara bendera telah selesai. Dengan lega ia bisa mengistirahatkan kakinya di dalam kelas,
"Haaah..akhirnya "
" ada apa "
" nggak, aku hanya lega saja. Kalau upacaranya sudah selesai " ujar fitri
" tapi setelah ini kita ada pelajaran sejarah lho.!" sahut salsa
Mendengar kata salsa,dengan malas fitri menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
.
.
.
.
.
.
"BLETAK!!!"
"FITRI!!! Lagi-lagi kamu tidur di jam saya!" bentak bu miftah---guru sejarah sambil menjidak fitri menggunakkan buku tebal.
Mendengar suara bentakaan bu miftah,membuat suasana di dalam kelas menjadi tegang nan hening. Sementara fitri sudah bangun dari tidurnya sambil mengelus kepalanya akibat di pukul oleh bu miftah menggunakan buku sejarah yang cukup tebal.
Bu miftah berniat memarahi fitri, namun sayangnya bel berbunyi bertanda pergantian pelajaran membuat bu miftah mengurungkan niatnya. Sambil menghelah nafas, bu miftah melangkah ke depan kelas seraya berkata.
"Baiklah.. Pelajaran hari ini kita bahas minggu depan dan----"bu miftah menggantungkan kalimatnya di udara, membuat semua siswa di dalam kelas fitri penasaran.
" dan khusus untuk fitri, ibu akan memberimu sebuah tugas yang harus kamu selesaikan saat libur akhir tahun nanti!" ujar bu miftah," ah iya... Satu hal lagi, hari ini pak akhmad sedang pergi keluar kota. Ibu harap hari ini jangan ada yang keluar dari kelas. Mengerti semuanya"
"Mengerti,bu.."
Setelah bu miftah sudah keluar dari dalam kelas, suasana di dalam kelas mulai ramai setelah tegang akibat kemurkaan bu miftah oleh fitri sedangkan gadis itu harus menerima tugas dari bu miftah sebagai hukumannya untuk liburan akhir tahun nanti.
"Fitri " panggil salsa
"Hm "
"Kamu nggak merasa bersalah dengan bu miftah?" tanya salsa
"Soal apa.."
"Yah...soal tadi " ucap salsa takut melukai perasaan fitri
Melihat salsa takut melukai perasaannya, fitri menghelah nafas sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi yang terbuat dari kayu jati.
"Tahu ah..aku ya, sebenarnya kurang suka yang namanya pelajaran sejarah. Bikin ngantuk aja!" sahutnya
"Yah..tapi setidaknya kamu bisa sedikit berubah.kita kan sudah sma,bukan anak smp lagi " nasihat salsa
"Iya aku tahu itu, tapi entah kenapa aku benar-benar malas dengan pelajaran yang satu ini. Tidak apa-lah, aku terima saja hukumannya. Lagi pula selama liburan aku juga nggak punya kerjaan selain nonton tv" jelas fitri diikuti dengan helaah nafas berat.
Salsa hanya terdiam, tidak tahu harus berkata apa dengan fitri yang sudah menjadi temannya waktu smp. Dia mengelus bahu fitri---memberi dorongan kepadanya.
~~~~~~~~~~~~~~🇮🇩🇮🇩🇮🇩~~~~~~~~~~~~~~
Bel pulang berbunyi, semua siswa yang berada di dalam kelas segera keluar. Fitri yang sudah selesai memasukkan buku ke dalam tas, langsung menyampirkan tali tas ke kedua bahunya dan berjalan menuju luar kelas bersama salsa. Baru keluar dari dalam kelas, fitri dan salsa di kejutkan dengan kehadiran bu miftah yang datang menghampiri mereka berdua.
"Fitri.. Bisa ikut ibu sebentar ?" tanya bu miftah kepada fitri dan pergi
Fitri yang seolah mengerti, langsung berpamitan dengan salsa dan pergi mengikuti bu miftah yang sepertinya pergi ke kantor guru. Melihat temannya sudah menjauh, salsa segera pulang meninggalkan sekolah.
Langkah fitri yang memakai sepatu kets warna hitam putih mengikuti langkah bu miftah yang menggunakan sepatu hak rendah menuju kantor guru yang letaknya sedikit jauh dari kelasnya.
"Hukuman apa yang akan bu miftah berikan kepadaku! Apa aku akan di suruh mengerjakan soal atau di suruh membersihkan sesuatu " tebaknya selama perjalanan.
Sampai di kantor guru, bu miftah langsung duduk di mejanya sambil membuka laci meja---- sedang mencari sesuatu. sedangkan fitri berdiri di depan meja bu miftah sambil melihat gurunya sedang mencari sesuatu, namun tak berselang bu miftah mengeluarkan sebuah buku yang cukup tebal bersampul merah dan meletakkannya di atas meja seraya berkata.
" ini tugas untukmu,kerjakan dengan baik selama liburan akhir tahun " ucapnya
Persis apa yang ada di pikirannya, dengan pasrah ia mengangguk "iya" kan sambil menerima buku tugas itu setelah itu dia pamit dan keluar dari ruang guru.
Selama perjalanan pulang, fitri berulang kali menghelah nafas panjang--- menerungi nasibnya.
Sampai di rumah, ia langsung duduk di lantai teras rumah yang berubin keramik berwarna putih tulang sambil melepas tali sepatunya.
"Sudah pulang ya " ucap seseorang dari arah belakang fitri
Fitri yang mengenali suara tersebut, sontak menoleh ke belakang dan melihat siapa yang bicara kepadanya
"Kak risky " fitri beranjak dari tempatnya dan memeluknya kakaknya yang sepertinya baru pulang dari kerja sebagai seorang sejarahwan.
Kak risky membalas pelukkan dari adik kecilnya untuk melepas kerinduan, setelah itu melepas kerinduan kak risky langsung mengajak adikknya untuk masuk ke dalam .
"Bagaimana keadaan sekolahmu?" tanya kak risky saat mereka sudah duduk di ruang keluarga
Fitri yang mendengar kakaknya bertanya tentang keadaan sekolahnya, membuat fitri menjadi muram
"Lho..kenapa! Ada sesuatu?" tanya kak risky melihat perubahan pada adikknya yang terlihat muram
Fitri tidak menjawab malah beranjak dari sofa dan pergi ke kamarnya sambil membawa tas.
Kak risky menatap fitri dengan ekpresi bingung dan heran, namun dia tak ambil pusing dari perubahan adikknya yang tiba-tiba.
Di dalam kamar, fitri meletakkan tasnya di atas meja belajar sementara dirinya duduk di tepi kasur sambil melamun. Namun lamunannya langsung buyar saat pintu kamarnya tiba-tiba di ketuk dan terdengar suara kak risky dari luar.
"Fitri.. Kamu di dalam! Kakak masuk ya " seru kak risky seraya memutar heandel pintu.
Saat pintu kamar fitri terbuka, kak risky langsung masuk sambil membawa nampan berisi camilan dan melihat adikknya yang tengah melamun; masih mengenakkan seragam sekolah.
"Ada apa, sepertinya kamu sedang banyak pikiran?" tanya kak risky seraya duduk di samping fitri, sementara nampan yang kak risky bawa di letakkan di sampingnya
Fitri menoleh dan menatap kakaknya sebelum akhirnya ia bertanya.
"Aku kena hukuman, gara-gara tidur di jam pelajaran sejarah?" jawab fitri langsung the point
Kak risky yang mendengarnya hanya ber-o panjang, lantas dia mengambil nampan tersebut dan menyodorkannya di hadapan fitri.
"Untukmu.." imbuhnya
Fitri menerimanya dan mengambil camilan tersebut setelah itu memakannya dengan lahap, sedangkan kak risky hanya melihat saja.
"Baiklah kakak ke keluar sebentar ya " ucapnya seraya keluar dari dalam kamar fitri hingga sosoknya tidak terlihat lagi
"Iya.."
.
.
.
.
.
Malam telah tiba, setelah makan malam fitri kembali ke dalam kamar dan duduk di meja belajar. Lantas
Ia meraih tasnya yang di letakkan di samping mejanya dan membuka resleting, setelah itu ia mengeluarkan buku tugas bersampul merah yang di berikan oleh bu miftah tadi siang
"Haa...," fitri menghelah nafas dan membuka sampul setelah itu ia membalikkan halaman pertama yang berisi sebuah pertanyaan.
"Apa menurutmu arti dari kemerdekaan "
Fitri berpikir sejenak untuk mencari jawaban dari soal pertama
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
"Arrgghh...aku nggak nemu jawabannya !" jerit fitri sambil mengacak-ngacak rambutnya yang panjang dengan kasar.
Lalu ia langsung beranjak dari tempatnya dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur untuk tidur dan Membiarkan buku tugasnya terbuka begitu saja.
.
.
.
.
.
Bersambung
Assalammualaikum, episode pertama sudah selesai. Aku sebenarnya masih penulis pemula, jadi kalau ada salah mohon di maklumi.
Jangan lupa vote, rating dan komentar ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top