13|Aliansi Pertempuran Indonesia Raya
Seisi ruangan masih hening dan menatapku. Mereka tampak sangat terkejut. Mereka seakan berkata dalam hati mereka what the hell, apa ini mungkin terjadi? Apa yang dikatakannya benar? Atau, kurasa dia sudah gila! Mungkin itu yang akan mereka katakan. Tapi kata-kata mereka tertahan karena keterkejutan mereka. Aku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Perkara soal kerjasama atau persekutuan ini sanga penting.
"Aku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut soal hal ini. Mari kita lanjutkan lebih lanjut soal persekutuan ini?" kataku.
"Aku tidak bisa memutuskan langsung soal hal ini. Harus ada rapat dengan anggota dewan dulu," balas Rahman. Aku mengangguk mengerti.
"Bagaimana dengan kalian para pejuang?" tanyaku menatap deretan TV di dinding.
"Aku jelas menyetujuinya! Ini bagaikan emas yang turun dari langit," kata Bima.
"Aku mendukungnya. Terima kasih," kata Olfian Dali.
"Well, ini tawaran menggiurkan. Dengan adanya persekutuan kita lebih terkoordinasi bukan?" kata Ni Made Suasti.
"Kami akan mendukung kerjasama ini. Tapi kami tetap akan bergerak secara diam-diam," balaas Asep Hilwan.
Sisanya juga menyatakan setuju dan mendukung rencana kami. Tentu saja mayoritas mendukung karena dengan adanya persekutuan ini perlawanan terhadap pemerintah akan lebih mudah. Militer akan mudah ditaklukan. Dan tujuanku akan segera terwujud. Pemerintah akan lebih cepat digulingkan. Ini akan menjadi lebih mudah.
"Jika begitu apa nama persekutuan kita?" Tanya Sultan Yogyakarta.
"Hmm.. kalau persekutuan sudah terlalu biasa," komentar Sugeng.
"Persatuan? Perserikatan?" balas Alexander.
"Bagaimana kalau Aliansi Pertempuran Indonesia Raya?" kini Tania yang bicara.
"Ide bagus! Aku setuju dengan nama itu," komentar Bima.
"Aku juga suka nama itu," balasku. Sisanya juga menyetujui nama itu. Setelah pembicaraan berikutnya kami mengakhiri rapat. Hasil rapat ini akan diimplementasikan mulai beberapa hari ke depan. Lantern Nosalic sudah menyerbar ke seluruh RI.
Para anggota Lantern Nosalic—baik intel maupun pasukan lapangan—akan membantu perjuangan rakyat. Rahman belum memutuskan untuk bergabung atau tidak. Bette, Alexander, dan Zaidan menjadi pemimpin lapangan. Anggap saja aku konseptornya sedangkan mereka eksekutornya. Segala taktik dalam menjatuhkan pemerintah akan dibicarakan lebih lanjut berdasarkan regional. Kini persekutuan telah terbentuk. Dan sebentar lagi kejatuhan akan menjadi kenyataan.
***
Perang masih terus berlanjut. Sudah lima bulan perang ini berlangsung. Belum ada tanda-tanda perang ini akan selesai. Baik dari RI maupun para pemberontak. Pertempuran masih banyak terjadi di berbagai daerah di RI. APIR(Aliansi Pertempuran Indonesia Raya) cukup berhasil bertahan di perang ini. Serangan secara regional merupakan sisasat yang lumayan berhasil. Setiap regional dipilih pemimpin yang akan mengatur strategi perang dalam menjatuhkan pemerintah.
Ada beberapa Regional, Regional Barat dipimpin oleh Sultan Aceh, Regional Jawa dipimpin oleh Bima, Regional Sulawesi dipimpin oleh Farah Diansyah, Regional kepulauan Nusa tenggara dipimpin oleh Ratu Ni Made Suasti dan Regional Timur dipimpin oleh Presiden Agustinius.
Setiap Regional harus mempertahankan wilayah yang telah dikuasai sekaligus memukul mundur militer RI sebisa mungkin. Strategi perang masih dalam bentuk gerilya. Di Bali misalnya, pasukan yang dipimpin Ni Made Suasti terus bergerak menyerang pertahanan-pertahanan militer di Bali. Mereka dibantu rakyat sipil yang ikut memberontak. Mereka melakukan serangan-serangan cepat dan setelah itu kabur. Teknik ini lumayan ampuh untuk diterapkan di Bali. Tapi mereka sering mengalami kesulitan karena harus berhadapan dengan pasukan-pasukan khusus.
Sementara itu, Ratu Tania mulai melakukan penyerangan ke Nusa Tenggara Timur. Dengan bantuan suku lokal dan rakyat sipil militer mereka mulai menguasai beberapa pulau di salah satu provinsi di RI ini. Dengan semangat juang yang tinggi dia berhasil meyakinkan masyarakat untuk ikut ambil peran dalam perang ini.
Di Regional Jawa Bima memimpin pertempuran bersama tiga pemimpin pemberontakan lainnya. Sugeng, Bima, Sultan Yogyakara berencana membentuk basis pertahanan yang memotong Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Sistem pertahanan itu Yogyakarta-Surakarta-Surabaya. Mereka menyebutnya YSS. Sistem pertempuran ini mengandalakan pertahanan kota. Mereka fokus mempertahankan daerah yang telah dikuasai dan tidak bergerilya. Basis pertahanan itu hampir terbentuk. Beberapa kota belum dikuasai. Tujuan dari basis pertahanan ini adalah memecah belah kekuatan militer antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Pusat pertahanan ada di Surakarta. Sementara itu, Asep Hilwan memimpin Font Pembela Masyarakat bergerak di bawah tanah. Mereka bergerak diam-diam mengumpulkan kekuatan. Saat waktu yang tepat mereka mulai bergerak.
Di Regional Sulawesi, Farah Diansyah berhasil menyatukan semangat rakyat. Rakyat Sulawesi bersatu untuk melawan pemerintah. Hampir setiap hari pertempuran terjadi. Namun, TNI sangat kuat dan bertahan di berbagai daerah. Pertempuran di Sulawesi cukup sulit. Para pemberontak yang bermarkas di Sulawesi juga ikut bersatu dengan rakyat. Mereka meninggalkan kepentingan awal mereka dan beralih untuk bertempur bersama rakyat .
Dan di Regional Timur, Olfian dan Presiden Agustinius bertempur di laut. Beberapa KRI berhasil direbut dan digunakan untuk bertempur. Pertempuran di Maluku dan Papua sangat besar. Tak ada laut yanag aman. Laut banda menjadi ladang kematian para pelaut. Presiden Agustinius tidak main-main dalam membantu. Dia yang mendapat bantuan alusista dari Papua Nugini beberapa tahun lalu kini menggunakannya untuk melawan RI. Rakyat papua sangat semangat dalam perang saat ini. TNI di Maluku sangat terdesak. Namun, semangat juang mereka tak kalah dengan rakyat. Terutama para prajurit angkatan laut.
Regional Barat pertempuran juga terjadi. Zainal Abidin dan Agam Bantara memimpin di lapangan. Sedangkan Sultan Teuku Karim menjadi konseptornya. Pertempuran terhebat adalah saat merebut medan dua minggu lalu. Zainal sendiri yang memimpinnya. Zainal dan Angkatan Udara Kesultanan Aceh menyerbu medan. Bom-bom dijatuhkan di atas pangkalan-pangkalan militer. Sementara itu, Agam memimpin di darat. Tapi, mereka mendapat perlawanan yang sama besar. Pesawat-pesawat dari Aceh banyak yang dijatuhkan rudal anti pesawat. Banyak pejuang Aceh yang tewas. Basis pertahanan yang terbentuk di pusatkan sekitar padang.
Lalu apa yang aku lakukan? Hampir setiap hari Zaidan menghubungiku. Dia, aku, Alexander dan Bette sering melakukan diskusi untuk menyusun strategi. Kami berhasil merekrut anggota-anggota baru. Dan persedian senjata serta kebutuhan perang lainnya berhasil diseludupkan oleh Cody. Sumber daya kami sudah cukup. Kami memfokuskan membantu secara diam-diam, seperti sabotase, penyeludupan, dan penyusupan. Alexander dan Bette tidak bisa terlalu sering melakukan hal ini. Mereka meneyrahkan kepada orang kepercayaan mereka. Mereka sibuk dengan bisnis mereka. Bagaimana pun bisnis mereka adalah salah satu sumber perekonomian kami. Sementara itu, Zaidan masih memimpin 3O untuk berbagai misi rahasia dalam perang ini. Dia sangat sering meledakan sesuatu. Dengan kemampuan teknologinya dia juga membuat beberapa senjata praktis untuk misi-misi Lantern Nosalic. Selain itu, kami juga tengah mempersiapkan misi utama kami. Orang-orang terbaik tengah dipilih untuk menjalani misi ini. Dalam misi utama kami, aku akan memimpin langsung. Aku akan mengangkat senjata dan mengarahkannya sendiri ke arah presiden.
Perang terus berlangsung. Beberapa daerah berhasil meraih keberhasilan yang lumayan besar. Namun, beberapa daerah berhasil ditaklukan militer RI. Kami masih terus bertahan mati-matian dalam perang ini. Setelah semua hal yang pernah terjadi dan akan terjadi, berhasilkah kami menjatuhkan pemerintah? Akan tirani terjatuhkan oleh persekutuan kami?
***
Catatan Penulis: Hai aku kembali lagi. Seneng enggak? Seneng enggak? jawab dong enggak enak dikacangin. Beneran dah, jangan nyider semua. Kumasih berharap kalian akan memberikan komentar, vote, kritik dan saran. Didiemin itu enggak enak. Nih cerita jadi kerasa garing tahu enggak :V
SIstem postku kali ini agak berubah. Enggak dua part setelah selesai nulis 1 bab. Kujadi agak acak dan seenakku saja. Alasannya? karena kumerasa butuh sesuatu dari kalian para pembaca. Udah gitu aja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top