Malam Anu
Lama tak jumpa, minna-san~♥
/dihajarmassa
O-oke, langsung aja ya. Happy reading~
************************
Setelah jam kantor selesai, ia segera pulang ke tempatnya benaung. Sesekali di jalanan yang masih terbilang ramai ini menarik perhatiannya. Yah, sebenarnya bukan suasananya, sih. Lebih kepada wanita incarannya. Oke, skip sampai di tempat tinggalnya.
***
Ketika itu malam sudah sangat larut dan makhluk nokturnal bangkit dari kediamannya. Akan tetapi, aktivitas seorang Dazai Osamu tak berhenti di sana. Tubuh yang lelah itu menampik perintah alam bawah sadar untuk mengistirahatkan raga.
Situasi kali ini semakin memanas. Kecepatan temponya sulit ia imbangi. "Ah— s-sedikit lagi ...." Sekuat tenaga surai kecokelatan itu mengikuti ritmenya.
Dia— yang berada di depan manik yang senada dengan rambutnya terus menghembuskan udara panas. Sepertinya ia lelah juga. Sesekali dia terhenti entah karena apa.
"Ada apa? Kenapa kau— AH!" Spontan Dazau merespon pergerakannya. "B-bisa-bisanya kau ...," ia menatapnya kesal.
Ini sudah hampir mencapai batasnya. Jujur saja, Dazai sudah tidak kuat. "Baiklah ..., mari selesaikan ini." Dia pun melakukan gerakan berlawanan dengannya. Letih namun dapat terpuaskan.
Di detik selanjutnya, ia geram. Bagaimana tidak jika yang di sana justru lebih hebat darinya? "Kau—"
Gairahnya melonjak seketika.
"TERIMALAH, TEMBAKANKU! HIAAATTTTT!!!" Ia tekan-tekan tombol yang membuat karakter dalam laptopnya bergerak. "AKU SUDAH LELAH. TERIMALAH SERANGAN PAMUNGKASKU!"
Dan benar saja. Kerja kerasnya terbayarkan.
Disandarkan punggungnya di kursi. "Otsukare~!"
"Otsukare palamu--"
Dazai menoleh. "Hm? Tentu karena— ARGH!"
Kunikida sukses membuat mantan eksekutif itu berpindah tempat sepersekian detik— tepatnya di ujung ruangan ini.
"KAU PIKIR INI SUDAH JAM BERAPA, HAH?! ANAK ASRAMA LAIN JUGA INGIN TIDUR, TAHU!" Yap. Surai kuning itu marah.
"Aku hanya bermain sebentar, Kunikida-kun~" timpal Dazai. Kedutan di dahi partnernya itu tak hilang sedikit pun.
"Bermain, ya? Kenapa tidak mengajakku?"
"Hah?"
Dokter ADB— Yosano— berdiri persis di ambang pintu. "Sini bermain denganku, Dazai :)"
Entah sejak kapan Kunikida sudah memegangi lengan Dazai. Dia auto kicep(?)
Dan mesin gergaji pun menyala.
"TYYYDDDDAAACCCKKKK?!?!?!?!"
Sungguh malam yang anu.
-End-
Pendek? Maaf ya. Ini juga selipan doang *cry*
Untuk yang req, mohon maaf sebesar-besarnya karena belum kelar. Sementara ini cuma bisa yang pendek dulu, huhuhu T^T)
/APALAGISAYAKENAWB,PEMIRSA—/
/AHAHAHAHAHAHA/
*digebukin
Oke. Bubay~ T-T)/
(Yang ngerasa cerita ini pernah ada di suatu tempat, Anda benar! Muehehehe)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top