Interogasi.

Games 31 Maret 2021
Tema: Interogasi
- Buatlah percakapan/dialog antar penyidik dan tersangka.
- Penyidik bertugas memborbardir pertanyaan dengan fakta.
- Tersangka membuat alibi yang terdengar masuk akal.
- Kalian akan dibagi menjadi dua tim berdasarkan nomor absen. Sebagai penyidik atau tersangka.
- Dibuat dalam satu bubble dengan format seperti contoh di bawah.

Contoh:
#1 Diana: Penyidik.
P: Seorang saksi melihat Anda keluar dari gedung itu, apa yang Anda lakukan di sana pada pukul. 23.15, disaat semua pekerja telah pulang?

#1 Elmo: Tersangka.
T: Saya pergi ke sana karena seseorang mengirimkan pesan singkat meminta saya mengantarkan makanan ke sana?

#2. Tristan: Penyidik.
P: Makanan jenis apa yang Anda kirimkan? Siapa yang menerimanya?

#2. Leo: Tersangka.
T: Cimol dan segelas teh es, tidak ada seorang pun yang menerimanya akhirnya saya membawa pulang makanan itu.

#3 Teddy: Penyidik.
P: Tapi jika Anda membawa kembali cimol tersebut, lalu kenapa makanan itu ditemukan dalam lambung korban?

#3 Emil: Tersangka.
T: Karena tidak ada yang menerimanya, saya bermaksud membuang cimol itu ke tong sampah, saat itulah seseorang lewat dan saya memberikan makanan itu padanya.

Penyidik:
#2 Jihan
#3 Zian
#4 Marta
#5 Jenni
#6 Elin
#7 Lian
#8 Adhi
#9 Sherina
#10 Ndan
#11 Nabil
#12 Voni
#13 Rafli
#14 Revina

Tersangka:
#2 Rama
#3 Harry
#4 Rae
#5 Yuma
#6 Reef
#7 Lucy
#8 Ipon
#9 Aulya
#10 Mendy
#11 Mustika
#12 Jeruk
#13 Nur

#2. Jihan RaveindeRave
Kemarin, seorang petugas kebersihan melihatmu mondar
-mandir di depan rumah korban. Apa yang anda lakukan di sana?

#2. Rama Ramaulana
T : Korban memesan sebuah barang kepada saya

#3 Zi ziandelein
P :Barang macam apa yang ia pesan? Mengapa saya melihat anda mondar-mandir tak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Pada pukul 10.19, 13.50, dan 15.18. Selain itu, saya melihat anda berbincang dengan seorang berjubah. Siapa orang itu?

3. Harry Harrywjy
T : Dia memesan parfum dari Prancis yang harum dan berkualitas. (minat pm) Saya mondar-mandir karena mencari alamat selanjutnya. Saya memang berbincang dengan seorang berjubah, dia temanku yang baru kembali dari kota lain. Kebetulan di kota lain hujan, jadi dia pakai jas hujan.

#4 Marta sea_alister
P : Tunggu, tunggu. Jadi, dia adalah teman Anda yang baru kembali dari kota lain. Petugas kebersihan sempat melihat Anda memberikan barang berbungkus kresek, dan itu adalah parfum tersebut. Petugas itu juga melihat Anda membuang satu barang dan kain berbercak darah. Bisa Anda jelaskan barang apa yang Anda buang?

#4 Rae Alteraecho
T : barang itu adalah botol parfum lain yang pecah saat di perjalanan. Lalu, kain berbercak itu adalah darah dari luka saya akibat pecahan botol parfum tersebut.

#5 Jenny hydraghea
P: Benarkah itu bercak darah dari luka Anda? Saya merasa kalau hanya luka goresan terkena pecahan botol parfum, darahnya tidak akan sebanyak itu. Selain itu, bukankah seharusnya parfum mahal terbungkus dalam kardus yang aman untuk meminimalisir hal tersebut, apalagi parfum itu dikirim dari luar negeri?

#5 Yuma Yumazthaqil
T: Kau tahu, jalan di daerah sini banyak yang berbatu. Tadi pun aku harus mondar-mandir dulu menggunakan kendaraan, sebelum memutuskan untuk turun dan memeriksa jalan menggunakan kaki. Botolnya pecah, benar-benar pecah. Terguncang hebat di perjalananan, bahkan kotaknya saja sampai terpental-pental di bagasi mobilku. Saat ingin melihat kondisinya, tanganku tersabet oleh pecahannya. Jadilah tanganku berdarah seperti ini.

#6. Elin Fururun
P: Kalau begitu, bagaimana dengan kainnya? Setelah ditelusuri dan dilihat lagi kain tersebut ukurannya tidak cocok untuk dibawa kemana-mana. Apakah ada alasan khusus Anda selalu membawanya?

#6 Reef Rede-fine
T : Karena saat itu saya tengah sibuk—sangat sibuk. Saya tak ada waktu mengurusi kain itu. Pertemuan saya dengan teman juga sempat memakan waktu yang lama. Jadilah, ketika Anda mengingatkan mengenai kain ini, saya bisa menjawabnya. Saya hendak membawa kain itu ke laundry minggu ini.

#7. Lian Pyoo03_
P: Tapi ... setelah kain itu dipungut dan darah pada kain tersebut kami tes, hasilnya cocok dengan darah korban. Bagaimana anda menjelaskan itu?

#7. Lu Lucien_Dire
T: Bagaimana saya bisa tahu tentang itu? Bisa saja ada orang lain yang diam-diam sudah berada di sana dan menggunakan kain saya agar jejaknya terhapus.

#8 Adhi adhian1905
P: Ada kesaksian tertulis dari petugas kebersihan bahwa anda membuang kain itu. Ada juga sidik jari anda di kain itu. Saya ingat anda utarakan bahwa anda hendak membawa kain itu ke laundry, mengapa anda buang? Jam berapa anda bertemu teman berjubah anda? Perlihatkan luka anda! Selain itu, saya minta dokumen bahwa parfum-parfum itu lolos pabean. Jika tidak bisa diberikan, saya akan urus penggeledahan kediaman anda!

#8. IPON AnakBiji
T : Apakah Kang Bersih-Bersih itu dapat dipercaya? Begini, Pak. Jelas ada sidik jari saya di sana, karena kain itu  digunakan untuk menyumpal darah saya. Namun, karena pertemuan itu, saya sudah tak ingat dan peduli akan kain itu. BUKANNYA SAYA SUDAH BILANG? Oh ya, ini PAK LUKANYA SAMA DOKUMENNYA. Dan lukanya sudah agak menutup karena setelah pertemuan saya langsung obati pakai betadine! Dan kalau mau menggeledah di rumah saya ya ayo!

#9. Sherina SerinaPmkt
P: Jika setelah melewati tahap tes dan di kain itu ada darah korban, sudah menjadi bukti konkret jika anda pelakunya? Dan anda sendiri kan yg sudah secara gamblang mengatakan kalau itu kain anda, bukan kain orang lain, jelas andalah pelakunya.

9. Auliya auliyatoz
T : Jangan berspekulasi hanya karena kain itu milik saya. Sebelum Anda melayangkan tuduhan, silahkan Anda periksa dulu, validasi pernyataan saya. Bukannya saya sudah menyerahkan seluruh bukti yang membuktikan bahwa saya tidak bersalah? Saya menolak bicara lbh lama. Tolong hubungi pengacara saya!

#10. Ndan Farooov
P: Kata Anda menyerahkan seluruh bukti? Apakah Anda sudah menebaknya bahwa akan ada beberapa hal yang akan tim penyidik tanyakan pada Anda? Sebelumnya hanya dokumen yang kami minta. Belum lagi, saat Anda beralibi, suara Anda menjadi sumbang. Tatapan Anda tidak menetap dan kadang menyentuh hidung berulangkali. Realistis saja, bukankah itu salah satu ciri umum seseorang yang sedang berdalih dan sedang menyembunyikan sesuatu?

#10. Nuro mendystxxx
T : Cih. Petugas zaman sekarang masih belum seperti itu, ya. Sejujurnya, kalian terlalu terpaku pada ketentuan lama. Alur pembicaraan, mengamati gerak-gerik, semuanya selalu sama dalam setiap penyelidikan. Apakah aku tidak boleh punya keluhan pita suara? Apa hidungku tak bokeh gatal? Apa aku tidak boleh mengingat dengan sesekali menggerakkan bola mata ke kiri?

#11 Nabil Yasha_ze
P: Yah, penjahat kualitasnya semakin buruk sekarang. Mereka beraksi dengan cepat dan menghebohkan, tapi enggan menghilangkan jejak. Yang mereka lakukan kemudian hanyalah berdebat seperti ini, membuang waktuku yang berharga padahal bukti-buktinya sudah jelas. Begini saja, beri saya satu pernyataan yang jelas dan yang bisa membuat saya yakin kalau kamu bukan pelakunya. Ingat, satu saja. Saya lapar.

#11. Mustika dhe_dhew22
T: Saya juga lapar, Pak Petugas. Sudah berjam-jam saya diinterogasi. Diberi minum pun tidak. Apalagi yang perlu saya jelaskan? Saya sudah mengatakan banyak hal kalau saya bukan pelakunya. Suara saya sumbang karena memang sudah haus sekali, Pak. Hidung saya gatal dan tidak nyaman dengan bau ruangan ini, jadi saya mengusap hidung.

#12. Voni voni_s
P: saya juga tidak ada diberi minuman, kedudukan kita sama. Jadi, kenapa Anda baru mengusap hidung sekarang bau ruangan ini sudah sedari tadi begini, kenapa tidak begitu Anda datang langsung mengusap-usap? Pasti Anda berbohong

#12 Ibrahim William_Most
T: (nangis) (ketawa) (nangis lagi) Tolong, Pak, saya punya banyak anak di rumah, masih kecil-kecil. Istri saya cerai. Kalau saya dipenjara nanti siapa yang mengurus mereka? Gini saja deh. Berani pasang berapa? Saya punya tabungan di bank. Ayo sepakatan

#13 Rafli Rafliir
P : Ini hanya informasi yang sering saya temukan ketika berbicara empat mata dengan tersangka pembunuhan, semua tersangka yang sudah bisa mengelak akan kesalahannya selalu membawa anak sebagai alasan dan meminta kesepakatan berupa uang. Saya juga memiliki anak dan saya tidak seserakah itu untuk mengambil uang milik Anda. Bak peribahasa, "Apa yang Anda tanam, maka buahnya yang akan Anda peroleh." Jika Anda melakukan kejahatan, maka Anda harus mempertanggungjawabkannya. Ayo sini masuk sel penjara :)

#13. Nur Isti NurIs_yan
T: Sebentar, Bung. Aku mau _out of topic_ dari perbincangan kita. Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu. Kemarin katamu petugas kebersihan melihatku mondar-mandir. Dia juga tahu jam berapa aku berada di sana. Aku heran kenapa dia tahu itu. Kain itu sudah pasti milikku, ada sidik jariku, dan juga darahku. Tapi, setelah menyekanya dan menemui temanku, aku langsung membuangnya. Apakah kau yang menyamar sebagai petugas kebersihan kemarin, sehingga tahu jam berapa aku mondar-mandir? Apakah kau yang mengambil sapu tangan itu dan menodainya dengan darah korban yang sebenarnya sudah terbunuh olehmu karena kau sudah pasti berada pertama di rumahnya sebelum aku? Dan mengetahui ada aku yang akan datang, kau keluar dari rumah korban, bersembunyi, dan—seakan kau tahu—menunggu sapu tanganku terbuang, lalu mengambilnya saat aku lengah dan masuk lagi ke rumahnya untuk menodainya? Lalu, keesokan harinya, petugas kebersihan datang dan menemukan kain darimu itu terbuang di tempat sampah dengan sidik jari dan darahku—kau pasti mengambil dan membuangnya dengan sarung tangan karet, 'kan!? Lalu, kau menjadikanku tersangka dan sekarang dicurigai pelaku karena darah korban dan darahku ada di kain itu!

#14 Revina Revina_174
P: Udah, jangan ngeles. Mending anda mendekam saja di penjara daripada saya terus-terusan introgasi anda dengan jeruji besi sebagai penghalang sesi introgasinya. Toh, anda rindu keluarga juga bisa minta izin telepon ke polisi. Mending yang mana? Diam di penjara ikuti waktu, atau tetep berdebat sama saya?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top