Chapter 28 : I am sorry
Donghae Pov
Setelah kemarin aku memutuskan kembali ke Seoul lebih awal dari teman-temanku, dan ada sedikit masalah dengan pesawatnya hingga aku yang seharusnya sampai dalam waktu 1 jam, itu berarti sekitar jam 1 AM KST, aku baru saja sampai. Sekarang jam 5 AM KST.
Tapi tak apa. Setidaknya aku tidak akan telat bertemu dengan dia, yang mungkin saja tidak akan bisa kutemui setelahnya.
Aku sengaja tidak pulang lebih dulu ke rumah dan memilih menunggunya di Bandara karena aku takut telat bertemu dengannya. Aku tidak tahu kenapa, tapi soal pertemanan, jujur saja aku memang pilih-pilih. Jadi, jika ada seseorang yang cukup memberi pengaruh padaku, aku tidak ingin berakhir dengan mudah.
"Mungkin sebaiknya sekarang aku merapikan penampilanku dulu."Ucapku, berjalan menuju toilet.
Karena kemarin aku terburu-buru, aku hanya membawa tas kecil berisi dompet, ponsel, pasport, dan sandwich yang aku beli semalam.
"Aish, aku bahkan tidak membawa baju ganti."Ucapku kesal.
"Baiklah. Aku hanya akan merapikan rambutku." Gumamku dan mulai merapikan rambut.
"Tapi, apa yang akan aku katakan padanya nanti?"Pikirku membuat kegiatanku, merapikan rambut terhenti.
"I am sorry for not believing in what you say. I am so sorry. I wish we will remain good friends for along time."
"Canggung sekali."Ucapku menggelengkan kepala.
"I am so stupid, I am sorry. Hopefully our friendship will not stop here."
"merendah sekali."
"TIDAK!"
"arrghh.. bagaimana ya?"Tanyaku prustasi.
"Arrggh. . lihat saja nanti."Ucapku akhirnya sebelum pergi dari toilet.
"Aku akan menunggu di sini."Ucapku duduk.
Aku menahan diri untuk tidak memainkan ponselku karena daya baterainya yang tidak mendukung. Tindakanku kali ini benar-benar tanpa persiapan sama sekali. Dan aku tidak tau apa yang harus kulakukan selagi menunggu mereka.
"Ok. 2 jam sebelum jadwal. Mungkin mereka akan tiba 1 jam lebih awal."Ucapku.
"Bersabarlah, Lee Donghae! Hanya 1 jam."
#
#
#
Zahra Pov
"Halmeoni, joheun achim imnida!"Sapaku pada nenek yang dua hari lalu Ahmad Oppa kenalkan pada aku dan Gina.
Tapi, meski baru kenal, halmeoni sangat baik. Kami bahkan telah banyak bercerita. Halmeoni suka sekali menceritakan cucu laki-lakinya. Sepertinya dia sangat sayang sekali pada cucunya itu.
Halmeoni juga bercerita alasan dia setiap hari pergi ke RS, yaitu untuk menjaga menantunya? bukan! suami dari menantunya? ayah tiri dari cucunya? Entahlah! aku bingung bagaimana menyebutnya.
"Halmeoni, hari ini aku pulang."
"benarkah?"Tanya Halmeoni.
Aku hanya mengangguk.
"Apa sudah benar-benar sembuh?"Tanya Halmeoni menunjukkan raut khawatir.
"Iya, alhamdulillah halmeoni. Aku sudah merasa sehat."Balasku tersenyum.
"Syukurlah."Ucap Halmeoni.
Andai dia benar-benar nenekku, pasti bahagia sekali.
"Cucu halmeoni kapan pulang dari liburan?"Tanyaku kemudian.
"Mereka bilang malam ini."
"ra. . eoh, Halmeoni annyeong haseyo!"Gina yang tadi memanggilku langsung menyapa halmeoni.
Halmeoni hanya tersenyum sebagai balasan untuk Gina.
"Halmeoni, kami mau pulang. Mau aku antar sekalian?"Tanya Ahmad Oppa.
"Tidak usah. Zahra harus segera istirahat."Tolak Halmeoni.
"Aniyo, halmeoni. Gwaenchana."Ucapku.
"Aku sudah terlalu banyak istirahat di sini, jadi ingin sedikit jalan-jalan."Tambahku.
"Kalau begitu ayo ke rumah halmeoni!"Ajak halmeoni.
Aku melirik Ahmad Oppa dan Gina.
"Jika kamu mau, ok. Oppa akan antar."Ucap Ahmad Oppa.
"Ok, kaja!" Ajak halmeoni.
Author Pov
"Hyuk-ah, Donghae tidak menelpon?"Tanya Heechul.
"Tidak."Jawab Eunhyuk.
"Dia belum menyadarinya."Ucap Kibum.
"Apa kalian tidak keterlaluan membohongi Oppaku untuk yeoja itu?"Tanya Tiffany.
"Fany-ah, ada apa? Apa kau cemburu?"Balas Heechul bertanya.
"Tidak. Apa maksudmu, Oppa?"Sanggah Tiffany.
"Aku hanya takut dia marah lagi."Terang Tiffany.
"Aku benar-benar takut saat kemarin dia marah. Marah terbesar yang pernah aku lihat dari dia." Tiffany.
"Bukan takut aku dimarahi, tapi aku takut dia menyakiti dirinya lebih buruk."Tiffany lagim
"Dia tidak melapiaskan marahnya pada orang lain, tapi dia menyakiti dirinya sendiri."Ucap Heechul.
"Dia tidak bisa sendiri, tapi tidak pernah memintaku untuk membantunya. Dia anggap apa aku selama ini?"Gerutu Eunhyuk.
"Dan dia sangat pandai akting hingga aku menganggapnya baik-baik saja."Tambah Eunhyuk.
"Dia yang pandai akting atau kau yang bodoh, tidak dapat membedakannya?"Celetuk Kibum.
"Ya, Kim Kibum!"Seru Eunhyuk kesal.
"Kau pandai sekali, Kibum-ah!"Ucap Heechul.
"Ya, Hyung!"
"Hahahaaaa. . . "
#
#
#
"Permisi! Aku mau tanya. Apa jadwal pesawat menuju Indonesia ada masalah hari ini?"
"Hari ini tidak ada jadwal menuju Indonesia."
"Benarkah? jam 8 pagi ini?"Tanya Donghae masih tidak percaya.
"Tidak ada."
"Kamsahamnida."Donghae memaksakan senyumnya lalu pergi.
"Awas kalian jika aku tau kalian sengaja membohongiku."Ucap Donghae pelan.
🌷
🌷
🌷
"Halmeoni, joesonghamnida. Aku tiba-tiba mengubah rencananya."Ucap Zahra pada halmeoni.
"Hey, tak apa. Halmeoni senang bisa makan di asrama kalian. Kalian bisa main ke sini lain kali."Balas halmeoni.
"Hehee. .. "Zahra dan Gina hanya tertawa canggung.
"Halmeoni, kalau begitu aku pergi dulu. Annyeong higaseyo!"Pamit Ahmad yang tadi mengantar mereka ke rumah halmeoni.
"Telpon saja nanti ya!"Pinta Ahmad pada Gina dan Zahra.
"ne, Oppa. Josimhaseyo!"Balas Gina.
"Ayo, masuk! Tidak ada siapa-siapa di rumah."Ajak Halmeoni.
"Menantu halmeoni meninggal 2 bulan yang lalu. Suaminya kini koma di Rumah Sakit. Kedua cucu halmeoni belum pulang dari liburan. Jadi sudah seminggu ini halmeoni sendiri di rumah."Cerita halmeoni.
" Biasanya ada cucu perempuan yang menemani karena cucu halmeoni yang laki-laki lebih sering menginap di rumah temannya, tapi setelah eommanya meninggal dia jadi lebih sering di rumah." Kali ini dia menyodorkan dua buah album photo pada Zahra dan Gina.
"Wajahnya gak asing, Gin. Kayaknya aku pernah lihat photo ini."Ucap Zahra melihat photo anak kecil laki-laki.
"Iya, ya. Kok kayak mirip siapa ya?"Balas Gina.
"Wae?" Tanya halmeoni.
"Ani, halmeoni. Hanya saja wajah ini seperti tidak asing bagi kami."Balas Zahra.
"Benarkah?"Balas halmeoni.
"Mungkin hanya perasaan kami saja."Ucap Gina.
"byur. . byurr. . "
"ra, bukannya halmeoni bilang dia sendiri di rumah?"Tanya Gina.
"hhmm."Balas Zahra yang sibuk melihat-lihat photo.
"Kok kayak ada suara orang mandi sih."
"Iya, yah. Terus siapa?"Balas Zahra bertanya.
"Halmeoni. . ."Panggil Zahra.
"Ya, ada apa?"Tanya halmeoni yang datang dari dapur.
"Halmeoni, siapa yang sedang mandi?"Tanya Zahra.
"mandi? siapa?"Balas halmeoni.
Wajahnya kini menunjukkan raut terkejut dan panik.
"Suaranya berasal dari kamar halmeoni."Ucap halmeoni kemudian.
. . .
"Sepertinya dia akan keluar."Ucap halmeoni.
"Hitungan ke tiga, ok?"Komandonya.
Zahra dan Gina mengangguk.
"1..2...
"kriet. . ."
"3!"
"bukk. . .bukk. . !!"
. . .
Zahra Pov
"au, halmeoni aphayo."
Itu bukan suara aku atau pun Gina. Itu suara dari cucu halmeoni yang tadi kami pukuli dengan sapu. Dan kini halmeoni sedang mengobatinya. Jujur saja, aku menahan tawa melihat ekspresinya saat ini.
"Jadi kamu cucunya halmeoni?"Tanya Gina.
"Iya."
"Kalian saling kenal?"Tanya halmeoni.
"Kami satu kampus, halmeoni."Jawabku yang masih mencoba untuk menahan tawaku.
"Woah, jinjja?"Balas halmeoni.
"Fatimah-ssi, you don't need to hold back your laughter. Just do it!"Ucap Donghae.
Dia terlihat sedikit kesal.
"Really?"Balasku.
. . .
Donghae Pov
"keran di kamar mandiku rusak, halmeoni."
"Bukankah kamu bilang pulang besok?"
"Ada urusan mendadak, halmeoni."
"Kalau begitu halmeoni ambilkan makan. Kamu belum makan, kan?"
Halmeoni pergi ke dapur meninggalkan kami bertiga.
Entah kenapa tiba-tiba suasana menjadi hening seketika.
"I am sorry."Ucapku.
"I really didn't expect Jessica. . she's my friend who best understands me since high school, so I really don't think she can do something like that. I'm really sorry. I shouldn't just believe it."
"It's okay."Balas Fatimah.
"Do you forgive me?"Tanyaku kemudian.
"Of course."Balas Fatimah dengan santainya.
"with that easy?"Tanyaku.
"Humans make mistakes that are normal. When I make a mistake I also want to be forgiven. So, what can I do except forgive?"Balasnya.
"ah, yeah. You will not hate me."Ucapku tersenyum lega.
"Why?"Tanya Gina.
"Fatimah won't get happiness."Jawabku.
"Why?"Tanya Gina lagi.
"Don't you know the 10 keys to happiness from Ali bin Abi Talib?
One of them is that you shouldn't hate people."Jawabku.
"Is it true, Fatimah-ssi?"
Fatimah hanya mengangguk.
"Woah, you know Ali?"Tanya Gina.
Tbc for the real last part
epilog
"Halo! Donghae-ah, apa kau sudah bertemu dengannya?"
Tanya Eunhyuk yang baru saja mengangkat telpon dari Donghae.
"ne."
"Dia tidak terdengar akan marah."Ucap Eunhyuk.
"Thank you, hyukjae-ah! Aku mencintai kalian."
"Sudah ya, aku mau tidur dulu."
"Hati-hati di jalan!"
"beep!" Tanda sambungan berakhir.
"Apa dia benar-benar sebahagia itu bertemu yeoja itu?" ~ Tiffany
"Dimana mereka bertemu?"Tanya Eunhyuk.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top