-Selenophile-
Hai, udah lama ga bikin Fanfic mereka, kangen sama MoenD x Mefelz tapi kali ini versi nama lokal agar kerasa Indonesia bingitzz awikwok
Munandra Adipatma (Andra) = MoenD
Mahendra Artara (Mahen) = Mefelz
***
Munandra Adipatma, Seorang lelaki yang mengidap Xeroderma pigmentosum, Penyakit yang membuatnya tak dapat Keluar dari ruangan kubus berbau alkohol saat matahari sedang menerangi dunia, bahkan hanya untuk terkena sinar dariMatahari iapun tak dibolehkan. namun hal itu tak menghalangi Andra untuk keluar menyapa dan menikmati keindahan dunia, bahkan saking seringnya ia keluar pada malam hari membuat Andra mencintai Bulan. Bulan adalah ciptaan Tuhan yang memberikan ribuan kenangan kepada Andra, disana ia bisa menginggat kedua adik laki lakinya yang meninggal akibat kecelakaan pada waktu itu, dirinya ditemukan pingsan bahkan ia sampai koma hingga 3 bulan. saat bangun, hanya kabar kesendirian didengarnya. "Terlalu mencintai bulan hm?" Andra terdiam, ia tau siapa seseorang yang menyapanya kala itu, Namun ia belum siap untuk beradu mata dengan pemilik surai selembut Sutra tersebut. "Kenapa hanya terdiam?, kapan kau akan mencintaiku sama seperti kau mencintai bulan?" Namanya Mahendra Artara, satu satunya orang yang mengambil hak penuh atas Andra, ialah yang sekarang menjadi Walinya, menginggat bahwa Andra masih berusia 17 tahun, dimana legal untuk hidup sendiri adalah berusia 21 tahun. Mahen sudah lama mengejar anak sulung Adipatma ini, dirinya kalah dari godaan untuk mencintai seorang Munandra Adipatma, karna memang itu adalah godaan terkuat yang pernah ia alami. Setelah mendengar kabar yang menewaskan kedua adiknya, Andra, selaku seorang kakak dari Satria Adipatma dan Januar Adipatma sangat terpukul atas kabar tersebut, bahkan sudah hampir lima kali ia mencoba melakukan tindak bunuh diri, naas baginya karna hal itu selalu ditahan oleh Mahen. "Kau tak lelah menungguku yang sedang diambang kematian?" Ucap Andra akhirnya berani menatap lekat iris Zamrud tersebut. Mahen terdiam, mencerna satu satu kalimat yang terucap dari bibir plum sang Andra. sampai akhirnya berani melontarkan jawaban, "Jika kau diambang kematian, biarkan aku menjadi malaikat pencabut nyawamu." Ucap Mahen membuat Andra Terbelangak, bukan karna kata kata seram yang membuatnya takut, namun kata kata itu tak sedikit pun ia pahami. "Apa maksudmu? Mahen.." Andra bertanya, saat itu Mahen sedang merokok, ia mematik apinya sembari berkata "jadi semuanya tergantung padaku, apakah akan membawamu ke syurga atau mengembalikanmu ke dunia". Andra tak dapat berkata kata, dirinya tau bahwa orang ini sangat mencintainya, namun hingga menjadi wali dan menjanganya? Sepertinya Mahen tak main main kala ini.
Ditatapnya kala itu bulan yang benderang, menutup matanya lalu tersenyum keatas sana
"Aku juga mencintaimu.. Mahen."
#A
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top