18. Dialog tentang Fiksi
"Naga,"
"Kau pikir, naga itu nyata?"
"Entahlah, kupikir mereka ada. Di suatu tempat, di suatu waktu, di suatu masa, di dunia ini,"
"Pemikiran yang menarik,"
"Ya, aku menyebutnya, fiksi."
"Bagaimana bisa kau sebut itu fiksi, padahal kau berpikir mereka ada, di suatu tempat, di suatu waktu, di suatu masa, di dunia ini?"
"Mungkin karena aku 'pikir', bukan aku 'tahu', atau aku 'yakin'. Fiksi hadir dari pikiran, terbentuk dari imajinasi. Mungkin karena itu aku 'pikir', bukan aku 'rasa'. Entahlah."
"Pemikiran yang menarik, senang berbicara denganmu."
"Kau juga."
"Sampai jumpa lagi,"
"Sampai jumpa."
07-05-2024
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top