Chapter 1 : Annyeong


*

*
🏡🕘

"ra, "panggil wanita paruh baya itu pada gadis yang terlihat melamun di tengah acara beres2nya

" kenapa? "tanya sang ibu kemudian

" nggak, bu. Nggak apa2 kok, "jawab sang anak

" kamu udah bilang ayah kamu? "tanya sang ibu

" udah. Ayah bilang mau jemput di Bandara. Ayah juga bilang mau ngajak jalan, "jawab sang anak antusias

" nggak apa2 kan, bu? "tanya sang anak kemudian

" ya nggak apa2 lah. Itu kan ayah kamu. Ibu nggak bisa melarang kamu ketemu ayah, "jawab sang ibu

". . ., "sang anak hanya tersenyum

" drt. .  drt. . , "

" ayah nelpon, bu, "ucap Zahra

Sang ibu hanya mengangguk sambil tersenyum, seolah berkata 'angkat!'

Fatimah Az Zahra! Nama gadis itu. Dia tengah bersiap untuk pergi ke Korea besok pagi dalam rangka Pertukaran Pelajar selama 4 bulan. Zahra begitu ia biasa dipanggil memang mahasiswi yang cukup berprestasi. Itulah kenapa ia bisa mendapatkan kesempatan ini.

. . .

*

*

Skip : Bandara

"kok Gina belum datang juga ya bu. . ., "Zahra terlihat gelisah

"Zahra. . ., "seorang gadis setengah berteriak sambil sedikit berlari menghampiri Zahra

" maaf aku telat, "ucap gadis itu yang masih terengah

" Assalamu alaikum, tante, "ucapnya bersalaman dengan ibu Zahra

" Wa'alaikum salam,Gina, "balas ibu Zahra tersenyum

" cepat! Kalian harus naik, "ujar ibu Zahra

" iya, bu, "balas Zahra

" ibu, "ucap Zahra memeluk ibunya dengan sedikit terisak

Sang ibu hanya tersenyum, berusaha kuat di depan sang anak

*

*

*

7 jam kemudian

Skip : Incheon International Airport

Zahra dan Gina telah keluar dari pesawat dan mulai berjalan keluar

" ra, itu yang jemput kita. . ., "sahut Gina

Entah hendak menghubungi siapa, Zahra terlihat sangat sibuk

" bentar, Gin. . , "ujarnya

Merasa tak dapat hasil, Zahra memutuskan untuk berhenti dengan HPnya

Zahra berjalan mengikuti Gina, menghampiri orang yang menjemput mereka

" Annyeong haseyo! "ucap Zahra dan Gina

" ne, annyeong haseyo! "balas namja yang terlihat sedikit lebih tua dari kedua gadis itu

" Assalamu alaikum! "ucap namja itu kemudian

" Wa'alaikum salam, "balas Gina

Bukannya tidak ingin menjawab, tapi setahu Zahra berbeda jawaban jika pada non Muslim

" dia muslim? Atau hanya sekedar menghormati? "batin Zahra

" I am Muslim, "namja itu berkata seolah mendengar batin Zahra

" eoh, Wa'alaikum salam, "balas Zahra terlihat salah tingkah

" I am Ahmad,"ucap namja itu kemudian

"can we call you Oppa? You looked older than us, (bisakah kami memanggilmu Oppa? Kau terlihat lebih tua dari kami) , "tanya Gina

" yup, of course, "balas Ahmad

" let's go! "ajak Ahmad sambil membukakan pintu mobil belakang

" wait, "ucap Zahra

" kamu nelpon siapa sih dari tadi? "tanya Gina

" ayah, Gin. . tapi gak aktif terus, "balas Zahra

Merasa putus asa, akhirnya Zahra memasukan HPnya ke dalam saku mantelnya

" kaja, Oppa! "ajak Gina

Zahra POV

" ayah kenapa, ya? Apa dia lupa? "batinku

" Ya Allah, aku mohon yang terbaik dari-Mu, "

" kenapa, ra? "tanya Gina

" nggak kok, nggak apa2, "balasku

*

*

*

" ra. . . Ayo kita kesana!!! "ajak Gina menarik tanganku

Malam pertama di Korea, Gina mengajakku jalan-jalan hanya untuk sekedar menikmati pemandangan malam Korea, tepatnya kota Seoul. Dia terlihat sangat antusias. Ya, memang temanku ini sangat mengagumi Korea. Jadi tidak heran jika dia sangat menikmatinya. Setelah makan malam tadi, kini kami hanya berjalan-jalan, mengambil photo, dll.

Aku masih penasaran kenapa ayah masih tidak memberi kabar. Aku coba telpon lagi

"aktif, "ucapku senang

" kok gak diangkat ya? "ucapku kecewa

" coba lagi! "

" coba lagi!"

x x x x

"the number you are calling is not answering , "

Hanya kata2 itu yang aku dengar.

" apa ayah akan melanggar janjinya lagi? "batinku

Sedikit cerita. Orang tuaku bercerai saat usiaku menginjak 3 bulan. Dan sejak saat itu ayah menghilang. Aku bertemu dengan ayahku pertama kali saat aku kelas 3 SMA. Sekitar 2 tahun yang lalu saat dia pulang ke Indonesia . Tapi komunikasiku dengannya cukup baik. Ayahku bekerja dan menetap di Korea sudah lama, sekitar 10 tahun. Sebenarnya dia juga menawariku untuk kuliah di Korea saja, dia bilang akan membiayaiku. Tapi aku tidak mau meninggalkan ibu dan ayah tiriku yang selama 19 tahun ini merawatku. Ya, ibu memang sudah menikah lagi, begitu pun dengan ayah. Menjadi anak broken home tidak masalah bagiku, toh aku baik2 saja. Ibu merawat aku dengan sangat baik. Lagi pula aku mendapat beasiswa di Indonesia, jadi aku tidak akan melewatkannya begitu saja. Setidaknya itu mengurangi beban ayah tiriku. . . 😁

Saat ini, aku berpikir apakah ayah akan melanggar janjinya lagi?

1 tahun yang lalu, ayah pernah berjanji akan memberikan hadiah jika preatasiku baik. Tapi, itu hanya omong kosong. Memang itu hanya hal sepele. Tapi, aku berpikir sangat wajar jika aku meminta atau mendapatkan sesuatu dari ayahku karena selama ini dia tidak merawatku. Bukankah kewajiban orang tua untuk merawat anaknya??

Ah, aku rasa aku terlalu banyak bercerita. Sorry, 😁

"ngomong2, Gina sama Ahmad Oppa mana? "tanyaku bingung

Aku baru sadar jika ternyata sedari tadi aku hanya diam.

" aduh. . . Gimana ini? Mana aku gak tau jalan pulang lagi, "ucapku bingung, panik, sedih

Aku memutuskan untuk terus berjalan, siapa tau mereka belum jauh

*

*

*

15 minutes later

" aduh. . . Mana yah mereka? "aku mulai putus asa

Dan sangat tidak beruntungnya adalah Hpku mati

" Ya Allah. . . help me, please! "😥

. . . .

" apa yang dia lakukan? "batinku saat melihat seorang laki2

" apa dia akan bunuh diri di jembatan ini? "batinku lagi

" apa yang harus aku lakukan? "batinku panik

" aku harus mencegahnya, "ucapku segera menghampirinya

" Hey! "sahutku

Dia mengabaikanku. Dia membungkukan badannya. Apa dia berusaha lompat?

" Hey! Can you hear me? "sahutku lebih keras

Dia hanya menengok.

" ige mwoji? (apa ini)? "ucapnya.

Dia telihat kesal. Mungkin dia merasa aku telah mengganggunya. Tapi aku tidak peduli. Aku harus mencegahnya.

" Don't do it, please!"teriakku

Dia mengabaikanku

"Suicide will not solve the problem. Suicide is only done fools(Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah.Bunuh diri hanya dilakukan orang bodoh), "teriakku lagi

Dia tetap mengabaikanku

" You are stupid if you do it! "teriakku

" your parents will fell like failure, if you do it! "

" hhh. . . "dia menghela nafas kesal

Dia berdiri tegak dan menghampiriku

" what are you saying? "tanya laki2 itu

" suicide? "dia tersenyum sinis sambil menunjukan sesuatu di tangannya

Alat pemetik gitar?

" who exactly is a fool? (siapa sebenarnya yang bodoh?) "tanyanya dingin

" Apa tadi dia tidak mencoba bunuh diri? Apa dia tadi membungkuk karena mengambil itu? "batinku

Jujur aku merasa sangat malu sekarang

" Don't be too quick to conclude something! "ucapnya mentapku tajam

Kemudian laki2 itu memasang maskernya dan pergi dengan membawa serta gitarnya

" God's plan is always better than our desire, "

Allah mempunyai banyak cara untuk memperkenalkan, mempertemukan hamba2-Nya satu dengan yang lain. Entah itu dengan kesan yang baik, buruk, konyol, situasi tak terduga sekalipun. Allah lebih tau apa yang terbaik untuk hamba-Nya😊

TBC. . . 😁

Sorry ya atas kekurangannya, semoga suka ceritanya

Main castnya bisa dilihat di sampulnya ya. . .

Masih Donghae, hehee😁

Kritik dan sarannya ya guys, thank you 😃😆😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top