Chapter 18


Zahra Pov

Aku benar-benar kesal sekaligus sedih dalam waktu yang sama.

"ra, kamu dari mana? "tanya Gina saat aku masuk kelas

" aku dari toilet, Gin. "Jawabku

" kamu gak apa-apa, kan? "tanya Gina lagi

Aku hanya menggelengkan kepala dan memaksakan senyum sebagai jawaban.

Donghae Pov

Aku benar-benar kesal dan memutuskan untuk pergi. Aku malas jika harus bertemu Kibum di kelas. Dan lagi aku sepertinya tidak akan sanggup melihat Fatimah.

"kenapa kau meninggalkan nya sendiri? "gerutuku pada diriku sendiri

" seharusnya kalian tidak meninggalkannya sendiri. "

Mungkin orang akan mengira aku gila karena bicara sendiri.

Aku benar-benar merasa gagal sebagai seorang teman.

" Bagaimana bisa aku membiarkan temanku ketakutan? "

" arrgghh, bahkan sekarang aku tidak berani mengirim message padanya. "ucapku kesal

Karena aku tidak kembali ke kampus dan aku juga malas jika kembali ke rumah, aku datang ke tempat ini.

" Eomma, apa kabar? "

" apa di sana lebih baik? "

" apa Eomma bertemu Appa? "

" Bagaimana Appa sekarang? "

" Apakah Appa tetap tampan seperti dulu? atau Appa semakin tua? "

" yang pasti aku lebih tampan, kan? "

" woah, aku benar-benar merindukan kalian. "

Donghae menghibur dirinya sendiri. Dia masih berusaha tersenyum meski hanya gundukan tanah di depannya.

. . . .

Author Pov

" are you okay? "

Zahra membaca pesan Donghae.

" I am okay.. "balas Zahra

" ra, Oppa rasa kamu terlalu dekat dengan Donghae. "

" Bukannya apa2, hanya saja kamu tahu, kan? "

Zahra teringat pada ucapan Ahmad.


" iya, aku rasa ini sudah terlalu jauh. "

" aku tidak bisa lebih jauh lagi. Ini tidak baik. "

" aku harus menjaga jarak. "


" ok, anak-anak sampai disini dulu ya belajarnya. Besok kita lanjutkan lagi, ok? "

" ne. "

Ya, Zahra sebenarnya tadi tengah mengajar anak-anak.

" Donghae? "

Zahra terkejut mendapati Donghae tertidur di luar saat dia hendak keluar masjid.

" eoh, hi! "sapa Donghae

" what are doing here? (apa yang kau lakukan disini?) "tanya Zahra

Bukannya menjawab, Donghae malah balik bertanya.

" jika aku masuk Islam, apakah aku harus belajar huruf-huruf itu? "

Pertanyaan Donghae membuat Zahra cengo.

" A, Ba, Ta,.. "Donghae terlihat berusaha mengingatnya.

" yes, of course. (ya, tentu.) "jawab Zahra

" will you teach me? (mau ajari aku?) "tanya Donghae

"I can't. (tidak bisa.) "Zahra menggelengkan kepala

"You can learn with Ahmad Oppa. (kau bisa belajar dengan Ahmad Oppa.) "ucap Zahra terburu-buru meninggalkan Donghae.

" why? "tanya Donghae terdengar sedikit berteriak

" kenapa dia? "tanya Donghae heran

" apakah ada yang salah denganku? "Gumamnya

" Sepertinya tidak. Seperti biasa aku selalu tampan. "

. . . .

Hari-hari berlalu. Kibum dan Heechul berusaha membuat Zahra tidak nyaman. Mereka menganggu Zahra setiap harinya seperti mengambil pulpennya saat dia hendak menulis, mengambil catatannya lalu melemparnya sembarang, menyembunyikan sepatunya saat dia shalat, dll.

Donghae juga merasa Zahra semakin menjauhinya. Dia tidak tau alasannya. Mereka jadi jarang mengobrol, karena Zahra selalu menghindarinya, bahkan Zahra tidak membalas chat dari Donghae.

Suatu hari. . .
Pelajaran telah berakhir. Sebagian mahasiswa telah keluar pulang.

"prat"

Terdengar bunyi robekan.

"ra, kok bisa? "Gina terdengar panik

" Gin, gimana ini? "balas Zahra lebih panik.

Bajunya robek tepat di bagian belakang.

" aduh, gak bawa jaket lagi.. "Gina panik

" what happen? (ada apa?) "tanya seseorang

" err. .nothing.(emm. .gak ada.)"balas Zahra segera setelah mengetahui itu adalah Donghae.

"ra, kali aja Donghae bisa bantu. "ujar Gina

" may I borrow your jacket? (boleh pinjam jaketmu?) "tanya Gina

" Gin, . . "Zahra ingin mencegahnya tapi dia sangat membutuhkannya.

" what is it? (apa ini?)"tunjuk Donghae pada potongan baju Zahra di atas kursi.

" I..I..I understand. (a..a..aku mengerti.) "ucap Donghae langsung akan melepas jaketnya.

" Hae-ya, Kau punya sesuatu yang harus selalu kau tutupi dengan jaket itu selama ini."ujar Eunhyuk

"bagaimana bisa kau berikan jaket itu? "tambahnya

"nae chinguleul dobneun geos-i geuboda deo jung-yohabnida.(Membantu temanku lebih penting dari pada itu.) "balas Donghae menyodorkan jaketnya dengan tangan kirinya.

"thank you." ucap Zahra menerimanya.

Dan hanya dibalas senyuman oleh Donghae yang langsung pergi setelahnya.

. . .

Author Pov

"Dia sudah menolong aku 2x dengan jaketnya. "

"Tadi tangan kanan Donghae kenapa, ya? "

" oh, iya. Aku baru sadar kalau selama ini Donghae selalu memakai jaket. Kenapa, ya? "

" Eunhyuk tadi bilang Donghae punya sesuatu yang harus selalu dia tutupi selama ini. Apa? "

. . . 

" Eomma, Appa, taukah kalian luka-luka di tanganku ini? "

Seorang namja tengah berdiri di tempat biasa, Jembatan sungai Han. Dia memandang lengan kanannya yang terdapat beberapa luka goresan tepat di atas nadinya.

" Aku pernah beberapa kali ingin mati, Eomma. Aku mencoba mengakhiri hidupku sendiri, Eomma. "seolah tengah berbicara dengan seseorang.

" Tapi, akhir-akhir ini aku ingin tetap hidup. "

" Aku merasa ada sesuatu yang menarik, dan aku harus tetap hidup untuk itu. "

" Alhamdulillah. "suara itu otomatis mengalihkan perhatian Donghae

" Fatimah? "

" I want to return your jacket, but I have not washed yet. So, tomorrow I will return your jacket. (Aku ingin mengembalikan jaketmu, tapi aku helum mencucinya. Jadi, besok aku kembalikan.)"

"Don't wash my jacket! (Jangan dicuci!) “Donghae setengah berteriak

"Why?"tanya Zahra

" My mother was the last time to wash the jacket.( Jaket itu terakhir kali dicuci Eommaku.) "jawab Donghae

" ok. "balas Zahra

"... "Zahra melepas jaketnya

Dia memberikannya pada Donghae.

" If you still need it, wear it! (Kalau kau masih membutuhkannya, pakai saja!)"Donghae menolaknya

"It is okay. "tambahnya

"I think you need it more than me.(Aku pikir kau lebih membutuhkannya.)" balas Zahra

"ok. "Donghae menerima jaketnya.

" Why have you been away from me lately? (Kenapa akhir-akhir ini kau menjauhiku?) "tanya Donghae kemudian

" I have to go now. (Aku harus pergi sekarang.) "Zahra bergegas pergi

" Fatimah-ssi, wait! "Donghae sedikit berteriak

" hhh... "Donghae hanya menghela napas, kecewa karena tidak mendapatkan jawaban.

" ada apa dengan dia sebenarnya? "Donghae sedikit kesal.

" plak!! "

Donghae langsung mendapatkan sebuah tamparan saat mengalihkan pandangannya.

Dia mendapati seorang yeoja tengah menatapnya dengan amarah.

" kau benar-benar jahat! "

" fany-ah, wae? "tanya Donghae

" kau masih menemui pembunuh itu?"tanya Tiffany

"fany-ah, kau boleh tidak suka padanya, tapi jangan pernah mengatakan sesuatu yang tidak benar. "balas Donghae mencoba untuk tenang.

" Itu bisa menjadi fitnah. Dan kau tau kan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan? "

Tiffany terdiam.

" tidak pulang? "tanya Tiffany saat Donghae hendak pergi

"rumah jadi semakin sepi. Hanya aku dan halmeoni."

"Apa kau tidak peduli pada kami? "

" setidaknya pada halmeoni. "

Donghae menarik Tiffany ke dalam pelukannya.

Tiffany menangis sesenggukan.

"aku mohon, pulanglah!"ucap Tiffany dalam tangisnya.

. . . .

" aigoo..ternyata kau berat juga."ucap Donghae

"beginilah seharusnya seorang Oppa. "balas Tiffany yang berada di punggung Donghae.

" Seorang Oppa? "batin Donghae

" Perasaanku benar-benar telah berubah. Aku benar-benar hanya menganggap Tiffany seorang adik."batin Donghae lagi

Dia tersenyum.

" benarkah? "balas Donghae

" tentu saja. "balas Tiffany

" Seharusnya kau lebih memerhatikan aku dari pada yeoja itu."ucap Tiffany pelan

"apa?"tanya Donghae

"tidak. "

" Mulai sekarang kau harus lebih memerhatikan aku dan halmeoni. Kau yang bertanggung jawab mulai sekarang. "

" ne, algeseupnida. (ya, aku mengerti.)

. . .

Skip : Donghae's house

Donghae tengah duduk di ranjang kamarnya.

"benar. " Donghae bergumam sendiri.

" mulai sekarang aku yang bertanggung jawab untuk keluargaku. "

" Aku harus melindungi halmeoni dan Tiffany. "

" drrtt..drrtt.. "

" Fatimah. "Donghae membelalakan matanya saat tau pesan itu dari Fatimah.

" Q.S Al Israa : 32"

"Apa maksudnya? "tanya Donghae

Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً   ۗ  وَسَآءَ سَبِيْلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)


Tbc, guys😊

Next

"Jadi aku tidak boleh belajar Islam denganmu? "

" Kenapa? "




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top