5. Kejatuhan Kahizarum

"Hentikan, bawa aku, aku akan ikut bersamamu, mulai dulu sampai sekatang aku masih mengharapkan mu, wahai raja yang mulia, mari kita tinggalkan tempat ini, dan hentikan perang" Miranda berdiri dihadapan raja Khazar yang ingin menebaskan kapak ditanganya ke arah Doguhan.

Dia sang raja Jin melihat kearah Miranda dengan tatapan yang penuh kekecewan, "seharuanya kau bisa menolak, lemah sekali pikiran wanita".

"Apa maksut mu rajaku, màafkan lah dosaku".

Raja Khazar melihat kearah Miranda tapi bukan Miranda yang dia lihat, seorang perajuritnya yang memegang tombak dibelakang Miranda, Raja Khazar melihatnya seolah memberi perintah dari matanya, lalu dia memalingkan muka dan menyikap mantel kuningnya.

"Rajaku" sebuah tombak ditusukan ketubuh Miranda, Miranda roboh dan jatuh ketanah, "kalau ini keputusanmu, aku tidak menyesal, rajaku, sang pengembara dari barat, kau tetap yang tesayang bagi ku", Miranda pun akhirnya tewas tertusuk tombak perajurit dibelakangnya.

"Sudahku lakukan tuan ku," kata sang perajurit pada sang raja.

"Apa yang sudah kau lakukan, aku memerintahkanmu menyikirkanya, bukan membunuhnya, tapi biar lah, aku seorang raja, dan dia sudah jadi istri orang lain, aku tidak membutuhkanya lagi."

"Celakalah kau jin!", kata Dogulogan yang begitu murka, "Miranda istri ku akan ku balaskan kematian mu!".

Dogulogan bersama jin Kahizarum lainya berusaha menyerang sang raja didalam istana, namun sia-sia perajurit sang raja Jin sangatlah kuat, kini semua Jin Kahirum terusir dari istana dan terpukul mundul keluar seutuhnya dari gunung mereka, dan hanya tertingal Doguhan didalam istana dengan tubuh tertusuk banyak tombak.

Tidak berdaya hanya bisa berlutut dilantai, Doguhan berjuang mati-matian untuk hidup, namun sang raja datang dengan kapaknya, "terpujilah tuhan yang disembah bapakku" kata Doguhan untuk terakhir kalinya, kepala Doguhan putus ditebas sang raja dengan kapak Doguhan sendiri. Maka dia sang raja Jin menenteng kepala penguasa gunung Kahizarum, kemudian dia melemparnya keluar istana, kepala itu terguling dari atas gunung kebawah, semua jin Kahizarum begitu murka, Dogulogan yang dari tadi berteriak-teriak sambil menyerang musuhnya kini diam membisu, kematian istri dan ayahnya membuat dia terbungkam oleh dendam.

"Saudaraku, marilah kita mundur, kita lanjutkan pertempuran ini nanti, malam ini kita belum bisa memenangkan perang" aku memeluk Saudaraku Dogulogan sambil membisikan kata-kata itu, Dogulogan hanya mengaguk, kami pun mundur malam ini berhatap nanti kami akan datang lagi membebaskan Kahizarum.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: