13 - Diamond in the Rough


mschaogoddess on X (Twitter)


***


Pada saat yang hampir bersamaan dengan pemeriksaan Tim L. Gator di gedung Project Hope, Holohouse diserang oleh serdadu zombi.

Virus ZOVID membuat kondisi Kota Kabut makin mencekam. Suisei, Aqua, beserta para anggota Geng HoloX bahu membahu mencincang, menembak, dan membakar para zombi. Namun, tak ada tanda-tanda gelombang zombi akan berhenti.

Suisei merangsek keluar dari Holohouse. Kapak emas hingga sekujur tubuhnya bersimbah darah dan daging. Kendati demikian, tatapannya tetap fokus. Justru ia semakin menikmati pembantaian ini.

Makin banyak zombi yang ia bacok, makin tinggi potensi merusak dari kapak emas, makin tinggi pula euforia yang ia rasakan.

"S-Sui-chan!"

"Suisei-senpai! Jangan buru-buru! Di depan masih banyak--"

Seruan Aqua dan juniornya, Iroha, tak lebih dari raungan zombi di telinga sang gadis berambut biru. Suisei berada dalam kondisi mania. Tertawa-tawa sambil mengayunkan kapak, menari, berputar, lalu bernyanyi seperti orang kesurupan. Ia lalu terjun ke kubangan penuh zombi, memperpanjang gagang kapak, sebelum kemudian meratakan mereka semua dalam satu ayunan.

Tiga butir peluru melesat di sela-sela sisa zombi yang masih berdiri. Beruntung Suisei masih cukup sigap untuk menghindar.

"Luar biasa. Walaupun wajahmu berlumuran darah, kau masih bisa lolos dari peluruku," ucap sesosok cebol tak jauh dari tempat Suisei. Smol Ame. "Tapi bagaimana dengan--"

Suisei melempar kapak ke kepala Smol Ame sebelum makhluk itu selesai bicara. "Aku ingat. Kau yang membuat Towa-sama menderita."

Gadis itu mendekati jasad Smol Ame untuk mengambil kapak.

"Tapi berapa kali pun kau berusaha mengganggu kami, kau takkan bis--huh?" Saat Suisei hendak mencabut kapak, tiba-tiba tangan pendek Smol Ame bergerak dan berubah menjadi tangan manusia yang penuh jahitan. Lalu sekujur tubuhnya menjadi sosok zombi gadis berambut merah dengan tanda X di pupil mata sebelah kiri.

Smol Ame muncul lagi dan duduk di belakang tengkuk Suisei. Ia menodongkan pistol ke pelipis gadis yang ia tunggangi dan tertawa cekikikan. "Bergabunglah dengan kami, Suicopath. Kau lebih cocok menjadi bagian kami daripada kelompok munafik itu."

"Maaf. Yang bisa memerintahku cuma Towa-sama."

Sepasang shuriken melayang mengenai pistol dan mata Smol Ame. Si makhluk cebol terlempar dari pundak Suisei, lalu ia dikejutkan lagi oleh kemunculan Iroha yang tanpa babibu menghujamkan katana ke perut entitas multidimensi itu.

"JANGAN PERNAH COBA-COBA MENYAKITI SUISEI-SENPAI! PAHAM!?"

"Terima kasih, Iroha-chan," ucap Suisei.

Ekspresi murka Iroha mendadak ciut seperti anak anjing. "Ah-eh-iya. Hehe--"

"Itu ... shuriken?"

Iroha cepat-cepat mengambil dan menyembunyikan dua benda yang tertancap di tubuh Smol Ame. "I-Ini cuma aksesoris kok. Saya bersumpah saya bukan ninja, tapi samurai!"

"Ollie ... p-putar ulang ... waktunya ...." Dalam kondisi sekarat, Smol Ame masih sempat memerintahkan sesuatu pada sosok zombi yang menahan kapak Suisei menggunakan kepala.

Zombi bernama Ollie pun mengotak-atik arloji yang dimaksud. Suisei mencoba menghalangi, tetapi ia justru ikut tersedot ke lubang cacing menuju dimensi lain.

"Halo semua warga Bajinganjuk! MANA SUARANYAA!!!"

Suisei kini berada di atas panggung bersama sesosok gadis berekor tupai. Riuh rendah para penonton--yang semuanya berwujud tupai--membahana diiringi musik dari sound horeg di kanan-kiri panggung.

"Hayo siapa yang udah enggak sabar nungguin Mbak Ayunda Risu? Risuners dan Prisuners, MANA SUARANYAA!!!"

Ribuan tupai yang tumpah ruah di depan panggung pun kembali bergemuruh dipandu oleh sang biduan berwujud manusia setengah tupai. Logatnya bukan logat yang biasa Suisei dengar baik di Holohouse maupun di Hololive HQ. Bukan Jepang, bukan Amerika, bukan pula British. Gadis tupai bernama Risu berbicara dengan logat Jawa Timuran.

"Sekarang Mbak Ayu enggak sendiri lho. Ada tamu spesial dari Jepang nih, ada yang tahu?" Pertanyaan Risu mendapat tanggapan positif dari para penonton. "Sambutlah, biduan dari Negeri Matahari Terbit, yang kerap menggemparkan jagad maya, nyata, dan alam gaib: Hoshimachi Suisei alias Mbak Susi Hoshilowati!"

Sorot lampu panggung fokus menerangi gadis berambut biru. Baju pelayannya telah berganti menjadi baju yang biasa ia pakai untuk menyanyi di kafe Holohouse; kostum bersejarah yang menemani kariernya dari nol hingga setinggi dan seterang bintang-bintang.

Masih banyak pertanyaan menghinggapi benak Suisei. Namun, di atas panggung, di depan ribuan penonton, gadis komet berjuluk Diamond in the Rough selalu tahu yang harus ia lakukan.


https://youtu.be/2RZQyXSbofY

Just for fun ya guys xD

Nih, kalo mau versi yang lebih serius.

https://youtu.be/txQXE9yWSyc

Semoga Risu dan Suisei bisa duet beneran suatu saat nanti. :')

***


615 kata

Hari ke-13: Buat cerita tentang seorang penyanyi terkenal yang terisekai ke dunia di mana dia melakukan konser dengan audiens bukan manusia.




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top