ꗃ 𖤘 ::┊Chapter 15 : ❛Sedikit berbeda.❜

┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈   

Meski ia bilang akan hati-hati, tapi tanpa sadar dia malah melakukan sesuatu di luar rencana.

· · ────── ·𖥸· ─────── · ·

Gojo kembali lagi. Berdiri tepat di depan rumah sang gadis. Ia mengusap tengkuk. Berpikir alasan yang bagus untuk ia gunakan agar bisa menemui [Name] lagi. Dia tidak mungkin pergi ke tempat ini tanpa alasan yang jelas. Itu akan menimbulkan pertanyaan di kepala [Name]. Namun kemudian, tampang aneh ia pasang. Kenapa dia harus memikirkan hal merepotkan seperti itu? Gojo hanya perlu bertingkah seenaknya saja, seperti yang biasa ia lakukan selama ini.

Tangannya terangkat hendak mendorong pagar rumah, tapi seseorang dari dalam mendahuluinya. Gojo membeku kala melihat [Name] muncul dari balik pagar.

“Eh? Gojo-san? Haloo~!” sapa sang gadis dengan ceria.

“... Yaa!! [Namee]~!”

Gojo cepat menetralisir dirinya sendiri agar kembali fokus. Senyuman yang tak kalah ceria juga ia pasang. Namun, ekspresi itu tergantikan dengan cepat setelah melihat sang gadis yang begitu siap untuk pergi. Entah akan ke mana.

“Kau mau pergi ke mana?”

Gojo biasanya tak menanyakan ini pada orang lain karena ia tidak peduli, tapi mungkin dia jadi tidak merasa dihargai karena datang berkunjung di saat pemilik rumah hendak keluar. [Name] melebarkan senyum. Lantas berkata, “Aku bosan di rumah. Jadi, yah, aku berniat keluar jalan-jalan.” Ia mengedikkan kedua bahunya.

“Heee. Kukira kau anak rumahan yang tidak akan pernah mau keluar dari dalam kandangmu.”

“Hehe~ tidaklah! Cuman, yah, niatku untuk keluar tidak selalu muncul, sih. Hanya kadang-kadang.”

“Ikutt!”

“Okeeh!”

Mereka melangkah beriringan. Energi yang sama. Keceriaan mereka nyaris mirip hari ini. Mendatangkan sedikit tanda tanya untuk surai putih akan perbedaan [Name] sekarang. Anak yang katanya banyak menghabiskan waktu dalam rumah dan tiba-tiba ada keinginan untuk keluar jalan-jalan melihat sekitaran pasti telah mendapatkan sebuah tarikan apapun itu hingga membuat mereka keluar dari zona nyaman. Walau sebentar.

“Kau ini kenap—”

“Gojo-san, Gojo-san!!”

“Apa! Apa!?”

[Name] menggenggam tangannya. Ia perlu mengeluarkan tenaga ekstra hanya untuk menarik Gojo yang jauh lebih tinggi dan berbadan mengerikan darinya ke kedai es krim.

“Aku tidak sengaja menemukannya di internet. Katanya kedai es krim ini lagi populer! Ayo, ke sana!!”

“Ha?”

Biasanya. Gojo yang akan memaksa atau mengajak orang lain untuk jalan dan bermain bersama, tapi gadis ini malah melakukan sesuatu yang si surai putih lakukan pada orang lain.

“Kamu mau rasa apa??” tanya [Name]. Mata gadis itu melihat sekeliling.

Gojo mengapit dagu. Tampak keningnya yang mengernyit keras. Berpikir rasa manis apa yang harus ia beli untuk es krim yang pastinya enak ini.

“Vanilla!? Eh?” [Name] dan Gojo dengan berbarengan berkata kalimat yang sama. Sang gadis lantas melihat ke arah si surai putih dengan mata membulat, bibir agak terbuka. Perlahan binar cahaya muncul di netra hitam keabuan milik sang gadis saat mendapati wajah si pria yang tersenyum lebar. Dan itu menggemaskan. [Name] menyambut dengan tawa kecil, disusul pipi yang perlahan merona tipis.

“Waah~ ini enak, yaa~”

Sekarang keduanya berjalan berdampingan. Melewati beberapa kedai tanpa tujuan yang jelas. Es krim kini ada di tangan mereka masing-masing. [Name] menyentuh sebelah pipinya. Senyuman kian mengembang saat ia merasakan rasa manis dan dingin menyentuh lidah.

Gojo menikmati es krimnya seraya mata melirik ke arah si gadis. Ia mengejab beberapa kali. Lantas mengernyitkan alis. “Kau disambar apa hari ini?” tanyanya.

“Hm? Tidak ada, kok.”

Yang Gojo rasakan beberapa hari lalu saat ada di dekat gadis itu adalah kelembutan dan ketenangan. Juga agak canggung dan pendiam. Kini [Name] terlihat lebih semangat dan hangat dari biasanya. Namun, meski begitu, entah kenapa ekspresi seperti sekarang sangat cocok untuk sang gadis.

Rasanya aneh ketika anak yang terlihat tidak begitu banyak aktivitas di luar menjadi seorang guru dengan alasan suka bermain dengan anak-anak remaja. Pekerjaan guru memerlukan seseorang yang aktif jika tidak ingin tertinggal. Mudah bersosialisasi dengan anak-anak agar mereka tidak canggung dan tegang. Yah, guru–tidak, pendidik yang baik harus mempunyai itu agar dihargai oleh murid-muridnya.

“Gojo-san!”

“Ha? Apa?”

Ada sesuatu yang tentunya si surai putih belum tahu tentang si gadis. Selama ini, ia menjadi pusat perhatian. Segalanya adalah tentang Gojo. [Name] tidak pernah cerita tentang dirinya sendiri kala mereka bersama. Saat pembicaraan itu mulai menuju ke arah sang gadis, dia–dengan senyumnya–mengalihkan topik tanpa sadar. Apa sekarang mereka sudah mulai dekat? Rasanya ... batasan memang telah hancur. Namun, itu dari sang pria pada [Name]. Bagaimana dengan si gadis?

“Ada tempat yang ingin kamu kunjungi?” tanya [Name]. Ia mendongak ke arah si pria.

Gojo bungkam. Senyuman tak ia pasang pada wajahnya yang tampan. Kemudian, kekehan rendah ia keluarkan. Agak mengganggu saat ia belum tahu 'seperti apa' gadis ini sebenarnya. “Kau sendiri bagaimana?”

“Hm,?”

“Ikutt!!”

[Name] mengejab. Ia menelan ludah lalu menggigit bibir bawahnya. “Itu ....”

“Kau harus memutuskannya sendiri, loh, [Name]~ kalau tidak aku akan pergi!!”

“Eh! Jangan—” Si gadis menarik lengan kiri Gojo. Menggenggamnya dengan erat.

Gojo diam. Bibirnya agak terbuka. Tak lama, ia berkata dengan nada jenaka, “Aku tahu pria tampan sepertiku memang sulit untuk dilepas.”

“Bisa temani aku belanja??” jawab [Name] cepat. Ia tak ingin Gojo pergi begitu saja hanya karena ia tidak bisa memutuskan sesuatu sendiri.

“Belanja apa?”

“Cemilan. Stok di rumahku mulai habis, hehe~” Dia menjawab seadanya.

Gojo melangkah duluan, tapi [Name] belum melepas genggaman pada lengannya. Pria itu juga tidak menolak ataupun membalas. Membuat [Name] cukup terkejut.

“Kalau begitu ayoo~”

Dia ... tidak menolak sentuhanku .... Diam-diam [Name] kembali tersipu disusul suara debaran jantung yang perlahan memenuhi pendengaran sang gadis. Lantas ia tertawa kecil.

“Apa yang lucu, huh?”

“Ah, tidak ada, kok!!”

.

.

.

· · ────── ·𖥸· ─────── · ·

.....

┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈ 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top