× 𝕎𝕠𝕣𝕕𝕤 ×

Story by Ostribae_
PungudEvent💜
Jibaku Shounen Hanako kun © Iro Aida
.
.
.
.
! 𝗪 𝗔 𝗥 𝗡 𝗜 𝗡 𝗚 !
•𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻
•𝗢𝗢𝗖 4 𝗹𝗶𝗳𝗲
•𝗔𝗻𝗴𝘀𝘁(?)
•𝗣𝗹𝗼𝘁 𝗸𝗹𝗶𝘀𝗲
•𝗛𝘂𝗺𝗼𝗿 𝗴𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗸𝗿𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀
•𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵, 𝗰𝗼𝗽𝗮𝘀 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝘂!

•𝗘𝗻𝗷𝗼𝘆♡
.
.
.
.
.

Cr : Iro Aida
"My father? He's too busy, i hate him"
.
.
.
.
.
.

"Aku lembur lagi nanti malem"

"Oh iya kemarin baru selesai ujian ya? Nanti aku temenin ngoreksi ujian deh"

"Makasih Rose"

Makan malam berjalan seperti biasa, Tsuna terlihat asyik mengobrol dengan Amane membahas astronomi sedangkan Tsuki tak banyak bicara melainkan hanya menikmati makan malamnya.

Tsuna dan Tsuki benar-benar berkebalikan, Tsuki laki-laki tenang seperti Amane namun hobinya seperti Rose sedangkan Tsuna gadis cerewet serta banyak tingkah seperti Rose tapi hobinya seperti Amane.

Karna itu pula, Tsuna lebih dekat dengan Amane sedangkan Tsuki  lebih dekat dengan Rose.

Setelah makan malam usai Rose dan Tsuna merapikan meja makan dan mencuci piring kotor.

🌛✨🌜

Tsuki P.O.V

Aku tidak pernah bisa benar-benar dekat dengan Ayah apalagi ketika Tsuna tiba-tiba muncul diantara kami, pasti dengan cepat Tsuna menguasai obrolannya dengan Ayah.

Aku kesal, tapi aku juga tidak bisa bergabung obrolan dengan mereka karna aku tidak suka dengan sains.

Aku lebih suka membahas kepenulisan dengan Ibu.

Terkadang aku iri dengan Tsuna yang bisa dekat dengan Ibu dan Ayah, sedangkan aku kesulitan mencari topik pembicaraan yang menyenangkan dengan Ayah.

Aku ingin sekali menunjukkan beberapa karya tulisku tapi pada akhirnya aku tidak pernah menunjukkannya karna kupikir Ayah pasti tidak akan mau membaca buku yang tidak ada hubungannya dengan sains.

Tapi hari ini aku ingin mencoba menunjukkan bukuku yang baru saja terbit minggu lalu, penjualannya sedang melonjak jadi kupikir ini buku yang sangat bagus bahkan untuk Ayah yang hanya menggemari sains.

Pagi itu kami sedang sarapan seperti biasanya, sejak tadi aku tidak tenang ingin mengatakan soal buku terbaruku sedangkan Ayah sibuk membaca berkasnya sambil memakan sarapannya.

"Ayah a—"

"Ayah selamat pagi! Hwaa buku yang kemarin Ayah rekomendasikan benar-benar bagus! Apa ada buku sains yang lebih bagus lagi Yah?"Oceh Tsuna yang tiba-tiba berlari kearah Ayah memutus perkataanku, Ayah tertawa mengelus kepala Tsuna.

"Ada kok, kemarin Ayah baru beli"

"Asyikkk~!"

Aku menghela nafas berat, sepertinya bukan sekarang tapi nanti menunggu Tsuna tidak sedang di samping Ayah.

"Amane, tadi Tsuki mau bilang sesuatu"Ucap Ibu yang sepertinya mendengar jika aku mengatakan sesuatu, Ayah mengalihkan pandangannya kearahku lalu mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum.

"Ah eh um aku lupa tadi mau bilang apa hehe"Ucapku gelagapan, Amane terkekeh.

"Kau ini pelupa seperti Ibumu saja"

Aku hanya tersenyum kikuk, Ayah kembali asyik mengobrol dengan Tsuna membahas sains seperti biasanya.

"Kenapa ga ngomong aja sayang? Kan tadi Ayah udah merhatiin kamu"Tanya Ibu lembut, aku menggeleng.

"Topik mereka lagi seru, aku gamau ganggu"

"Ya ampun Tsuki, sampai bojong gede jadi kepulauan pun mereka ga bakal ada habisnya bahas sains"

Aku tertawa kecil.

"Gapapa kok bu, masih ada besok kok kalau hari ini gabisa"

Ibu menghela nafas mengelus suraiku.

Yah aku yakin hari ini esok yang kumaksud masih sangatlah jauh mengingat aku selalu tidak punya waktu untuk menceritakan soal ini pada Ayah.

Tsuki P.O.V end

🌛✨🌜

"A-Ayah, apa akhir pekan nanti Ayah sibuk?"

Akhirnya setelah berminggu-minggu lamanya Tsuki memiliki kesempatan untuk berbicara pada Amane karna akhir pekan nanti Tsuki di undang untuk acara Meet & Greet merayakan novel terbaru Tsuki yang masuk jejeran buku best seller selama 3 minggu.

Terlihat Amane masih sibuk menata berkasnya namun kemudian menoleh ke ambang pintu karna mendengar seseorang mengajaknya bicara.

"Masuklah Tsuki, jangan di tengah pintu begitu Ayah tidak dengar"

Dengan patuh Tsuki berjalan masuk ke ruang kerja Amane lalu duduk di salah satu kursi kosong yang biasanya di pakai Rose ketika menemani Amane lembur.

"Tadi kamu bilang apa hm?"Tanya Amane, pandangannya kembali terfokus pada berkas-berkasnya sedangkan Tsuki menghela nafas berusaha mengumpulkan keyakinan bahwa Ayahnya pasti bisa datang.

"A-Apa Ayah sibuk akhir pekan nanti?"

"Ada apa? Kau ingin jalan-jalan?"

"Bukan begitu!"

"Lalu?"

"A-Aku ingin Ayah menghadiri acara Fan Sign untuk  buku terbaruku yang best seller"

Amane terdiam beberapa saat lalu menatap Tsuki sendu dan tersenyum getir.

"Maaf nak, Ayah ada urusan di kantor Ayah akhir pekan ini mungkin Ayah tidak bisa datang, Maaf ya?"

Wajah Tsuki langsung beubah kecewa namun tetap berusaha tersenyum dan menggeleng.

"Tidak apa-apa kok Yah, toh acaraku tidak terlalu penting! Pekerjaan Ayah lebih penting bukan?"

"Ah bukan begitu, Ayah akan usahakan datang jika semua urusan sudah selesai"

Tsuki yang bersiap keluar dari pintu pun terhenti lalu menghela nafas.

"Tidak usah Yah, lagipula Ayah tidak terlalu suka acara seperti itu kan? Gapapa, masih ada Ibu kok"

Blam

Amane menghela nafas berat sambil memijat pelipisnya, kenapa ketika Tsuki sudah berani mengatakan harapannya padanya, Amane justru terpaksa tidak bisa mengabulkannya?.

🌛✨🌜

Gemuruh tepuk tangan sedikit mengobati luka hati Tsuki hari ini, Tsuki berjalan turun dari panggung dan duduk di samping Rose dan Tsuna.

"Wahh Tsuki memang hebat bisa membuat buku sebagus itu! Bahkan Ayah tidak pernah absen membaca bukumu"Pekik Tsuna bangga,  Tsuki membulatkan matanya.

"Ayah apa?"

Rose tertawa menepuk pelan kepala Tsuki.

"Ayahmu itu memang tidak terlalu suka membaca buku selain sains, tapi Ayahmu selalu jadi orang yang paling semangat menunggu bukumu terbit tahu! Setiap senggang dia pasti akan membaca buku-bukumu"Cerita Rose, Tsuki melongo beberapa saat berusaha mencerna cerita Rose dan Tsuna barusan.

"Tsuki tahu nggak kenapa beberapa hari ini Ayah sibuk sama berkas terus?"Tanya Tsuna, Tsuki menggeleng.

"Ayah ngebut ngerjain tugas kantor biar bisa hadir hari ini tahu, Ayah tahu ada acara ini dan paling semangat buat hadir"Lanjut Tsuna, Tsuki menitikkan air matanya tidak tahu jika selama ini Ayahnya benar-benar memperhatikannya tanpa Tsuki tahu.

"Ehh kok nangis?"Tanya Rose bingung, Tsuki tertawa menyeka air matanya.

"Ehehe sepertinya pulang nanti aku ingin meminta hadiah dari Ayah"Ucap Tsuki, Rose tersenyum lega melihat putranya begitu bahagia hanya karna hal kecil yang Amane lakukan.

"Ngapain nunggu pulang nanti? Sekarang aja gimana?"

Tsuki berjengit mendengar suara itu, ternyata Amane yang masih berseragam kerja datang menghampiri mereka.

"Selamat ya Tsuki"Lanjut Amane, Tsuki tersenyum lebar berlari memeluk Amane erat.

"Selamat Hari Ayah!"

Amane membulatkan matanya sejenak, namun kemudian tertawa kecil menyadari jika hari ini bertepatan dengan Hari Ayah.

"Hm, terima kasih Tsuki".

- The End -

Rose's Note ✨

Hao! Apa kabar? Amsix aku dah nikah aja disini awowkwk
Cuma oneshoot kali ini doang sih kayaknya, next aku ambilnya ga familyAU gini.

Btw thx udah baca, mungkin ceritanya agak gaje atau ga ada humornya kayak biasanya maap ye

Happy (late) Father Day~!





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top