3.5
"Siapa bilang kamu direkturnya?" jeda sejenak, "aku direkturnya."
Rahangku menganga. Sebaliknya, demit di sebelahku ini malah ber-wah ria sembari bertepuk tangan berulang kali.
"Begini ya, Mirai, akan kuberi kamu konsultasi singkat." Mulai deh, "Direktur itu punggung perusahaan, pekerjaan ini membutuhkan keseriusan. Dan aku ragu kamu punya bakat serius."
Jleb.
"Lagipula, tujuan dibuatnya kafe ini adalah untuk mengurangi rasa malasmu. Bukankah lebih baik kalau kamu mendapat pekerjaan yang banyak geraknya?"
Perasaanku enggak enak.
"Petugas kebersihan misalnya," Shishou tersenyum penuh arti. Kalau digambarkan dengan emoticon, mungkin seperti berikut ini:
:)
Walaupun bentuknya mirip dengan senyuman, namun artinya tak selalu menyenangkan.
Aku tersenyum miris. Masih di sebelahku, Mphis menyodorkan baju maid yang entah dapat darimana. "Silahkan dimulai, hari-hari anda menjadi petugas kebersihan."
Sialan, aku bisa mendengar ia tertawa terbahak-bahak dalam hati!
Kulirik Shishou yang masih setia dengan senyumannya. Kurasa tidak ada pilihan lain. Aku menerima baju maid dari Mphis dengan kasar.
Halo, jabatan baruku. Mari berkawan.
Dan lupakan tentang baju maid yang imut bin elegan seperti milik Altria Alter. Baju ini mengingatkanku pada bajunya pengasuh di Promised Neverland. Saat aku memakainya, aku lebih mirip pembantu rumah tangga yang menunggu majikannya. Demi apapun, aku tidak ingin memakai ini!
Oke. Tarik napas, buang.
Mari kita rekap dari awal. Debut kafe yang sepi nan suram, lalu ... bagaimana bisa pangkatku yang awalnya direktur, turun drastis menjadi karyawan?! Cleaning service pula! Kamisama, sial sekali aku hari ini.
Tristan, tolong putar lagu 'ku menangis'.
"Mirai, tolong keluarlah," panggil Holmes dari luar. Ia mengetuk pintu berkali-kali dengan lembut, berharap aku tertipu oleh kelembutannya dan keluar dari ruangan.
"Kalo pundung boleh," ini pasti suaranya Hiji, "tapi jangan di kamar mandi dong! Kebelet nih!"
Sudah kuduga.
Aku memutar mata. "Baiklah, aku menyerah," sahutku datar. Aku membuka pintu dengan lesu. Belum juga kakiku melangkah keluar, Hiji sudah menghujatku habis-habisan. Holmes menanyaiku, yang lebih terdengar seperti kuis:
"Apa kamu baru saja turun pangkat?"
"Ya." Jawabku.
"Petugas kebersihan?"
"Ya." Jawabku lagi.
"Oleh Scathach?"
Aku memutar mata, "Ya." Hei, kenapa orang seperti ini masih kuladeni?Holmes bertepuk tangan. Diikuti Hiji, "Kita harus berterimakasih pada Scathach." Servant laknat.
Tidak ada bedanya dengan Mphis, mereka tertawa terbahak-bahak. Kali ini frontal. Sebenernya yang demit itu siapa sih?! Aku mendengus.
Tepat saat itu pula, lonceng pintu masuk berbunyi. Suara yang aku nanti-nantikan. Aku memekik senang.
Akhirnya, pelanggan pertama Anagata datang!
-----
[A/N]
So, If I remember correctly, I made this fanfiction in my 15's. And I just noticed it just now, the phrase 'cleaning service pula?!' is humiliating the said occupation. So, I wrote this note as a way to admit my wrong-doing and I'm deeply sorry to all the people who read this work way before I noticed this fatal mistake of mine. I know my age at that time can't justify my actions but I would be very thankful if you all could forgive me this time.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top