Prolog

Bau busuk menyengat hidung, membuat indra penciumanku terganggu. Rasa penasaranku mulai memuncak dan aku memberanikan diri mendekat ke arah sumber bau itu.

Suara langkah kaki dan napas terengah terdengar samar dari balik lorong-lorong sempit di pinggiran kota.

"Siapa di sana? Apakah ada orang?"

Aku pelan-pelan mendekat, berharap menemukan sesuatu yang membuat rasa penasaranku makin memuncak.

Yang benar saja, aku melihat seorang anak sekolah dengan keadaan sekarat dan bajunya kini tidak lagi terlihat berwarna putih. Noda darah mulai mendominasi memenuhi baju orang itu.

"To ... to-long ak ... ku!"

"Hei, ada apa ini? Siapa yang melakukan perbuatan keji ini padamu, Kawan?" tanyaku dengan penuh rasa penasaran.

"Di ... dia o.. rangnya, Fe ... felon! Tem ... mukanlah."

"Hei Kawan, bangunlah."

Tak lama berselang, nyawa anak itu tidak tertolong lagi dan aku melihat secarik kertas di tangan kanan anak itu.

Aku meraih kertas itu dan membaca setiap kata yang tertulis di sana. Mataku membulat sempurna melihat isi tulisan itu.

"Dialah yang membunuhku. Harap bawa orang ini ke tempat yang tepat untuk diadili. Aku mohon ... kebenaran harus ditegakan, bukan? Tolong bawa dia ke tempat di mana orang seperti dia harusnya berada."

Begitulah isi dari secarik kertas yang kini ada di genggamanku. Semuanya terasa aneh. Apa maksudnya semua ini?

Hanya aku yang berada di tempat ini tanpa ada satu orang pun yang menolongku.

"Angkat tangan, Nak! Kau telah dikepung. Bawa dia ke dalam mobil. Evakuasi jenazah korban ini."

"Siap laksanakan!"

Senyuman menyeringai tersungging dari kejauhan. "Kejahatan yang sempurna, 'kan."

-To be continued-

______________________________________

Penasaran kan, mau tahu lebih lanjut? Silakan vote dan komentar di bagian ini, nantikan seri berikutnya 😊😁

Ini ceritanya hasil kolaborasi Cahaya-Senja, semoga kalian suka dan jangan lupa ikuti terus kelanjutannya ya, see you! 😉😉😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top