ꔛ⃟⿻ྀ⃕ Two

Keesokan harinya dan bukan hari minggu, jadi kau harus sekolah.

"Ittekimasu," katamu berpamitan seraya menutup pintu. Di saat yang sama Bakugou juga baru keluar dari rumahnya.

"Ohayou, Katsuki-kun," ucapmu menyapa.

"Hmm." Bakugou hanya menjawabnya dengan 'hmm', lalu berangkat lebih dulu ke sekolah.

"Ah, matte! Sekolah kita kan sama, kelasnya juga sama, kenapa kita gak berangkat bareng aja?" katamu sambil menyamakan langkah kakimu dengan Bakugou.

"Hmm, terserah kau saja."

Kalian berangkat bersama, tapi tidak saling mengobrol. Ah, jangan khwatir, perjalanan kalian tidak sepi. Bakugou mendengarkan setiap lirik yang kau lantunkan karena kau menyanyikan lagi favoritmu sepanjang jalan, bahkan sampai ke depan kelas.

"Ohayou, minna!" sapamu dan menghentikan nyanyianmu.

"Ohayou [Y/N]-chan!" sapa Midoriya.

"[Y/N]-chan, kemari sebentar!" Uraraka menarikmu secara tiba-tiba, sementara Bakugou duduk duluan di kursinya.

"N-nani, Ochako-chan?" tanyamu.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau bersama Bakugou-kun? Apa kalian berangkat bersama?"

"Ya, soal itu ... ternyata Katsuki-kun adalah tetangga baruku."

"T-tetangga baru?!" Ochako sedikit meninggikan suaranya karena kaget.

"Stttt! Jangan berisik, Ochako-chan."

"M-matte, tadi kau bilang apa? Katsuki-kun? Kalian sudah saling memanggil nama masing-masing?!" Lagi-lagi Uraraka meninggikan suaranya.

"Stttt! Ochako-chan!"

"Kalian saling memanggil nama masing-masing?" tanya Uraraka lagi, tapi kali ini ia mengecilkan tidak se berisik tadi, ia membisikan agar hanya kau yang mendengarnya.

"Mungkin Bakugou-kun itu teman masa kecilmu, [Y/N]-chan, kero."

"HUWAAA! Tsuyu-chan?!" Kau dan Uraraka berteriak kaget ketika Asui Tsuyu tiba-tiba bergabung dengan pembicaraan kalian.

"A-apa maksudmu, Tsuyu-chan?" tanyamu.

"Aku dengar Bakugou-kun pernah tinggal di sini sebelumnya, tapi dia pindah ke Osaka karena ayahnya dipindah tugaskan ke sana, kero" jawab Tsuyu menjelaskan.

"Hmm ... mungkin dia kembali ke sini karena ingin menemuimu, [Y/N]-chan." Ais, kali ini Midoriya. Ia bergabung dengan acara gosip wanita karena Iida sedang memanggil guru ke kantor.

"D-DEKU-KUN?! K-kau mendengar semuanya?!" teriakmu terkejut dan Midoriya menganggukkan kepala.

"Benar juga! Mungkin yang dikatakan Deku-kun itu benar, [Y/N]-chan!" kata Uraraka tambah semangat.

"H-hah? K-kalau Katsuki-kun itu Kacchan, seharusnya dia ingat aku saat pertama kali bertemu."

"Mungkin karena sudah lama, kalian jadi tidak saling mengenal," kata Tsuyu dan disertai anggukan Uraraka.

"Umm! Mungkin Kacchan temanmu itu mengganti model rambutnya sehingga kau tidak mengenalinya." Kali ini kata Midoriya, tidak lupa disertai anggukan Uraraka pertanda dia setuju dengan pendapat Midoriya.

"Kalau Bakugou-kun itu Kacchan,tapi dia tidak ingat denganmu dan kau juga tidak ingat dengannya, lalu mm ...."

"Berarti kalian sama-sama tidak ingat, begitu?!" Uraraka memotong ucapan Tsuyu dan kalo ini Midoriya yang mengangguk.

"M-masa sih? K—"

"Semuanya harap duduk, Yamada-sensei (Present Mic) sudah datang, sekarang waktunya pelajaran bahasa Inggris!" Iida datang bersama, pelajaran pun dimulai dan acara gosip ditunda.

'Aah, padahal lagi seru-serunya.' kata Uraraka dalam hati.

#istirahat

Akhirnya istirahat, kau ingin cepat ke kantin, kelaparan karena kesiangan jadi tidak sempat sarapan.

"[Y/N]-chan." Bakugou memanggil sekaligus menyentuh pundakmu.

"Ha'i, nani Baku–maksudku Katsuki-kun."

'Aah, gara-gara Ochako-chan dan Tsuyu-chan aku jadi gugup begini! Deku-kun juga ikut-ikutan ...' katamu dalam hati.

"Mm ... kau mau ke kantin?" tanya Bakugou, tapi tidak menatapmu.

"Mau, t-tapi ... aku mau ke toilet dulu, ya toilet! Iya kan Ochako-chan, Tsuyu-chan?" Kau mengedipkan mata juga menyenggol lengan Uraraka dan Tsusyu secara bergantian.

"Ya, aku juga mau ke toilet, [Y/N]-chan," kata Uraraka.

"Kalau begitu aku juga, kero." Kalian bertiga pergi ke toilet, walau sebenarnya ini hanya alasanmu menghindari Bakugou.


Seorang gadis kecil kira-kira usianya 10 tahun, bersurai (y\hc) dan beriris (y/ec), ia habis bermain di rumah temannya dan sekarang sedang dalam perjalanan pulang, sebut saja dia [Y/N]. Yap, ini cerita saat kau dan Bakugou masih SD.

"Hei kau." Tiba-tiba sekelompok anak lelaki menjegatmu, dan mereka adalah kakak kelas di sekolahmu. Ada lima senpai yang menghadangmu.

"Kami ingin jajan, tapi kami tidak punya uang," kata salah satu dari mereka.

"Kau mau memberikan uangmu pada kami, kan?" kata salah satu lagi dari mereka.

"Adik kelas itu harus patuh pada senpai." Mereka mulai mendekatimu, dan kau berjalan mundur.

"Jangan takut, berikan saja uangmu dan kami tidak akan mengganggumu."

"Iya, kami janji. Jadi berikan saja uangmu, ayo cepat~"

"T-tidak mau!" Kau berbalik dan hendak berlari, tapi ternyata ada satu senpai lagi di belakangmu.

"Ah, dasar nakal. Sudah kubilang kau harus menurut pada senpaimu." Dua orang dari mereka menahan tanganmu agar kau tidak melarikan diri.

"Yamet—mm!"

"Sttt ... jangan berisik dong." Mulutmu dibekap sehingga kau tak bisa berteriak. Kau ketakutan, bahkan sampai tak berani membuka mata.

"Makanya lain kali jangan nakal ya—"

"Lepaskan dia." Akhirnya seseorang datang, terdengar dari suaranya orang itu pasti anak-anak sepertimu. Kau membuka mata, penasaran siapa pahlawan cilik itu?

"Kacchan ..." ucapmu pelan. Kacchan adalah panggilan Bakugou, yakni teman sekelasmu.

"Wah wah ... pahlawan kita sudah datang. Oh iya, tadi kau bilang apa? Aku tidak dengar."

"Aku bilang lepaskan dia, kau tuli ya?"

"Kurang ajar!" Mereka melepaskanmu dan beralih menghajar Bakugou, tapi dengan mudah Bakugou dapat menghindari semua serangan dan menyerang balik.

Duakh

Dukh

"Sialan ... Awas kau, anak kecil!"

//aku bukan anak kecil paman, namaku kacchan//plak!! Gosah salah serper deh:v

Bakugou berhasil mengusir orang-orang yang mengganggumu, tapi kau masih gemetaran dan takut akan kejadian tadi.

"Oi, [Y/N], kau kenapa?" tanya Bakugou.

"Aku ... aku ... aku takut hiks ... hweee!"

"H-hoi, jangan menangis, aku kan sudah mengusir mereka." Kau menangis dan Bakugou menghampirimu.

"T-tapi aku ... aku—"

"Sudah kubilang jangan menangis." Bakugou memotong ucapanmu, ia juga mengelap pipimu yang basah karena air mata.

"Ayo pulang." Bakugou mengantarmu pulang dan sejak saat itu, kalian menjadi semakin dekat. Sayangnya tiba-tiba keluarga Bakugou pindah dan kau ... merasa kehilangan.


"[Y/N]-chan, kau belum sedang apa? Kau bilang mau ke kantin!" Uraraka berteriak dari balik pintu toilet yang menjadi pembatas antara dirinya dengan [Y/N].

"Mungkin [Y/N]-chan sedang buang air, kero."

"Huuh ... tapi kalau tidak cepat bisa keburu masuk dan kita tidak sempat ke kantin," kata Uraraka lagi. Perutnya sudah memberontak minta makan.

Sementara [Y/N], yaitu kau, sebenarnya kau tidak sedang buang air. Kau hanya sedang duduk di atas toilet sambil mengingat-ingat Kacchan teman masa kecilmu yang katanya adalah Bakugou.

"[Y/N]-chan!" Sekali lagi Uraraka berteriak dan kali ini teriakannya berhasil membuyarkan lamunanmu.

"I-iya, tunggu sebentar!" Kau menyiram toilet, lalu keluar dan menemui teman-temanmu.

"Kau ini buang air apa bersemedi sih, [Y/N]-chan?!" protes Uraraka.

"Gomen gomen ... tiba-tiba aku sakit perut."

Kalian pun bergegas ke kantin sebelum jak istirahat habis.

.

.

.

Yoshaaa!
Gomen kalo ada typo, soalnya ga kubaca langsung ku update TwT
Mungkin nanti kubaca ulang dan benerin yang typo:3

Matta ne~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top