✿ Surat dari pacar ✿

Dinding seakan memberontak.
kau tak dengar?
Riuh dedaunan yang dibelai angin hingga ricuhnya paruh-paruh merpati yang saling beradu lembut dan formasi bentangan sayapnya meluncur memenuhi langit biru.
Juga masalah bulan yang semakin larut dalam pekat malam.
Ia semangat memamerkan tubuhnya yang besar dan terpancar cantik.
Iya, mereka iri padamu.
Iri karena kau wadah semua rayuan manis, lampu merah untuk diminta empati, dan titik sebuah prosais yang menghendaki segala kiasan majas.
Tapi sia-sia, mereka kalah dengan Kilauan mu yang terpancar dari selah-selah lisan, yang datangnya dari bibir hati yang terpendam sebab takut terus berdatangan orang mengetuk dan meminta sebuah tempat untuk tinggal.
Bagai senyap malam, kau begitu tenangnya. Bagai pekat kopi, kalau sembunyikan dirimu yang manis.
Bagai bunga di tepian jurang, kau meminta yang berazam kuat untuk memetik mu.
Indahmu tak lagi bisa di ekspresikan, orang hanya akan bimbang, dengan kata apa yang dapat setara dengan keelokan kamu.


🍁🍁🍁🍁🍁
Pojok rasa yang bicara.......

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top