ꔛ⃟⿻ྀ⃕ Four
Kabar tentang festival kembang api sudah tersebar luas ke seluruh penjuru kota. Teman-temanmu di sekolah pun membicarakannya. Tidak terasa hari yang ditunggu-tunggu pub tiba, semua orang-termasuk kau-tidak sabar ingin pergi ke hanabi festival nanti malam.
"[Y/N]-chan, nanti malam kau datang, kan?" tanya Uraraka.
"Hah? Datang ke mana?" tanyamu bingung.
"Ya ke hanabi festival lah, masa ke Aokigahara? Tapi kalo mau ga apa- apa sih. Ehe canda neng," kata Uraraka lagi.
*Aokigahara itu hutan bundir di Jepang
"G-ga mau lah! Ngapain ke sana?!" katamu.
"Dah tau kita lagi bahas festival, masa masih tanya 'kemana'?" Kali ini kata Mina dan kau hanya menunjukan senyum khasmu.
"Iya aku datang, kalian juga, kan?"
"Pasti dong! Iida-kun, kan, mau mentraktir semua murid 1-A, jadi aku harus datang!" ucap Mina.
"Aku juga! Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini!" ucap Kaminari penuh semangat.
"Yahaha... Tentu aku juga tidak akan melewatkan kesempatan ini, aku akan minta Iida memberikanku ini dan itu, lalu akan kuberikan itu semua pada gadis-gadis yang kutemui di sana. Mereka pasti langsung jatuh cinta denganku, lalu, lalu-"
BUKH!
Mineta baru mau membayangkan hal-hal yang ugh begitulah kalian tau kan? Jirou sudah lebih dulu memukulnya dan membuyarkan khayalannya. "Jangan berpikiran aneh-aneh!" Begitu katanya.
Selagi yang lain bercanda ria, diam-diam Bakugou menghampirimu.
"Nanti malam jadi, kan, [Y/N]-chan?" tanya Bakugou disertai semburat merah di pipinya. Bakugou berencana mengatakan sesuatu padamu nanti malam. Bakugou ingin ...
NGAJAK KAWIN LARI!
ga ga ga! uso uso!
Liat ae ntar
"Um! Aku sangat menantikannya!" jawabmu disertai senyum di wajahmu. Aduh aduh, wajah Bakugou semakin memerah, ia pun secepatnya menghindari wajah dan tatapanmu.
"Eh? Nande, Kacchan?" tanyamu bingung.
"N-nandemonai! Aku mau ke toilet dulu!" Bakugou pergi ke toilet dengan langkah yang lebih cepat dari berjalan normal. Karena kau ini adalah tipe orang yang gak peka, jadi kau hanya mengira Bakugou sakit perut karena ingin bab, padahal Bakugou ke toilet karena sakit perut datang bulan?!!!! Ga ga ga, oke uso lagi:)
#SkipTime
Sekarang pukul 6.45 Bakugou sudah siap dengan pakaian rapi dan siap berangkat. Sekali lagi ia bercermin. Kaus merah disertai jaket hitam dan celana panjang yang juga berwarna hitam. Cukup sederhana, tapi terlihat cocok dikenakan Bakugou.
Bakugou menarik napas panjang. Semoga malam ini lancar. Begitu doannya.
"Kau pasti bisa, Katsuki!" ucapnya menyemangati diri. "Ittekimasu!" ucapnya lagi seraya keluar dari rumahnya, tidak lupa mengunci pintu karena Mitsuki dan Masaru sedang tidak rumah. Ada pekerjaan katanya dan mereka tidak akan pulang 2-3 hari kedepan.
Sementara di rumahmu, tepatnya di kamarmu. Kau sudah selesai mandi dari jam 6 tadi, tapi sampai sekarang kau malah belum siap dengan pakaianmu.
"Aduh yang mana, ya? Ah, yang ini?" tanyamu pada diri sendiri sembari bercermin dan meletakan sebuah gaun merah seolah dipakai olehmu.
"Tidak. Ini terlalu seksi. Oh, atau yang ini?" Kali ini kau mengambil kemeja putih, mencocokkannya dengan dirimu dan bercermin lagi.
"Ah, ini juga tidak. Coba yang ini." Sekarang kau mengambil blouse yang biasa kau kenakan sehari-hari. "Tidak! Tidak! Ini terlalu biasa! Oh, yang ini bagus." Kau mengambil gaun merah muda yang sepertinya akan cocok untuk acara malam ini, tapi ...
"TIDAK MUATTT!!!" Yap, gaunnya tidak muat. Gaun itu sudah 3 tahun tertimbun di lemarimu, tentu sudah tidak muat.
"A-aku ingin memakai yukata mm ... mungkin aku akan agak lama, jadi ..."
Yukata? Dari pulang sekolah kau mencarinya, tapi tidak ketemu karena memang tidak ada. Bukan tidak punya, tapi sedang dipinjam sepupumu dan belum dikembalikan. Itulah sebabnya kau mengobrak-abrik lemarimu sekarang.
Jangan tanya apa kata ibumu saat melihat kamarmu berantakan, penuh baju ini dan itu di sana-sini. 'Kapal pecah' itulah julukan yang ibumu berikan pada kamarmu.
"[Y/N], sudah mau jam 7! Nanti terlambat loh!" teriak ibumu memperingatkan.
"Tasukete, Okaasan! Aku pakai baju apa?!" teriakmu membalas ibumu.
"Apa sajalah, bajumu kan banyak!"
"Tapi aku bingung! Bantu aku, Okaasan! Okaasan!" Kau terus bertetiak, tapi ibumu tidak menyahut lagi.
"Okaasa-"
"Sebentar! Sedang ada tamu tau! Pakai apa saja dan cepat berangkat sama!" Ibumu berteriak lagi, tapi tidak membantumu dan malah terkesan mengusir (?) tidak, itu hanya perasaanmu saja.
Kau menghela napas dan akhirnya memutuskan akan memakai apa.
Tok tok tok
"[Y/N]-chan, Kaasan boleh masuk?" Kau baru mau memakai baju pilihanmu, tapi tidak jadi. Kau membukakan dulu pintu kamarmu. Ada yang aneh. Ibumu datang bersama seorang anak kecil yang biasa kau panggil 'Aya-chan'-anak dari paman dan bibimu dari pihak ibu. Yap, sepupumu. Sedangkan yang meminjam yukata-mu adalah sepupu dari pihak ayahmu.
"[Y/N]-neechan!" sapa Aya penuh semangat.
"Aya-chan, kau ada di sini?" tanyamu sambil tersnyum manis dan membuat anak itu semakin ria.
"Aku ingin bermain dengan [Y/N]-neechan!"
"Eh? Tapi aku ..." Kau menunda sejenak perkataanmu, lalu menatap ibumu. Meminta penjelasan.
"Gomen ne, [Y/N]. Pamanmu masuk rumah sakit, Kaasan mau menemani bibi ke sana, jadi mm ... bisa kau batalkan janjimu dengan Katsuki?"
"B-batalkan ...?" Seketika kau membatu. Sudah lama kau menantikan hari ini, ah ralat, malam ini. Tidak mau ada lagi yang namanya kekecewaan.
"Tolong jaga Aya-chan, Kaasan mau siap-siap setelah iu berangkat. Kau telepon saja Katsuki atau langsung ke rumahnya, tapi jangan tinggalkan Aya-chan sendirian ya. Oh iya, jangan lupa kunci pintu ya."
Ibumu keluar dari kamarmu, meninggalkan Aya yang masih setia menggenggam dan mengayunkan tangan kanamu.
Kau menatap adik sepupumu yang masih dengan rianya memainkan tanganmu, tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya.
"Aya-chan, mau main apa?"
"Apa saja yang penting bersama neechan!"
"Baiklah, tapi neechan mau menelepon teman dulu ya." Aya mengangguk paham, kemudian kau mengambil ponselmu yang tergeletak di atas meja. Membuka aplikasi kontak dan mencari nama Bakugou, lalu meneleponnya.
Tutt... Tutt...
Di layar tertulis berdering, tapi Bakugou belum juga mengangkat teleponnya. Tentu saja, Bakugou lupa membawa ponsel dan meninggalkannya di atas meja belajar di kamarnya.
"Aah, tidak diangkat!"
"[Y/N], kami mau berangkat," ucap ibu pamit.
"Tolong jaga Aya ya, [Y/N]-chan," kata bibimu. Kemudian mereka berangkat.
"Neechan, kita mau main apa?" tanya Aya.
"Mm ... mainnya nanti ya, sekarang Aya-chan ikut neechan, mau?" tanyamu seraya menyamakan tinggi kalian. Lalu Aya menjawabnya dengan anggukan.
Kau hendak mengajak Aya ke rumah Bakugou, berharap Bakugou belum berangkat ke festival.
Ting Nong!
"Kacchan! Ini aku [Y/N]! Mitsuki-san! Kacchan!" Kau terus berteriak, tapi tidak ada respons apa pun dari sang pemilik rumah.
"Kachang!" Aya pun ikut teriak karena mengikutimu.
"Besok ibu dan ayahku tidak di rumah, katanya ada urusan pekerjaan di Hokkaido."
Kau teringat perkataan Bakugou kemarin. Pantas saja rumahnya kosong. Mitsuki dan Masaru sedang pergi, dan Bakugou juga pasti sudah berangkat.
Durrzgh
Langit mulai bergemuruh, sepertinya akan hujan, padahal ramalan cuaca bilang akan cerah. Hanabi festival juga mungkin akan ditunda.
"Kalau hujan, festival pasti ditunda, jadi Kacchan juga pasti pulang. Yang penting sekarang urus Aya-chan dulu," Ucapmu. Lalu kau mengajak Aya masuk ke rumah dan menemanimu bermain.
Sementara itu, di tempat Bakugou. Ia sedang duduk di bangku taman dekat lokasi festival diadakan, menunggu [Y/N] yang entah kapan datangnya.
"[Y/N]-chan lama juga ya, apa memakai yukata sampai selama ini?" tanyanya pada diri sendiri.
Midoriya, Todoroki, Kirishima, Uraraka, dan teman-teman yang lainnya sudah masuk menikmati aneka makanan yang disediakan di sana.
Srrrssh...
Perlahan langit mulai menurunkan hujan. Ah, ramalan cuaca hari ini benar-benar salah.
"Kau ingin membalasku ya, [Y/N]-chan?"
Hujannya semakin deras, terpaksa festival pun ditunda karena tidak bisa menyalakan kembang api. Beberapa orang memutuskan untuk kembali ke rumahnya, tapi sebagian besar memutuskan meneduh di stan makanan atau minuman di sana.
"Hei, nak! Kau sedang apa di sana? Cepat meneduh atau pulanglah!" Seorang pria tak dikenal berteriak pada Bakugou, tapi ia tetap menunggu [Y/N].
"Mungkin [Y/N]-chan terjebak hujan, aku akan menunggu sebentar lagi."
•
Sekarang pukul 10 malam. Hujan sudah reda dan ibumu juga sudah pulang. Aya dan bibimu juga sudah kembali ke rumahnya.
"[Y/N], cepat tidur! Sudah mal-[Y/N], kau mau kemana? Ini sudah malam!"
"Ke rumah Kacchan." Ibumu terus memanggil, tapi kau tidak peduli. Kau hanya ingin memastikan Bakugou sudah pulang atau belum? Itu saja.
Krekk
Kau membuka pintu rumahmu, menengok ke kanan dan ke kiri. "Kacchan!" Ah, langsung ketemu. Tak jauh dari tempatmu Bakugou berdiri dengan semua pakaiannya yang basah kuyup. Kau pun segera menghampirinya.
"Kacchan!" panggilmu lagi seraya memeluk Bakugou, tidak peduli walau bajumu akan ikut basah. Merasa bersalah sampai ingin menangis rasanya.
Kenapa jadi begini? Kacchan pasti ... berpikir aku membalasnya karena waktu itu dia tidak datang. katamu dalam hati.
"[Y/N]-chan...?" Bakugou tidak membalas pelukanmu, ia hanya bergumam kecil. Kecewa karena kau mengingkari janjimu, tapi cukup bahagia karena telah bertemu denganmu.
"Gomen, Kacchan hiks ... a-aku tidak bisa datang hiks ... bibiku menitipkan anaknya dan aku harus menjaganya karena ... karena ibu dan bibiku sedang pergi, jadi aku-"
"Begitu ya? Baiklah tidak apa, kita bisa lihat kembang api lain waktu ..." Bakugou sedikit mendorongmu agar kau melepaskan pelukannya.
"G-gomen, Kacchan ... a-aku sudah meneleponmu, aku juga sudah ke rumahmu, tapi ... ta-"
"Wakatta, [Y/N]-chan." Lagi-lagi Bakugou memotong ucapanmu, ia juga tersenyum padamu. "Salahku juga karena lupa membawa ponsel. Lagi pula hujan, kau tidak mungkin hujan-hujanan demi menemuiku, ibumu juga pasti tidak mengizinkannya."
"Kacchan ..."
"Daijoubu, [Y/N]-"
Brukh
"Kacchan!" Matamu membulat. Tiba-tiba Bakugou ambruk dan tak sadarkan diri, kehujanan berjam-jam membuatnya lemah.
"Okite, Kacchan! KACCHAN!"
.
.
.
Boros paragraf woi! Cuma buat prank gaje!!!
Oke okee bentar lagi ni story end.
Yoah!!!
Kira menglupa ternyata bentar lagi deadline TwT
Gomen kalo ada typo, nanti deh kalo udah end dibenerin typonya:D
Jangan lupa voment^^
Matta ne~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top