10
Sesuai rengekan (baca: request) dari Hijikata di chapter sebelumnya, maka pada chapter ini kita akan melihat profil dari wakil komandan buaya--salah, maksudnya Shinsengumi. Berserker dengan wajah smug-nya yang khas itu hampir membuat satu ruangan muntah karena ia terlalu semangat membagikan kertas profilnya kepada kru Anagata yang lain.
Illust © artist
Nama: Shinsengumi (Diberi coretan oleh Hiji agar meriah, Shuten: Hijikata, plis_-) (Mirai mencoret 'i' pertama pada nama Hijikata dan menggantinya dengan 'a' sehingga terlihat seperti Hajikata)
Panggilan: Hiji ('H' dicoret Sakata dan diganti dengan 'N'. Plesetan Niji) (Mephis: ini doang (nama panggilannya)? Hiji: Males nulis. Mep: nyesel tanya)
Kelas: Berserker (Author: akhirnya ada yang normal)
Posisi di kafe: Gatau namanya (Mirai membenarkan: Chef!!! Holmes: Unbelievable. Di-dua-kan oleh Shuten, Mephis, dan Sakata)
Suka: Acar (Holmes: Simpel sekali)
Footnote oleh Mirai: AUK AH!!!
.
Selain karena isi profilnya ngajak berantem, cara dia mengisi foto juga mengundang emosi.
"Bukan canon aja bangga," komentar Holmes terhadap foto Hijikata dengan Carmilla. Iri bilang bos!
"Dah ah, surrender saya," lanjut Mirai, "lagian, gimana ceritanya anda bisa jadi chef?"
Semua yang ada di ruangan itu mengangguk-angguk.
"Mungkin lebih baik kita tanyakan kepada auth--," slap! Bukan begitu caranya memberitahu kepada pembaca, Sakata!
Hiji bersedekap, membuat aura bapak-bapaknya semakin kuat. Bapak Hiji itu pun bercerita, "Kalian pasti tahu tentang fakta bahwa aku suka acar."
Karena author malas mengetik dua kali, berikut salinan scene yang terjadi di ruangan tersebut: Semua yang ada di ruangan itu mengangguk-angguk.
"Ya, lalu? Apa kaitannya dengan menjadi chef?" tanya Shuten, mewakili semua. Hijikata melirik ke lawan bicara yang ada di samping kanannya dengan tatapan minta ditampol. Sebab tatapannya seakan berkata 'serius masih tanya?'
"Ya, itu," jawab Hiji singkat.
(Silakan gunakan kolom ini untuk menghujat.)
"TF?!" umpat Mirai yang disensor oleh author menjadi singkatannya saja. Oke, maaf. Tadi sangat toxic. Tidak heran jika master satu itu harus mengalami semua ini.
"Aku paham," Holmes membuka suara. Wah, seperti yang diharapkan dari seorang detektif ternama. Hening yang cukup lama terjadi di antara mereka semua yang dengan khidmat menunggu jawaban lanjutan dari Holmes. Dan jawaban Holmes adalah,
"Orang yang menyukai acar pasti bisa menjadi chef yang hebat!"
Hening lagi. Kemudian, Hijikata bersorak. Ia bertepuk tangan keras-keras, "Benar, sekali! Kau hebat, Holmes-san!"
Hebat, gundulmu!
Kolom hujat saja ternyata tidak cukup. Mereka perlu diberi Stella dan diajak berwisata ke Goa Kur, kemudian bermain ketapel bersama Chen Gong.
Semua kecuali Holmes dan Hijikata curiga mereka berdua sudah briefing sebelumnya. Siapa sangka kedua kombo itu lebih menjengkelkan daripada Mephis sendiri.
Sejak saat itu, tidak ada lagi yang minat untuk bertanya kepada Hiji tentang mengapa ia bisa menjadi chef. Bahkan Mephis telah membuat poster anjuran bertuliskan 'Peraturan di dalam kafe: jangan tanya alasan chef kami bisa menjadi chef! (Tentu saja karena bersertifikasi :D)'.
Yang mana, tulisan dalam kurung itu sudah pasti bohong. Namun, Mephis tetap memasang poster tersebut di depan, dimana pengunjung dapat melihat. Tidak untuk ditiru, memang. Tapi boleh dicoba--slap!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top