11 - Patient Zero
seraphimthrone on danbooru & X(Twitter)
*
[R-17] disturbing imagery
***
Ouro Kronii datang lengkap dengan sarung tangan dan masker gas. Beberapa orang berseragam hazmat bermotif jam berjajar di belakangnya, menghalangi pintu ruang klinik Underworld Academy.
"N-Nona Kronii?" Tim menerka-nerka maksud kedatangan Kronii dan pasukannya, Kronies, satuan polisi waktu. Pasti ada hubungannya dengan arloji Kronii yang hilang. "S-Soal arloji itu ... s-saya minta ma—"
"Yeah, I know, dimwit," maki Kronii. "Kita bahas itu nanti. Kronies, amankan dia."
Orang-orang berseragam hazmat langsung menangkap dan memisahkan Tim dari Towa. Si gadis iblis berambut ungu meronta-ronta menyebut nama Tim, tetapi ia segera diringkus dan dibawa pergi.
"Apa-apaan ini, Nona!? Saya memang salah, tapi kenapa Towa-sama juga ditangkap?"
"Jangan salah paham. Ada masalah yang lebih darurat sekarang," balas Kronii di depan pasukan Kronies yang menyeret Tim keluar kamar. "Beberapa orang di Permukaan terserang wabah ZOVID, virus yang harusnya sudah dikarantina di Dunia Bawah. Kami sedang menyelidiki penyebabnya. Semua orang yang berlalu-lalang melintasi Permukaan dan Dunia Bawah harus diamankan. Itu termasuk kau, Aligator."
"ZOVID?"
"Zombie Virus Disease. Sudah jangan banyak omong!"
Tim dan Towa dimasukkan ke mobil ambulans yang berbeda. Itu bukan ambulans yang biasa Tim saksikan di Permukaan maupun Dunia Bawah. Pada plat nomor tertulis H-0-PE. Di sisi kiri terdapat gambar sayap iblis, di sisi kanan ada sayap malaikat. Lampu ambulans pun memunculkan cincin halo yang tersusun atas tanduk-tanduk iblis.
Ia terus dijaga ketat oleh pasukan Kronies di dalam mobil. Sementara di depan, dua ekor anjing kembar berpakaian perawat bersiap memandu perjalanan.
"FuwaMoco!? Bagaimana kalian—"
"Ah, Mister Gator! Kita bertemu lagi, bau-bau!" sapa Fuwawa.
"Bau-bau!" sahut saudarinya, Mococo, di belakang kemudi. "Semua siap? Pegangan yang erat, ya."
"Tunggu, apa kau bisa menyet—WAAAHHH!!!"
Banyak pertanyaan terlintas di kepala Tim. Namun, semua buyar gara-gara Mococo yang ugal-ugalan. Jangankan Tim, beberapa Kronies berbadan kekar yang menjaganya pun turut gemetar ketakutan.
"Moco-chan! Belok kiri lebih cepat!" seru Fuwawa pada adik kembarnya.
"I'm trying, I'm trying! I'M DYIIING!!!"
"AAAHHH!!!"
Tim merasa deja vu. Pertama Shiori, sekarang Mococo. Apa semua anggota Geng Advent anggota komunitas balap liar? Siapa orang waras yang menjadikan mereka anak-anak magang?
Beruntung mereka tiba dengan utuh. Seratus tahun keberuntungan Tim terpakai di sini. Ia lanjut digelandang ke suatu bangunan, tepat di perbatasan antara Dunia Bawah, Permukaan, dan Dunia Atas. Di depan gedung tertera tulisan neon raksasa yang berbunyi:
PROJECT HOPE: RESEARCH & MEDICAL CENTER
DESPAIR EXTERMINATION FACILITY
Tim dibawa ke ruang operasi. Luasnya sekitar lima kali luas kamar di klinik Underworld Academy. Sang aligator ditidurkan di meja bedah, dibelenggu sedemikian rupa sehingga ia hanya sanggup menggerakkan kepala.
Selepas kepergian para Kronies, seorang wanita berpakaian scrub (baju Oka/Operasi Kamar) perlahan mendekati tubuh Tim. Telinganya panjang, seperti perpaduan antara elf dan iblis. Ia juga memiliki tanduk sekaligus cincin halo yang tersusun atas berlian-berlian hitam-putih.
"Hmmm, so this is our patient-zero suspect," ucapnya. "HiRyS, it's IRyS!"
Nephilim, batin Tim. Mereka ras setengah iblis-setengah malaikat yang sangat langka, bahkan sempat dinyatakan punah. Tim hanya pernah mendengar sesekali dari cerita Ame. Namun, begitu melihat langsung, ia berharap tak pernah bertemu dengan IRyS sama sekali.
"Jangan khawatir, ini takkan lama."
Sayap-sayap IRyS menjelma jadi tangan-tangan mekanis dengan berbagai peralatan bedah. Jarum suntik, pinset, bor, gunting, senter, gergaji, serta beberapa tabung reaksi. Mesin-mesin beradu bunyi, berlomba untuk memenangkan kontes paling berisik. Selang beberapa detik, Tim tak mendengar apa-apa lagi.
Ia melihat Ame. Banyak Ame. Smol Ame, Bee Ame, Armando, Amelia Buffson, Ghost Ame, dan Ametato. Towa muncul dan menyatu dengan Amelia, menjadi Towamelia. Amepede dan Spine Ame merayap dan menjelajahi tubuh aligator, tetapi Tim hanya bisa tergolek pasrah.
"Ame tidak ada. Ame sudah lenyap," kata Doom Ame dan Ame of Hell.
Pandangan Tim berputar-putar sebelum terdampar kembali ke Biro, ke ruang detektif Ame. Piringan hitam masih menyala di atas gramofon. Nyanyian Ame perlahan berubah menjadi decit suara Smol Ame dan teriakan gadis. Televisi menyala. Smol Ame melakukan operasi rekonstruksi tubuh pada sesosok mayat gadis berambut merah.
Seluruh pemandangan di depan mata sirna. Gelap, tetapi Tim kembali merasakan cekot-cekot di sekujur tubuh pasca-pemeriksaan yang IRyS lakukan. Entah obat apa saja yang sang nephilim berikan. Suasana hatinya serasa melayang sampai surga, lalu mendadak jatuh ke dasar neraka.
Tim membuka mata. Pandangannya nanar.
"Oh, selamat datang kembali," ucap IRyS. "Sudah selesai. Tak ada tanda-tanda ZOVID di sistemmu."
"A-Apa saja yang ... k-kaulakukan ... ke ... tub-tub—"
"Cuma prosedur pemeriksaan standar. Termasuk, maaf, aku memakai sejumlah halusinogen untuk menggali alam bawah sadarmu."
"Hah!?"
Dokter macam apa dia!? Dia lebih dekat dengan iblis daripada malaikat!
IRyS mengabaikan pasiennya. Pikirannya terfokus ke hal lain.
"Smol Ame ... dan Kureiji Ollie, huh."
CaptainArmada on deviantart
***
741 kata
Hari ke-11: buat cerita dengan genre Medical Thriller
[A/N] IRyS, angel-demon hybrid, adalah tamu kita kali ini. Phew, berasa kek nyimeng nulis cerita ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top