[FO] 90% Member RAWS Menulis Tentang Ini, Pola Asuh Mendikte

Halooo! Ketemu lagi dengan Dew dan Briona membawakan artikel baru di work ini!

Kali ini Dew menulis tema yang kira-kira ditulis juga oleh 90% anggota RAWS yang ikut event ini. Tbh, bingung mau menulis artikel apa, akhirnya memilih materi ini.

Kira-kira siapa ya tokoh yang memiliki sifat ini di cerita fiksi yang kemungkinan akan Dew tulis bulan September nanti? Yah, tunggu saja sampai dia muncul! Hehehehe~

Dan semoga target Dew publish work fiksi bulan September juga tercapai..... :ReigenSweats:

Teman-teman pasti setuju kalau orang tua itu sayang sama anaknya, selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, dan siap melakukan apa saja demi masa depan anaknya yang lebih baik. Orang tua juga pasti menaruh harapan dan ekspektasi yang besar pada anaknya.

Namun, tidak jarang hal tersebut menumbuhkan pola asuh mendikte.

Yuk kita lihat bagaimana ciri-ciri orang tua yang punya pola asuh mendikte. Apakah orang tua teman-teman memiliki ciri ini? Atau teman-teman yang sudah menjadi orang tua memiliki ciri ini?

Ciri-ciri pertama adalah membuat terlalu banyak aturan. Nancy Darling, PhD, profesor psikologi di Oberlin College, mengatakan orang tua yang terlalu mengekang anak cenderung memiliki terlalu banyak aturan. Toh belum tentu juga kita sebagai orang tua bisa menerapkan semua aturan tersebut.

"Terutama aturan yang sifatnya personal bisa dihilangkan. Misalkan, orang tua nggak suka dengar musik rock tapi anak hobi mendengarkannya. Tidak bijak jika orang tua membuat aturan anak dilarang mendengarkan musik rock di rumah, karena semua ini bicara selera," kata Nancy.

Ciri-ciri kedua adalah suka mengancam. Sedikit-sedikit mengancam anak terlebih ketika mereka tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Ciri-ciri ketiga adalah galak. Orang tua yang galak cenderung sering marah, mencaci maki, dan berbicara dengan intonasi tinggi.

Ciri-ciri keempat adalah tidak memberi anak waktu. Ketika orang tua meminta anak-anak melakukan sesuatu yang sulit, jangan hanya memerintah mereka. Tapi, cobalah bekerja sama dengan anak. Pahami kalau mereka mungkin membutuhkan waktu untuk melakukan hal tersebut sambil tetap memberi semangat dengan energi positif.

Ciri-ciri kelima adalah jadi "polisi". Bukan polisi beneran ya!! Wkwkwkwkwkwkwkwk!!

Psikolog Ron Taffel, yang juga penulis buku 'Childhood Unbound' mengatakan salah satu ciri orang tua yang terlalu adalah dia bertindak sebagai polisi. Artinya, orang tua jadi sosok yang terlalu keras pada anak bahkan kurang peduli atau mau bernegosiasi dengan anak.

Padahal, ketika berhadapan dengan anak, komunikasi memegang peranan penting terhadap bagaimana hubungan orang tua dengan anak dan bagaimana anak melakukannya kewajibannya, apakah dengan kesadaran sendiri atau hanya disuruh.

Itu beberapa ciri orang tua yang memiliki pola asuh mendikte. Pola asuh ini tentu saja memiliki efek samping yang akan dialami oleh anaknya. Apa saja itu?

1. Orangtua yang terlalu mendikte akan selalu mencoba untuk membentuk, mengendalikan, dan mengevaluasi perilaku anak-anak mereka dengan seperangkat prinsip mereka, dan tidak didasarkan pada potensi, kesulitan, atau minat anak. Anak-anak diberikan sedikit pilihan dan harus mengikuti perintah orangtua.

Hal ini tentu akan membuat anak tumbuh dengan tidak memiliki kemampuan untuk membuat pilihan yang masuk akal untuk diri mereka sendiri. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk memutuskan apa yang mereka inginkan, dan sebagai hasilnya, mereka menjadi kurang percaya diri.

2. Orangtua yang kerap mengkritik, mengabaikan, dan meremehkan anak sebagai cara untuk menghukum ketika mereka gagal memenuhi harapan orangtua, akan menghasilkan anak yang bingung dan heran mengenai apa kesalahannya.

3. Kerap mendikte anak akan secara signifikan mengurangi kepuasan hidup pada anak, di mana mereka merasa tidak bahagia dan sangat tidak puas dengan kehidupan mereka.

4. Anak-anak ini juga akan gagal belajar menetapkan batasan pribadi di masa dewasa mereka. Ini karena sejak kecil, mereka tidak memiliki batasan pribadi. Mereka diperlakukan sebagai perpanjangan dari keinginan orangtua mereka, di mana batas-batas mereka menyatu dengan orang tua mereka.

5. Anak tidak akrab dengan orang tua. Orang tua yang terlalu mengekang anak ibaratnya bisa memenangkan pertempuran, tetapi kalah dalam perang.

Ya, orang tua bisa membuat anaknya melakukan hal-hal yang mereka minta tapi anak tidak akan suka dengan orang tuanya. Bahkan, mereka tidak terbuka pada orang tua tentang hal-hal yang membuat mereka cemas atau gelisah.

(๑•﹏•)

Fyuuh... mendidik anak kelihatannya rumit ya. Harus hati-hati dalam memilih cara mengasuhnya. Salah langkah, bisa-bisa anak yang menanggung akibatnya secara mental.

Dew cuma punya anak-anak fiksi(?) atau sebutannya OC semacam Briona, Catherine, Altair, dan lainnya. Jadi, Dew tidak punya pengalaman dalam hal asuh mengasuh anak.

Kalau teman-teman ada yang sudah menjadi orang tua, bisa di-share di sini. Bagaimana teman-teman mengasuh anaknya, kesulitannya, maupun cara mengatasinya.

Yaaah... hitung-hitung sharing pengalaman untuk teman-teman lain yang belum punya anak wwwwwwwwk.

Welp, terima kasih sudah mau mampir! Kita bertemu lagi di artikel berikutnya! Mata ne~!

●●●

Daftar Pustaka

Febrida, Melly.2018. 10 Tanda Bunda Termasuk Orang Tua yang Terlalu Mengekang Anak.https://www.haibunda.com/moms-life/20180803145540-68-22167/10-tanda-bunda-termasuk-orang-tua-yang-terlalu-mengekang-anak [online]

Rossa, Vania.2019. Orangtua Terlalu Mendikte, Ini Dampaknya pada Anak.https://www.suara.com/health/2019/11/04/155140/orangtua-terlalu-mendikte-ini-dampaknya-pada-anak?page=all [online]

●●●

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top