Musibah(2)
Akhirnya, Alucard keluar dari kamarnya dengan gaya rambut emo dan bedak diwajahnya. Tidak lupa ia memakai parfum wangi bubblegum yang membuatnya lebih seperti bocah SD yang didandani emaknya.
Melihat penampilan Alucard yang seperti itu, Miya merasa malu dan memalingkan muka dengan kerut diwajahnya.
"Ayang beib, kok malah malingin muka sih? Gakuat ya liat sitampan rupawan ini?"
Miya mendelik dengan urat di kedua pelipisnya."Iya, si tampan rupawan tapi bajingan! Pokoknya gue kecewa sama lo! Mulai dari gaya sampe tingkah laku lo yang bikin gue malu, rasanya gue ga sudi jadi cewek lo lagi, Alu."
*zeeb gan kena jantung:v
Seketika Alucard langsung terkapar dan dibawa ke rumah sakit terdekat oleh semua yang hadir kecuali Miya. Miya masih marah dan merasa kesal dengan kelakuan pacarnya yang kekanak-kanakan.
Pada akhirnya Miya tidak ikut ke kondangan dan memilih untuk merenung tentang nasibnya ditepi kali jodonya papa Franco.
*awas neng diculik papa Franco xixixi
#Di sisi lain
Terlihat seorang pasangan kekasih berpakaian pengantin yang sedang kebingungan. Si wanita berambut blonde dengan veil putih serta hiasan bunga pada rambutnya. Dan si pria memakai topi hitam dan jas putih yang membuat keduanya tampak serasi.
"Orang-orang pada kemana sih? Kok pada belum dateng ya by?" tanya si wanita kepada si pria.
"Mana ku tau lah by, katanya mereka mau dateng tepat waktu. Tapi nyatanya apa? Mereka malah ngecewain kita berdua."
"Iya bener, terus kita gimana? Acaranya udah hampir selesai. Bahkan, sesi pemotretan pun udah kelar semua."
"Udahlah, ngapain temen kayak tai difikirin!"
Tiba-tiba datang segerombolan orang yang ternyata adalah teman-teman mereka.
Si Pria pun menghitung dalam hati, "Hayabusa, Estes, Zilong, Kagura, Hilda, … loh kok dikitan?
"Laylay, Clint, maafin kita yes? Tadi kita kena musibah, bukan kita sih, tepatnya si Alucard sama si Miya, mereka putus!" Terang Zilong menjelaskan.
"Apa?! Putus? Kok bisa sih? Gue liat kemarin mereka lagi berduaan di warung babeh Monmon".
"Entahlah gue ga ngerti dan gamau ngurusin hubungan mereka" sahut Hayabusa.
Demi menghemat waktu, Layla pun menenangkan mereka yang tengah asyik ribut tentang hubungan orang lain, "Yaudah acaranya udah mau selesai, mending kita foto yuk?"
Dengan santai, Hilda mengambil piring yang tersisa dan menaruh nasi diatasnya, "Gue kepingin makan dulu coy, dah laper daritadi."
"Lah gua malah kehilangan nafsu makan gara-gara liat si Miya sama Alu baku hantam," dengus Estes kesal.
#Balik ke Alucard
"Gue dimana? Kenapa ruangannya putih semua? Apa gue udah meninggal kali ya?"
Batin Alu yang masih ngumpulin nyawa.
"Lo di rumah sakit, temen-temen sama gue yang bawa lo kesini," ia mengambil sekeping keripik dan memakannya didepan Alucard. "Oh iya, kata Dokter lo kena darah rendah. Jadi selama lo masih dirawat di RS, gue yahg bakal rawat lo sampai sembuh," lanjutnya.
Tiba-tiba, air mata menetes dari sepasang mata Alucard dan membuat Claude terlalu percaya diri.
"Lo jangan nangis please! Gue kan temen lo jadi jangan terlalu kesenengan sampe nangis gini dong, gue kan merasa berjasa."
Tangis Alucard pun pecah dan makin menjadi, Claude menjadi bingung terhadap apa yang terjadi kepada Alucard.
*BAMM*
Bogem mentah mendarat di hidung mancung Claude. Ia pun meringis kesakitan dan tak terima atas apa yang dilakukan kepadanya. Namun sebelum ia membalas perbuatan Alucard, Dexter–si monyet– menunjukkan tangan Alucard yang terduduki oleh Claude.
"BWHAHAHAHAHAH, Mamposs rasakann, dan nikmati kepedihanmu itu," Claude tertawa terbahak-bahak karena puas melihat penderitaan teman serumahnya itu.
"Sialan lo, gue gak bisa ngomong saking sakitnya didudukin sama pantat lo. Keras banget anj*r kayak batu, lo gak pernah makan ya?" Cibir Alucard disela tangisannya.
"Demi jenggot papa Franco, gue bersumpah makan terus tiap hari tapi badan gue gini aja terus. Masa gue harus beli obat penggemuk badan dari si Estes, udah pahit, mahal lagi,"
Alucard pun terkekeh mendengarnya, "Terimalah, dan rasssakan badan kurusmu itu yahahhaa." Jawabnya Alucrard puas.
Lantas, Claude pun cemberut dan pergi keluar kamar tanpa sepatah katapun.
Alucard yang merasa bersalah menjadi kebingungan dengan sikap Claude.
Dexter yang masih didalam ruanganpun menghampiri Alucard dan membisikkan sebuah kalimat yang membuat Alucard tenang kembali.
Kalimat itu adalah ….
Hmm, kira-kira apa yang Dexter bilang ke Alucard yah?🤔
Next>> 4
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top