riddle ɪɪ | kagami taiga
Riddle II [Kagami Taiga x Reader]
Anime: Kuroko no Basuke
Rated : T
Disc:
Kuroko no Basuke ©Tadatoshi Fujimaki
Story © ChibiCapricorn_
Image © Artist - Source :Pinterest
.
.
.
Enjoy it Minna Hope you Like this
.
"Riddle, -Hajimemashou!
.
"Kau bersungguh-sungguh dengan ini?" Kagami menatap heran gadis yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya. Sebenarnya ia sedikit terkejut dengan kedatangan gadis ini, ternyata dia tidak bercanda tentang ini. "Kupikir kau hanya semangat di awal saja"
Kedua lengannya menyilang, "Tentu saja aku serius, Sangat serius malah!"
"Tapi kenapa tak kau serahkan pada polisi saja?," alisnya terangkat sebelah, Kurasa akan lebih aman kalau kasus ini kau serahkan pada pihak yang berwajib saja,
"Aku juga mau mencari tahu dengan usahaku sendiri"
"Bagaimana kalau kedepannya akan terjadi masalah?"
Tidak akan ada masalah! Tenang saja, Si gadis berujar yakin
"Dasar," Kagami mendengus pelan "Kalau begitu masuklah"
"Ah," [Name] menunjukkan seorang pemuda yang ternyata juga ikut bersamanya "Aku mengajak Tetsu-nii"
"Doumo." Pemuda itu membungkuk sopan.
"Akh! Sejak kapan kau di situ?!" Entah sudah berapa lama mereka berteman tapi kelihatannya Kagami sama sekali belum terbiasa dengan kehadiran tiba-tiba si bayangan.
"Ibuku bilang aku tidak boleh asal masuk ke rumah laki-laki, apalagi hanya berdua"
"Kalau begitu kenapa kau malah mengajak Kuroko? Bukannya mengajak teman perempuanmu?" kedua alis pemuda itu mengerut "Bukankah kalau begitu laki-laki nya semakin banyak?"
[Name] menghela nafas "Tetsu-nii 'kan kakak sepupuku, ibuku percaya padanya dan Tetsu-nii tidak akan melalukan hal aneh padaku"
"Memangnya aku akan melakukan apa?," Kagami menatap kesal
Tanpa memperdulikan tuan rumah yang bahkan belum selesai berbicara gadis itu langsung melangkah masuk. Membuat perempatan imajiner terlukis pada si empunya rumah.
"Teme..."
°°°
Dengan posisi duduk mengelilingi meja persegi panjang di depan ruang TV milik Kagami mereka mulai berdiskusi.
"81-32-R" Kagami bergumam pelan membaca salinan pesan milik [Bf/n] "Apa coba maksudnya?"
"Ada tulisan di bawahnya" Kuroko menunjuk tulisan bertinta hitam yang terlihat berantakan.
"Kau tak bisa selamanya mempercayai apa yang kau lihat," [Name] mencoba membaca tulisan itu "Tak ada yang tahu apa yang ada di dalam hati manusia"
"Aish" Kagami melempar kertas salinan itu ke tengah-tengah meja "Kalau dia punya waktu untuk menulis ini semua kenapa dia tak tulis saja siapa yang membunuhnya?"
Kuroko mengambil kertas yang tadi dilemparkan Kagami, Apa yang harus kita lakukan dengan ini?
"Ah!" [Name] menepukkan kedua tangannya, nampaknya ia mendapat ide "Mungkin angka-angka itu harus diubah ke bentuk huruf"
"Kenapa kau begitu yakin?" Kagami menatap heran "Mungkin saja angka-angka itu harusnya di kurangi dulu"
"Tidak" [Name] menggeleng cepat "Pasti langsung diubah"
Mendengar pertengkaran tak berbobot itu Kuroko menghela nafasnya "Kedua hal itu masih hanyalah sebuah spekulasi. Kita belum tahu mana dari kedua cara itu yang benar, jadi mencobanya adalah langkah yang tepat"
"Ya, aku setuju dengan Tetsu-nii" [Name] mengangguk "Kalau begitu kita coba caraku dulu"
"Oi!"
Gadis itu kemudian mengambil secarik kertas dan mulai menggoreskan penanya, tapi langsung berhenti ketika ia menyadari sesuatu, "Tapi alphabet kan cuma sampai dua puluh enam" ucap [Name] dengan posisi berpikir.
"Makanya di kurangi dulu!" Kagami masih kukuh dengan caranya
"Ulangi saja, setelah huruf Z kembali lagi ke huruf A," Kuroko berujar
[Name] menjentikkan jarinya "Briliant!, gadis itu mulai mencari huruf ke-81 dan ke-36.
"B-J-R. Apa maksudnya?" gadis itu menghela nafas kesal "Aku merasa semakin buntu"
"Mungkin artinya bonjour" Kagami berujar pelan "kau tahu? Sapaan halo dalam bahasa prancis"
"Astaga, bagaimana bisa kau sepintar ini?" Manik [eye color] itu memandang takjub pemuda Amerika di depannya.
Tapi kata-kata nya malah membuat pemuda itu tersinggung "Apa maksudmu? Aku kan memang pintar"
[Name] memutar bola matanya jengah "Lalu?"
"Karena clue nya berbahasa prancis berarti pelakunya orang prancis" ujar Kagami
"Kebodohan yang hakiki" [Name] menghela nafasnya kasar, "Berarti kalau clue nya berbahasa Inggris pelakunya bisa saja orang Inggris atau orang Amerika, begitu?"
"Mungkin" Kagami mengangkat bahunya
"Kita coba saja cara Kagami-kun" Kuroko menengahi, sebelum mereka berdua kembali bertengkar.
"81-36-18" Kagami menuliskan angka-angka tersebut di atas secarik kertas, memulai untuk menguranginya "27, berarti huruf A"
"Dan apa itu A?"
"Mungkin itu inisial" Kagami menatap hasil 'cakaran'nya "Aku misalnya"
"Aku?" Kuroko akhirnya kembali berbicara "Kalau itu benar, berarti [Bf/n]-san yang melakukan semua ini. Tapi kurasa itu tidak mungkin"
"Dan kalau 'A' berarti 'Aku' itu terlalu umum" [Name] menutup matanya "Semua orang bisa menjadi 'Aku'"
Kagami memgacak rambutnya frustasi "Sia-sia saja"
"Kupikir ini akan seseru film detektif yang biasa kutonton" [Name] menyandarkan kepalanya ke sofa di belakangnya.
"Sebaiknya kita istirahat dulu" Ucapan Kuroko mendapat anggukan setuju dari Kagami dan [Name].
"Kagami," [Name] menegakkan kepalanya, menghadap si empunya rumah "Aku lapar"
"Tapi kita baru saja makan satu jam yang lalu" Kuroko menatap heran adik sepupunya itu.
"Menggunakan otakku untuk memikirkan jawaban riddle ini menguras banyak tenaga" [Name] memegangi perutnya "Dan sekarang aku benar-benar lapar"
Kagami bangkit dari duduknya "Mau makan apa?"
"Omurice!" si gadis berseru semangat
"Aku sudah kehabisan tel-"
Cepat-cepat [Name] langsung memotong perkataan Kagami, "Beli"
"H-ha?"
"Ini" [Name] menyerahkan sekeping uang "Cepatlah aku lapar"
Kagami menatap kesal uang satu yen yang tadi diberikan [Name]. Mana cukup untuk membeli telur.
"Enak saja kau menyuruh-nyuruhku!"
"Tuan rumah yang baik menganggap tamunya sebagai Raja"
"Teme... "
"Tenanglah, akan kujagai rumahmu selagi kau pergi" [Name] mengacungkan jempolnya "rumahmu akan aman bersamaku"
"Rumahku tak akan kemana-mana," Kagami menghela nafas "yasudah"
°°°
Sepeninggal Kagami yang tengah pergi membeli telur dan beberapa bahan makanan lainnya, [Name] dan Kuroko tinggal berdua menjaga apartemen Kagami.
Tanpa membuang waktu Kuroko kembali berkutat dengan riddle itu. Tunggu, Kuroko? Di mana [Name]? Gadis itu sedang sibuk mencari 'Harta tersembunyi' milik Kagami.
"Bukan hal yang sopan mengacak-ngacak rumah orang [Name]-chan" ucap Kuroko mengingatkan.
"Hanya sebentar," [Name] masih mengacak-ngacak lemari tv Kagami "kenapa hanya ada majalah olahraga di sini?"
Kuroko melirik sekilas "lalu apa yang kau harapkan?"
"Kau tahu, sesuatu yang yah begitulah"
Kuroko menghela nafas pelan "kalau Kagami-kun tahu nanti dia marah loh [Name]-chan"
"daijoubu dayo, akan kubereskan setelah ini"
Sementara [Name] terus mencari Kuroko kembali mengalihkan pandangannya ke riddle yang sama sekali belum mereka pecahkan.
"[Name]-chan" panggilan itu membuat si surah [eye color] berbalik.
"Aku punya sebuah spekulasi"
Mendengar itu [Name] langsung mendekat ke kakak sepupunya itu. Manik [eye color] itu menatap pensaran.
"Jadi begini, [Bf/n]-san kan suka dengan Kimia, jadi mungkin saja kode itu berhubungan dengan Kimia," Kuroko menjelaskan "Tabel periodik misalnya"
"Tabel periodik?" [Name] mengigit ujung jempolnya "tapi kita tak punya tabel periodik"
"Kita punya internet [Name]-chan" Kuroko kemudian mengeluarkan ponselnya, mengetik keyword nya dan muncullah gambar tabel periodik.
"81 berarti Ti dan 36 berarti Ge" Kuroko menyesuaikan isi tabel periodik dengan pesan milik [Bf/n].
"Ti-Ge-R" [Name] mengerutkan alisnya "Taiga (Tiger) tte nani? Eh?"
"Masaka" manik biru langit itu memandang lurus ke arah bulatan [eye color] di hadapannya.
"Ie, Ie, itu tidak mungkin" [Name] tertawa renyah "ne?"
"Ya, kau Ben--"
"Tadaima" seruan itu mengagetkan mereka berdua. Dengan cepat keduanya memasang sikap seolah-olah tak ada apapun.
Dari balik pintu muncul Kagami dengan banyak belanjaan di tangannya.
"Bagaimana? Kalian sudah mendapat jawabannya?"
"B-belum" [Name] menggeleng cepat.
"Kalau begitu aku pergi memasak dulu, kalian lanjutkanlah" Kagami berbalik.
"T-tidak usah, tadi Okaa-chan menelepon dan kami akan pulang sekarang, permisi"Dengan langkah cepat [Name] langsung menuju pintu depan.
"Permisi Kagami-kun" Kuroko membungkuk hormat.
Merasa heran Kagami langsung menyusul kedua temannya itu. "Bukannya riddlenya belum kita pecahkan? Kau kan semangat sekali mau memecahkannya, [Last Name]"
"A-ah ie, aku harus segera pulang" [Name] selesai memasang sepatunya. Gadis itu berbalik dan membungkuk "aku pamit, permisi"
Dengan perasaan takut yang semakin menjadi-jadi [Name] membuka pintu apartemen Kagami. Tapi sayang, pintu itu tak mau terbuka.
"Eh?"
"Kalian..." Kagami menatap seksama punggung Kuroko dan [Name] "sudah memecahkan riddlenya bukan?"
"T-tidak juga" [Name] berkata pelan.
"Beritahu padaku" suaranya tiba-tiba menjadi berat, "beritahu aku maksud dari kode itu"
Keringat mulai membasahi pelipis gadis itu, sedikit demi sedikit ketenangannya mulai terkikis.
Helaan nafas terdengar dari pemuda tinggi itu "Sudah kubilang bukan, akan ada hal buruk yang akan terjadi kalau kau tetap bersikeras untuk mengetahuinya"
Tak mendapat tanggapan Kagami tersenyum miring "Jadi apa jawaban riddle itu?"
Dengan keberanian yang masih tersisa [Name] membalikkan tubuhnya. "Kumohon, jangan lakukan hal buruk padaku, kumohon"
"Berani berbuat berani bertanggung jawab"
"T-tidak, Tidak!"
...
"Setelah hilangnya seorang siswa SMA Seirin jumlah siswa yang dinyatakan menghilang telah bertambah..."
"...Siswa-siswi yang menghilangkan tersebut dilaporkan bernama Kuroko Tetsuya dan [Fullname]. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini"
Manik gelap itu memandang kosong surai [hair color] yang tengah dielusnya. "Sudah kuperingatkan, bukan?"
•••
Words: 1323 words
Date : 12 Agustus 2018
•••
T_T )>
Gais, ini part duanya, jawabannya juga ada di sini.
But, one things.
Maapkan aku, ternyata ada kesalahan kode di chapter awal T_T
Yang harusnya 32 malah kutulis 31. Ini teledor sekali. Dan parahnya lagi aku baru sadar setelah LunaRachel07-san menjawabnya.
Kacau.
Sekali lagi Maaf!
Huhu. Maafkan aku semua.
.T_T.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top