6

Sudah enam bulan.

Baik Felix dan Changbin telah menyelesaikan ujian semester masing-masing (dengan Changbin yang menyombongkan IPKnya yang naik dan Felix yang mengerang berkat seonggok nilai D bertengger di transkrip semester). Baik Felix maupun Changbin sudah kembali dari liburan di rumah masing-masing. Changbin menghabiskan liburannya berkunjung di tempat bibinya di Incheon, hanya menjaga toko dan bermain dengan sepupu-sepupunya yang baru belajar melangkah. Sementara Felix menghabiskan hampir seluruh liburan di Sydney kampung halamannya. Lidahnya terasa kaku saat kembali berbincang dengan bahasa Inggris, kakek neneknya hanya tertawa menanggapi. Di mata mereka Felix tetaplah Yongbokie mereka—mau bisa bahasa Inggris atau tidak.

Baik Felix dan Changbin tetap bertukar kabar melalui aplikasi chat. Di malam hari, ia akan menyalakan fitur video call dan memamerkan kuliner rumahan Australia pada Changbin (dan pemuda di seberang akan merengek minta dibawakan—hanya dibalas Felix dengan kerling jahil). Lalu okasi di mana gantian Changbin yang memamerkan barang-barang antik nan unik temuan sang paman untuk dijual. Gantian Felix yang merengek dan Changbin hanya tertawa.

("Pacarmu?" Nenek bertanya. Dengan pipi panas dan gelagat panik Felix menjawab, "Enggak, Nek! Dia seniorku di kampus."

"Masa? Tatapan dia ke kamu kayak pasangan hidup."

Felix hanya tertawa hambar. Matanya menatap jarak yang tersisa antara dirinya dan sang pemuda.)

Felix sudah berusaha melipat jarak, tetapi yang ia lihat tetap sama. Changbin yang jauh di sana. Changbin yang tak peduli seberapa keras tangannya mengulur tetap tak mampu tangannya gapai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top