Epilog
Air dingin yang begitu menyegarkan menyapu seluruh wajahku. Kupandangi wajah polos nan cantik dengan bibir sexy seperti yang sering dikatakan semua teman dan pria yang dekat denganku.
Perlahan kusentuh bibir sexy yang kini telah mengubah gelar gadis polos pada diriku. First kiss yang selama ini aku simpan untuk seorang pria idaman di masa depan, kini telah hilang dirampas seorang pria penggoda iman.
Aku menelan salivaku dengan berat dan kembali mencuci wajahku. Ingin rasanya menghilangkan bekas dan rasa dari first kiss yang cukup gila itu.
Rasa sesak di dada mulai melanda, rasa kesal, malu, bercampur pilu menyelimuti jiwa. Aku tak mampu untuk berkata-kata. Kejadian singkat yang hampir membuatku lupa akan segalanya. Kenikmatan dunia yang menyesatkan jiwa.
Terlebih saat teringat perkataanynya yang membuatku hampir mati berdiri. Tentang dia yang masih terikat hubungan dengan gadis lain selain diriku. Bahkan sudah menjalin kasih jauh lebih lama sebelum aku mengenalnya.
Rasa yang pernah ada, bahkan rasa ingin menerimanya setelah melakukan first kiss sirna begitu saja. Rasa suka akan sosok pria penggoda iman seketika hilang, lenyap, dalam sekejap digantikan dengan kebencian yang begitu mendalam.
Dengan penuh penyesalan, aku kembali pada rasa percaya diri dan tak mau sampai ada orang lain yang mengetahui hal ini.
Dengan cepat aku berlari keluar dari kamar mandi dan segera mencari ponselku. Setelah itu, aku mengirimkan pesan singkat pada Teddy agar merahasiakan kejadian singkat itu.
"Ted, tolong jangan bilang siapa-siapa soal yang tadi."
"Iya, tenang aja, Sayang. Hanya kita yang tahu moment dahsyat itu."
"Awas ya. Kalau sampai ada yang tahu selain kita. Gue nggak bakal tinggal diem. Dan sebaiknya elo lupain kejadian malem ini. Lupain gue juga. Tolong jauhin gue."
Dengan pesan terakhir yang menyiratkan ancaman keras dariku semuanya berakhir di malam itu. Aku memutuskan menghapus semuanya dan menghilangkan jejak kenangan atau apa pun itu yang telah terjadi.
Aku membuang kartu dari ponselku dan segera berkemas untuk kepergianku besok pagi. Aku akan pergi meninggalkan kota Bandung untuk pergi ke Jakarta menyusul Ibu dan Kakak perempuanku yang sudah berada di sana.
Keputusanku sudah bulat, untuk tidak mengingat dan mengungkit kejadian yang membuatku hampir kehilangan segalanya dan menyesal seumur hidupku. Cinta satu malam dengan rasa yang akan selalu teringat di setiap malam.
***
Setelah satu minggu berada di Jakarta, akhirnya aku serta Ibu dan Kakak perempuanku kembali ke rumah.
Dalvano dan teman-temanya yang saat ini berada di rumah ikut membantu membawakan barang-barang dari mobil dan membawanya ke dalam rumah. Tak terkecuali pria penggoda iman yang tak lain adalah Teddy.
Teddy menatapku dengan senyuman terukir di bibirnya. Terlihat begitu jelas ia merindukanku serta tatapan penuh cinta dan nafsu yang kian menggebu. Aku meliriknya sekilas lalu kembali berjalan melewatinya begitu saja. Dengan menyembunyikan rasa takut aku berjalan biasa saja seperti Dalvira di malam sebelum kejadian first kiss itu.
Dalvira yang ceria, cantik, anggun, dan polos. Ya, pengecualian untuk kata polos, itu salah. Karena yang sebenarnya, aku bukanlah gadis polos lagi. Kini aku telah menjadi gadis dengan rasa yang berbeda karena menyimpan rahasianya yang tak boleh ada satu orang pun yang tahu. Bahkan Milyani sekalipun.
Aku tidak munafik, jujur saja aku sempat berpikir melakukan hal lebih bersamanya, karena pada kenyataanya aku memang memiliki rasa yang sama kepada pria itu. Bahkan sering kali dalam benakku terbayang dan terputar berulang kali sebuah pertanyaan yang sama. Seperti apa? Bagaimana rasanya? Tapi aku menyadari bahwasannya pengalaman dan penyesalan yang aku alami karena kebodohan dan kecerobohan yang telah aku lakukan. Kini, membuatku belajar akan satu hal. Suatu hal bahwa, sesungguhnya pelajaran itu bisa kita dapatkan tanpa harus melakukan atau mengalaminya terlebih dahulu.
Jikalau semuanya sudah terjadi seperti yang aku alami. Hanya penyesalan yang akan menyelimuti diri. Tapi, aku tak akan berhenti apalagi mati membunuh diri. Aku tetap hidup untuk memperbaiki diri. Aku berjanji tidak akan mengulainya lagi. Cukup satu kali dan cukup tak mau lagi menyesal untuk kesekian kalinya.
End
[●]
Pesan dari Author.
Hi gaess, para remaja, kakak, adik atau sahabat reader yang udah mampir ke lapak saya yang sedikit menggunakan mecin ini. Mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang agak kurang senonoh dan kurang sopan.
Jujur saja semua ada alasannya. Saya memang sengaja membuat bahasa dari isi first kiss ini sesuai dengan fakta yang terjadi disekitar kita.
Anak jaman now yang sekarang merajalela kian mengumbar rasa yang mereka punya, tanpa memperdulikan dan mengetahui akibat dari apa yang mereka lakukan.
Di dalam cerita singkat ini, saya harap kalian bisa mengambil pelajaran dari sosok Dalvira dan para tokoh lainnya.
Menjalin kasih atau berhubungan itu boleh-boleh saja. Tapi sebaiknya dilakukan secara sehat. Karena kenikmatan sesaat itu hanya akan merusak diri bahkan merusak diri orang lain. Itu jika anda sekalian tidak bisa mengendalikan diri.
Tidak halnya dengan Dalvira. Jika anda sekalian sudah terlanjur terjerumus dan terjebak dalam kenikmatan sesaat yang menyesatkan itu. Kalian bisa contoh sosok Dalvira. Ia lebih memilih melupakan dan kembali menjadi diri sendiri dari pada hidup dengan cinta sesaat dan bergelimang dosa apabila ia mengikuti nafsu dan cintanya pada seorang pria.
Sosok Dalvira yang hanya melakukan firs kiss saja menyesal seperti itu. Lalu apa kalian tidak menyesal bila melakukan hal yang lebih dari itu?
Ini tidak terpaku pada suatu hubungan pacaran dan selebihnya.
Tapi, bisa juga pada diri kita yang membuat cerita berkonten porn tapi tidakkah menyesal setelahnya. Tidak hanya merusak diri, bahkan bisa merusak diri orang lain.
Gaess...
"Rasa penasaran akan suatu hal itu wajar, terlebih seorang pelajar yang masih belajar."
Tapi,
"Pengalaman dan pelajaran itu tak harus kita yang selalu mengalaminya. Kita bisa mendapat pelajaran dari pengalaman orang lain, daftar bacaan, tontonan dan pendengaran."
Dan jika anda sekalian tidak ingin menyesal di kemudian hari. Sebaiknya lakukanlah hal yang pasti akan menyelamatkan anda di kehidupan nanti.
Tak hanya akan cinta, tapi tulisan dan karya kita. Daftar bacaan kita, serta semua yang akan kita lakukan.
Ingat, segala sesuatu apabila sudah tahap ketagihan itu susah dihilangkan. Bahkan bisa berakibat patal.
So...?
Thank you
And see you
Queen Typo.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top