Jurig 3

Anggur Hitam (80)

Event bulanan kali ini dibuka oleh cerpen yang rapi, padat dan lumayan enggak jelas. Gimana mau jelas, emosi mulu gua bawaannya! 😭

Eh, tolong dong, ya penulis (gua tahu siapa yang nulis cuma enggak mau ngaku aja orangnya) ini karakter Kembang Sepatu dipungut dari mana? Gara-gara dia, gua harus setop, ambil napas, setop, ambil napas lagi supaya enggak ikutan sinting!

Sepanjang cerita (setelah tahu nih makhluk gangguan jiwa) sepanjang itulah gua mau nangis, malu, misuh, jambak tuh anak. Tapi mengherankannya, itu Anggur Hitam yang awalnya sok jual mahal ternyata suka! Kek, ya lu belajar sosiologi harusnya sadar tuh makhluk rada-rada! 😭

Udah! Ini kayaknya kalo gua niatin mau misuh selembar habis buat cerita ini sendiri. Alhamdulillah-nya, ceritanya alus. Lompatan adegannya enak, dan penggambaran adegan pun gua bisa bayangin jelas—makanya sepanjang baca gua mau ngamok! Makanya, ini memang sangat berhasil sesuai prompt kedua. 😭

Udah ya. Makasih udah nulis cerpen buat bulan ini. Lain kali kalo disuruh jadi jurig dadakan kudu tahu genre yang diambil pemirsa apaan.


Asmaraloka (77)

Cerpen ini dibuka dengan paragraf yang langsung membuat aku tahu kalau penulis mengambil prompt pertama. Namun cerita baru dimulai pada paragraf ketiga yang dibuka dengan pertanyaan dari Nenek. Sayangnya, aku akan katakan ini agak bingung karena ada frasa "Nenek Kamala" yang aku pikir, nenek ini bernama Kamala. Ternyata, neneknya Kamala, tapi akhirnya mengerti kalau pada pembukaan cerita ada tiga orang; Nenek, Kamala dan Binaya.

Sejujurnya, ini adalah tipe cerita klasik yang aku suka; cerdas dan menarik. Sayang sekali, ada beberapa bagian prompt yang tidak masuk, seperti kancil dan buaya, serta saudari tiri menjadi saudara tiri.

Ada beberapa kalimat yang rasanya peletakannya kurang pas, jadi bikin aku nge-lag beberapa saat juga.

Tapi secara garis besar, seandainya ini tidak diambil dari prompt, dan tanpa Nenek, Kamala dan Binaya, cerita ini akan jadi cerita yang jauh lebih bagus. Sepertinya, prompt ini agak sulit, meskipun menantang.


Bawang Putih dan Kisah Barunya (90)

Cerpen ini sangat sesuai dengan prompt dan bagus banget. Aku suka banget alur ceritanya, dan aku bilang akan sempurna kalau ada beberapa bagian yang enggak diulang. Misal, ketika ketika Topeng Sakti izin pamit.

Namun, ada satu hal yang lumayan mengganggu juga. Rasanya agak aneh ketika cerita ini memakai sudut pandang pertama, karena si aku menceritakan sesuatu yang seharusnya tidak ia tahu. Mungkin lebih cocok kalau pakai sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Tapi secara keseluruhan, ini salah satu cerita yang paling kusuka. Terima kasih sudah menulis cerita yang menarik!


My Oliver Sykes (87)

Ini cerpen yang paling istimewa buatku, karena sukses bikin aku nangis di kalimat terakhirnya, "Kau tahu, apa yang ditakdirkan untukmu, akan selalu kembali padamu."

Cerita ini juga istimewa, karena meski dia mencintai secara ugal-ugalan, yang terasa adalah perasaan cinta yang besar dan manusiawi. Terutama karena betapa malunya Rachel dan detak jantungnya itu. Aku suka gimana caranya penulis menggambarkan perasaan Rachel sebagai cewek SMA yang memang belum dewasa dan masih murni.

Ya, terlepas dari penggunaan titik yang suka tertukar dengan koma, atau Malin Kundang yang ditulis tanpa huruf kapital, kesalahan kecil ini masih bisa dimaklumi. Terima kasih ya sudah menulis cerpen yang menyentuh ini! 🥺❤️


Raja dan Pemyihir (84)

Event kali ini ditutup dengan cerpen yang bagus! Aku suka pembukaan cerita tentang dongeng, lalu kisah diurai menjadi seperti kutukan kerajaan.

Meski, sejujurnya ada beberapa EBI yang tidak sempurna, dan printilan kecil lainnya, sepertinya bisa diperbaiki dan dihilangkan kalau penulis enggak keburu frustrasi karena dikejar DL mungkin.

Aku juga suka dengan tokoh-tokoh di dalam cerpen; hidup, meski tidak detail, namun juga terasa kuat. Aku enggak merasa ada bagian yang terlalu cepat atau lambat. Semua terasa pas dan indah.

Aku sangat menikmatinya! Terima kasih sudah menulis cerita yang menggugah! Mungkin enggak banyak hal yang bisa aku kritisi, karena memang tulisan ini sudah bagus dan mungkin lebih bagus dari ceritaku sendiri.

Terus menulis dan gugah lebih banyak jiwa-jiwa sekarat seperti saya! Salam cinta!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top