✦ 𖤘 ::┊Chapter 1 : ❛Perkenalan Pertama.❜
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈
Kala itu, saat aku pertama kali dikenalkan dengannya. Aku ragu kita akan menjadi dekat.
-[Name].
꒷꒦꒷‧˚₊‧꒦꒷꒦ ꒷꒦‧˚.⁺꒷꒦꒷‧˚꒦
10 tahun yang lalu ....
“Namanya [Name].”
“Ha?”
Nada suara terdengar kasar. Tak ada sopannya sama sekali pada yang lebih tua di hadapan. Ia bernama Gojo Satoru. Salah satu anak remaja populer dikalangan para gadis juga penyihir. Dengan ketampanan juga besarnya energi kutukan yang dia miliki.
“Apa kau bisa menyapanya nanti, Satoru?”
Orang yang bersama Gojo adalah Masamichi Yaga. Pembimbing sang remaja pria di sekolah Jujutsu juga kepala sekolah di sana. Mereka berdua tengah melangkah memasuki sebuah rumah besar milik salah satu keluarga terkemuka di Jepang.
“Untuk apa aku menyapanya?” Gojo memasang tampang seakan-akan ini benar-benar menyusahkan.
“Bukannya kau hebat dalam hal ini?”
“Iya, sih, tapi tidak ada gunanya ‘kan menyapa seorang gadis yang hidup di tempat besar ini. Dia pasti keras kepala dan menyebalkan.”
“Oh, jadi ini wujudmu yang sebenarnya dari wajah manis di hadapan para anak perempuan yang pernah kau temui?”
“... Sensei ini kenapa, sih?”
“Wah, kalian sudah datang!”
Suara pria yang terdengar ceria menginterupsi. Gojo dan Yaga menoleh bersamaan, mendapati pria sekitar umur 37 tahun menghampiri mereka, bersama seorang gadis yang memeluk lengannya.
“Oh, Ryuzaki san,” sapa Yaga, sedikit menyunggingkan senyum.
Orang itu adalah Ryuzaki Ryuu. Salah satu penyihir lepas yang tidak terikat dengan dunia penyihir lagi. Menggunakan alasan ingin bekerja sendiri, juga mengurusi perusahaan yang sudah dikelola keluarganya sejak lama, dalam bidang kemiliteran juga bisnis. Apalagi, dia sudah menikah. Memiliki seorang anak laki-laki yang sibuk juga anak perempuan yang masih remaja.
“Halo~! Daann ... ini anak dari keluarga Gojo, kan?” Nada suara Ryuzaki berubah menjadi sedikit jengkel setelah menyebut nama Gojo.
“Iya. Dia anak didikku.”
“Woaah ... aku kagum padamu bisa tahan dengan anak ini.” Senyuman Ryuzaki sunggingkan. Namun, tidak ada ketulusan di sana saat perempatan muncul di wajahnya.
Gojo mendengarkan perkataan mereka dalam diam. Memasang tampang bosan dengan keinginan segera pergi dari sini. Ia bertanya-tanya dalam benak. Kenapa harus dirinya yang diajak ke tempat ini bukan temannya atau orang lain?
Iris mata melirik ke arah gadis yang sejak tadi juga diam. Tidak ada penilaian yang berarti bagi Gojo untuk gadis itu. Selain wajahnya yang memasang sebuah senyuman kecil—mungkin itu kebiasaan si gadis. Jarang ada perempuan ramah dan murah senyum seperti dia. Tentu saja, itu terlihat dari auranya.
“Ah, benar juga. Ini putriku. Namanya [Name]. Ryuzaki [Name].”
Senyuman kian mekar pada wajah gadis bernama Ryuzaki [Name] ini. Membuat Gojo menaikkan satu alisnya ke atas melihat pemandangan itu. Gadis itu terlihat melambaikan tangan. Kemudian berujar, “Hai.”
Hmm? Dia ... auranya hampir mirip si Shoko, batin Gojo, setelah mengamati kembali remaja cantik itu. Netra indah meneliti dari atas ke bawah dengan mata yang agak melotot. Benar. Teknik gadis ini mirip dengan temannya. Salah satu teknik kutukan langka di dunia Jujutsu.
“Satoru.”
“Apa?” jawab Gojo.
Netra hitam keabuan milik si gadis melihat ke arahnya. Gojo menyadari itu. Membuat ia melirik kembali ke arah sang gadis yang kini sedikit bergidik. Mungkin kaget dengan cara bicara Gojo yang kasar. Lalu, remaja muda itu tampak memasang wajah bertanya-tanya. Entah apa yang ia pikirkan. Namun, Gojo menebak jika benak gadis itu diisi dengan pertanyaan apakah mereka akan akrab atau tidak. Sebab, setahu sang surai putih, ia akan diajak berkeliling di rumah ini selama gurunya dan Ryuzaki mengobrol.
“Bisa kau temani [Name] sebentar? Aku ada urusan dengan Ryuzaki-san,” ucap Yaga. Memberikan permintaan pada Gojo. Memasang ekspresi yang berharap besar dia bisa menurutinya tanpa protes.
“Kenapa aku, sih?” Gojo perlahan mengernyit.
“Itu alasan kenapa aku mengajakmu ke sini, Satoru.”
“Nah, makanya aku tanya. Kenapa aku, sih??”
Yaga menghela kemudian membuang napasnya. Dia terlihat menyesal. Seharusnya, tadi dia mengajak Geto Suguru saja. Teman baik Satoru sekaligus murid teladan yang dengan ajaibnya sabar dengan Gojo.
“Pergi aja. Kau tidak akan malu jalan dengan [Name]-chan, kok. Justru bisa saja [Name] -chan yang malu jalan sama kau.” Nada mengejek Ryuzaki keluarkan di akhir kalimat disusul kekehan.
Gojo dengan cepat mengalihkan pandangan ke arah Ryuzaki yang tersenyum tidak ikhlas padanya. Mata mengejab beberapa kali, setelah diperhatikan baik-baik, dia kenal pria itu.
“Kau ini ... orang yang sering main ke rumah dulu, ya?” tanya Gojo. Dia baru ingat kembali, sebab energi kutukan Ryuzaki juga sudah berubah membuatnya lambat menyadari ini.
Dan ... dia punya anak yang seumuran denganku? batinnya.
“Oh, kau ingat padaku juga rupanya, ya, bocah nakal?”
“Emm ... Ayah?”
Ryuzaki mengubah ekspresi saat suara halus dari sebelahnya mengalun. Tatapan bertanya ia layangkan pada [Name].
“Bukannya ada yang ingin kalian bicarakan? Ayah dan Yaga-san bisa pergi duluan, kok!” Nada ceria terdengar. [Name] tersenyum lebar pada Ayahnya.
“Okee. Kamu baik-baik, ya. Jangan tertular keburukan anak rambut putih di depan Ayah. Bahaya.” Dia membalas senyuman [Name]. Dan sedikit sinis saat menyinggung Gojo.
“Apa, sih.” Gojo memutar bola mata malas.
“Dadah!!” [Name] melepas pegangannya pada lengan sang Ayah seraya mundur beberapa langkah ke belakang dengan melambai tangan.
Yaga dan Ryuzaki saling mengangguk. Kemudian, melangkah ke arah lain meninggalkan Gojo dan [Name] berdua. Si gadis menurunkan tangan, menyembunyikannya ke belakang punggung.
Mata [Name] menatap ke segala arah. Berusaha untuk tidak melihat ke arah Gojo. [Name] menjadi semakin ragu untuk dekat dan akrab dengan pria ini. Bahkan, Ayahnya yang ia tahu merupakan orang yang tenang bisa kesal dengan mudah saat berada di dekat remaja tampan itu.
“Oi.”
[Name] tersentak kaget saat wajah Gojo tiba-tiba saja berada di hadapannya. Remaja itu membungkukkan tubuh, menyamai tinggi si gadis yang lebih pendek darinya.
“Iya? Ada apa? Kenapa?” [Name] spontan mengatakan semua itu saat belum sepenuhnya sadar dari rasa kaget.
“Pft—” Gojo menahan tawa. Ekspresi terkejut gadis di hadapannya berhasil menyenggol humornya. Mungkin dia akan mempermainkan gadis ini sedikit agar bisa mendapatkan hiburan. Jarang ada sesuatu yang bisa membuatnya tertawa, selain tersenyum menyebalkan.
“Kau harus mengajakku keliling ‘kan?” Tubuhnya kembali ditegakkan. Kedua tangan Gojo masuk ke dalam saku celana.
“Ah, iyaa ...!”
“Ya sudah. Ayo~”
꒷꒦꒷‧˚₊‧꒦꒷꒦ ꒷꒦‧˚.⁺꒷꒦꒷‧˚꒦
Dua chapter nanti adalah flashback.
Judul cerita ini atas usulan aoichannz__
my sistah~!
Aaanndd udah publish loh~ Anakmu2
Dia juga buat cerita G. Satoru x readers dengan Gojo sebagai kucing, loh~
Silahkan mampir kalo mauuu~!
Aku saranin banget♡❣
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈
9 Oktober 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top