Epilog
Aku menatap hamparan tanaman teh yang ada di hadapanku. Aku menghela napas panjang. Lega aku masih bisa terbangun dari tidurku. Lega semua ini telah berakhir. Semenjak serangan terakhir kami aku pergi dan bersembunyi. Lantern Nosalic dibubarkan dan seluruh anggotanya menjalani hidup mereka yang seperti biasa. Tentu dengan identitas baru.
Pemerintahan yang baru dibentuk oleh Aliansi kami. Bette yang mewakili Lantern Nosalic diangkat menjadi menteri keuangan. Hanya Bette yang tertarik dalam pemerintahan sisanya tidak dan memilih menghilang. Pemilu dilaksanakan beberapa bulan kemudian. Calonnya diseleksi ketat oleh Aliansi. Kami tidak ingin ada orang-orang serakah lagi dalam pemerintahan.
Pembangunan dilakukan kembali. Ibu kota dipindahkan sementara ke Bandung. Para pengungsi perang dirawat dengan baik. Dunia menyorot Indonesia. Banyak negara yang memberikan bantuan. Baik material maupun moral. Daerah-daerah yang memisahkan diri dengan RI kembali bergabung dan tunduk pada pemerintahan yang baru.
Jakarta dalam kondisi buruk setelah bom yang diledakan Zaidan. Banyak orang yang pindah dan terpaksa mengungsi. Pemerintah yang baru akan mulai membangun kembali Jakarta mulai tahun ini. Bagaimana pun juga tempat itu penting dan masih bisa dimanfaatkan.
Perang pun usai. Namun, masalah-masalah baru muncul. Seperti ekonomi yang hancur dan masalah sosisal lainnya. PBB memberi perhatian khusus ke Indonesia. Begitu juga Asean. Bahkan Inggris memberikan bantuan ekonomi yang lumayan besar ke Indonesia. Hal ini menjadi pelajaran bagi seluruh dunia. Bahwa perang hanya membawa penderitaan dan perang berasal dari keserakahan manusia.
Konfrensi Internasional mengenai keamanan dunia digelar setahun setalah kejatuhan Presiden Harrif. Ini diambil untuk mencegah perang nuklir yang hampir saja terjadi karena perseteruan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Beruntung hal itu bisa dicegah.
Dan akhirnya Indonesia terus memperbaiki diri hingga saat ini.
Aku menghilang dari sorotan bangsa. Pergi dan menikmati sisa-sisa hidupku. Di sini di daerah Puncak Bogor aku bersembunyi. Di rumah kecil di pinggir hutan dan di dekat perkebunan teh. Aku mencoba menjadi orang lain di sini. Belajar bertani lagi dan menjadi warga yang baik. Tugasku sudah selesai. Dendam teman-temanku telah terbalaskan. Kini aku bisa hidup tenang. Dan benar-benar melupakan masa laluku.
FALLEN-WHO WILL SURVIVE
-TAMAT-
Minggu, 29 Januari 2017
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top