2

Jadilah kafe bernuansa eropa ini dibuat. Namanya Anagata. Dalam bahasa sanskerta, artinya masa depan. Alias, Mirai. Sherlock yang mengusulkan, sebab yang lainnya memberi nama gak waras.

Mirai mengusulkan singkatan dari nama-nama mereka. 2M, 2S, 1H. Lalu Hijikata berkomentar, "Orang-orang akan mengira itu toko baju, bukan kafe." Hijikata sendiri mengusulkan nama Shinsengumi plus Mirai, jadinya 'Shinsengumirai'. Yang pasti ditolak mentah-mentah oleh Mirai. Akhirnya, mereka berdebat. Masih untung tidak terjadi pertumpahan darah.

Mephis sama Shuten sih ngikut aja. Nah, barulah Sherlock mengusulkan nama tersebut, dan semua setuju untuk menggunakannya.

Tapi, si kampret bernama Sakata tiba-tiba menginterupsi, "Kurasa akan lebih keren kalau kita tambahkan GOLDEN di depannya."

---World War 3---

Lalu gedungnya?

Ah, mereka mendapatkannya dari raja kita yang tercinta, Gilgamesh. Tentu saja setelah Mirai memohon-mohon (baca: merengek) sampai ngesot. Servant-nya malah ngeliatin doang.

Tapi karena Raja Gilgamesh murah hati, ia memberikannya cuma-cuma. "Ha! Jadi kau ingin bangunan sampah yang ada di pinggir kali itu? Ambillah, zasshu! Aku tidak membutuhkannya. Yorokobe, zasshu!"

Walau menurut Baginda itu adalah sampah, bagi mereka, bangunan dua tingkat itu sudah lebih dari cukup. Belum luasnya.

Yang terpenting: gratiss.

Selesai soal nama dan gedung, berikutnya pembagian tugas. Mirai adalah direkturnya, tentu saja. Sedangkan para servant menjadi karyawan.

Itu sebelum Mirai bilang, "Seorang direktur memerlukan manajer untuk bekerja. Maka, aku akan merekrut salah satu dari kalian untuk menjadi manajerku."

Sebagai seseorang yang (masih) waras, Sherlock sudah percaya diri akan dipilih menjadi manajer Mirai. Tapi kenyataan berkata lain saat Mirai memanggil nama, "Mphis. Kamu manajerku."

Otomatis, Sherlock gak terima. Begitu juga dengan tiga servant yang lain. Mirai pun menjelaskan, "Masalahnya, kalau Mphis jadi karyawan dan dibiarkan melayani para tamu, yang ada tamu kita malah jantungan gara-gara hobi Mphis yang suka ngaget-ngagetin. Emang servant laknat!" Mereka--kecuali Mephis tentunya--ber-oh ria.

'Gak tahu harus nangis atau sedih.' -Mep

Lah, sama aja bego.

"Lalu, bagaimana jika aku lepas kendali?" tanya Hiji, rupanya dia tidak melupakan statusnya sebagai berserker. Jawaban Mirai pun bikin merinding, "Untuk itu, kuserahkan pada Shuten."

Mampus kau, dicekoki alkohol.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top