Project Sekai-IFA

Suara rintik hujan terdengar membasahi segala hal di luar sana. Udara dingin berembus, angin  masuk ke dalam celah-celah kecil. Menambah suasana familiar, ketenangan dan suara rintiknya menenangkan, seolah meminta kita berhenti sejenak dan beristirahat; bergemul dalam selimut dan memiliki tidur panjang.

Berbeda dengan keinginan bermalas-malasan seperti orang-orang pada umumnya, kini di sebuah studio besar terdapat tiga orang dengan pakaian idol saling berbincang. Seolah tak menghiraukan ketenangan yang dibawa hujan, mereka sibuk dengan dunianya sendiri.

"Huft! Aku iri padamu, Miku. Kau memiliki banyak lagu keren dan kostum-kostum yang indah. Berbeda denganku, kau terlihat seperti bintang sesungguhnya!" Seorang gadis dengan rambut pirang pendek menggembungkan pipi, dia melipat kedua tangan di depan dada mengomel kecil, mata birunya menatap sekitar studio.

"Hey, Rin. Kamu juga tak kalah keren! Kamu bahkan memiliki banyak album duet dengan Len. Bahkan aku terkalahkan olehmu dalam hal itu." Gadis yang dipanggil Miku dengan nama lengkap Hatsune Miku itu terkekeh kecil, menggoyangkan tubuh Kagemine Rin perlahan. "Jangan merajuk." 

Rin masih merajuk kekanak-kanakan menatap gadis cantik di depannya. Miku adalah seorang penyanyi virtual, dia sangat terkenal di seluruh dunia dengan icon rambut panjang biru kehijauannya yang memesona. Dia selalu menarik banyak perhatian dan banyak disukai orang-orang. 

Berbeda dengan kedua gadis itu. Kagimine Len, saudara Rin menatap mereka dengan sorot geli, dia menatap sekitar studio di tempat mereka kini berada. Dia berkeliling ke setiap sudut tapi tak menemukan siapa pun. "Hey, daripada kau merajuk. Bukankah lebih baik kita mencari solusi agar kita tak terjebak di dunia ini? Ini tempat yang aneh, kau tahu?"

Rin yang mendengar penuturan saudaranya mengangguk. "Kau benar. Aku sangat gelisah, jadi aku berbicara yang tidak-tidak." Rin menghela napas, kemudian menggenggam tangan Miku. "Maafkan aku, ya. Aku sadar melakukan hal yang merepotkan kalian." 

Miku tersenyum, mengacak-ngacak rambut Rin tersenyum kecil. "Tentu saja tak apa. Kau hanya belum terbiasa saja. Aku yakin kau akan segera merasa lebih baik." 

"Hum!" Rin mengangguk, memeluk sahabatnya tersebut sebelum menatap sekitar, mencari barang yang bisa mereka gunakan untuk kembali ke dunia mereka. Dia berjalan mondar-mandir, tangannya mengacak-acak sekitar hingga dia sampai ke ujung studio dan menemukan  komputer. "Tema-teman, kemari! Aku menemukan sesuatu!" 

Miku dan Len yang juga mencari jalan keluar dari masalah mereka, tangan meraka yang sibuk mengacak barang-barang, menengok ke sana kemari, hingga akhirnya kelelahan segera berkumpul di tempat Rin mendengar seruan gadis itu. 

"Apa yang kau temukan?" Len bertanya, tangannya bergerak melepas ikat rambut dan kembali mengikat rambut pirangnya menjadi ekor kuda, merapikannya. Keduanya menunduk melihat ke arah komputer yang perlahan menyala.

"Aku menemukan komputer dan mendapatkan ini." Ketika komputer menyala, mereka langsung disambut lagu-lagu yang pernah mereka nyanyikan, tersebar di berbagai video. Bahkan mereka melihat beberapa komentar dan di sana mereka mengetahui bahwa mereka sudah masuk ke dalam dunia manusia. "Astaga, ini benar-benar di luar perkiraanku," gumam Rin menggigit ujung jarinya mulai terlihat cemas.

"Coba cari nama kita di internet," kata Miku berusaha mencari solusi.

Rin yang masih cemas tanpa pikir panjang dengan cekatan mencoba mencari nama mereka di internet, mencari informasi lebih banyak. Kini bukan saja lagu tetapi di sana ada juga cerita tentang mereka! 

Tanpa sadar mereka mulai membaca cerita-cerita itu, terbawa alur dalam cerita tersebut hingga di akhir cerita Len mengerutkan kening dalam-dalam. "Hey, mengapa aku akhirnya mati? Itu tak adil!" seru Len menggerutu, dia mengalihkan pandangan dari layar komputer, berdecak sebal.

Sedangkan Miku menggelengkan kepala tak percaya. "Mengapa manusia membuat cerita menggunakan nama kita? Itu aneh, padahal kita saja tidak tahu tentang mereka." Gadis itu bertanya-tanya apa yang sebenarnya para manusia itu pikirkan ketika membuat cerita dengan nama mereka. 

"Coba aku cari tahu," kata Rin kembali mengetikkan pertanyaan di internet. "Apa ... nama cerita yang ditulis dengan mengambil nama penyanyi virtual atau idol ...?" Setelah menulis pertanyaan itu, segera saja hasil penelusuran muncul dengan berbagai artikel yang menjelaskan hal tersebut. "Oh ... namanya fanfiksi."

Len mulai membaca artikel yang dibuka oleh Rin. "Fanfiksi mengambil satu atau lebih elemen dari karya asli, seperti karakter, latar, atau plot, dan menggabungkan elemen-elemen tersebut dengan ide-ide baru. Secara sederhana fanfiksi memiliki definisi karya fiksi yang dibuat oleh penggemar."

"Wow! Berarti kita punya banyak penggemar di dunia manusia!" sorak Miku tersenyum senang mendapati informasi ini. Dia senang mendapatkan penggemar lebih banyak selain orang-orang di dunianya. Rin dan Len mengagguk setuju, mereka bangga nama mereka bisa terkenal di kalangan manusia.

Ketika Rin menjelajah lebih lanjut, tanpa sengaja dia menemukan IFA 2024. Sebuah ajang penghargaan fanfiksi bahasa Indonesia. Segera saja dia menekan informasi tentang IFA 2024 dan bagaimana alur dari event itu berlangsung. "Teman-teman, lihat! Project Sekai masuk dalam daftar nominasi!" Rin kegirangan, melihat ke arah Miku dan Len, dia tidak menyangka mereka lebih istimewa dibanding yang mereka bayangkan.

"Kapan event nominasi di IFA berjalan?" tanya Miku penasaran. 

"Bentar, kucari dulu." Rin kembali mengetik rundown acara IFA di komputer. "Ini sungguh di luar prediksi, ternyata kita terkenal juga, ya," ujar Len melihat layar komputer untuk tahu kapan bulan nominasi akan datang, dia menyeringai bangga.

"[1 Oktober – 11 November 2024] : Bulan Nominasi."

Len mengambil alih komputer, kemudian mencari naskah-naskah fandom Project Sekai yang bisa dia masukkan ke dalam nominasi. "Aku yakin fanfiksi dengan fandom kita ini akan masuk dalam list nominasi. Dan yang lebih kerennya aku berharap bisa memenangkan nominasi ini. Membuat harum nama fandom Project Sekai!"

Rin mengangguk setuju dengan pernyataan itu. Dia juga bersemangat, dia penasaran bagaimana hasil dari nominasi dengan fandom mereka bisa memenangkan nominasi kali ini. "Bagaimana jika kita bertahan hidup di dunia manusia sampai acara IFA ini berakhir?" usulnya tersenyum girang, melirik saudara dan sahabatnya. 

Miku tertawa kecil, menggelengkan kepala tidak setuju. "Kau saja pertama kali takut ketika tahu kita pindah dunia. Sekarang kau malah ingin tinggal di sini," jawab Miku tersenyum kecil.

"Tapi, Miku. Aku juga penasaran bagaimana IFA akan berjalan sampa akhir, terlebih bulan nominasi yang sebentar lagi datang. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu untuk mengharumkan nama fandom kita," sela Len tampak antusias dengan hal ini. 

Miku menghela napas, tahu dua bersaudara ini tidak akan menyerah dengan mudah. Mereka sama-sama keras kepala. Dengan berat hati Miku mengangguk yang langsung dibalas pelukan oleh keduanya. Dia tidak bisa meninggalkan mereka berua saja di dunia manusia, Miku harus menjaga mereka.

"Baiklah, baiklah. Sekarang yang harus kita lakukan adalah mencari tempat tinggal sementara. Kita tidak bisa terjebak di studio ini selamanya." 

Rin dan Len mengangguk paham mendengar perintah Miku, mereka segera saja mencari ponsel (barang paling berharga) yang bisa mereka gunakan untuk bertahan hidup. Akhirnya setelah lama mencari mereka menemukan beberapa ponsel dalam sebuah lemari. Memang, kesannya seperti mencuri, tetapi mereka tak begitu peduli.

Dengan ini mereka akan bertahan hidup dan memantau IFA 2024 hingga akhir!

End.

30 September 2024


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #ifa#ifa2024