01
⚊
°happy reading°
"Nii-san"
"Ada apa nanodayo?" Midorima menghentikan langkahnya menuju ruang tamu, ekor matanya melirik [Name] yang berada tepat dibelakangnya.
"Aku ingin berangkat sekolah"
Midorima kini memfokuskan tatapan pada saudara kembarnya yang wajahnya memerah karena demam, tangan Midorima terulur untuk menyentuh kening [Name].
"Demammu sangat tinggi nanodayo, sebaiknya kau istirahat aku akan mengijinkanmu hari ini. Jangan lupa minum obat dan makan sarapanmu nanodayo" Midorima mengelus rambut [Name] dengan seulas senyum kecil, [Name] mengangguk mengiyakan permintaan kembarannya.
"Sepulang sekolah aku akan mampir konbini apa kau ingin sesuatu nanodayo?"
"Onigiri" Midorima mengangguk pemuda itu meraih tas miliknya lalu berjalan menuju pintu rumah.
"Hati hati dijalan Nii-san"
Sebelum menutup pintu Midorima menatap sang adik yang mengantarkan kepergiannya, pemuda itu merasa bersalah karena tidak bisa merawat [Name] yang kini sedang sakit. Ia kembali kedalam lalu mengecup kening [Name].
"Ittekimasu"
"Itterasshai"
|°▪°|
Kini Midorima berada tepat didepan loker miliknya untuk mengganti sepatu miliknya, ia menyimpan beberapa buku titipan [Name] yang harus ia kembalikan ke perpustakaan.
"Ohayou Shin-chan!" Midorima menghela napas lelah entah berapa kali Midorima meminta agar Takao tidak memanggilnya seperti itu tapi Midorima sadar dengan kepala batu Takao.
"Ohayou nanodayo"
Takao yang kini tepat berada disamping Midorima terus menyungging senyum yang membuat Midorima menatapnya aneh.
"Apa yang membuatmu sangat senang nanodayo?" senyum Takao bertambah lebar.
"Hari ini kegiatan klub ditiadakan jadi aku bisa pergi ke Nakano Broadway" kata Takao dengan nada penuh kegembiraan sedangkan Midorima bersyukur ia bisa pulang lebih awal untuk merawat [Name].
"Baguslah kalau begitu nanodayo aku bisa pulang lebih cepat untuk belajar nanodayo"
Takao hanya menghela napas memang ia akui kalau patnernya itu pintar tapi ia tidak menyangka patnernya itu akan menghabiskan waktunya mengotak atik soal soal yang membuat Takao mengibarkan bendera putih.
"Dasar maniak belajar" Midorima berusaha mengabaikan komentar Takao dan melangkahkan kakinya menuju kelasnya melupakan Takao yang susah payah mengejarnya.
|°▪°|
Takao mengerutkan keningnya terheran heran saat melihat Midorima menuju perpustakaan dengan membawa tumpukan buku tentang rumus rumus yang tak pemuda itu mengerti.
Takao mulai bertanya tanya kapan Midorima meminjam buku itu, seingatnya Midorima sama sekali tidak pernah meminjam buku dari perpustakaan.
Kenapa Takao tampak begitu penasaran?
Karena hampir setiap saat Takao selalu menempel pada Midorima seperti perangko jadi wajar Takao merasa heran dengan asal muasal sang buku rumus.
Jiwa jiwa kepo bak netizen Takao pun kambuh, pemuda itu bertekad mengintrogasi Midorima saat mengantar pemuda itu pulang dengan becaknya.
"Apa yang membuatmu tersenyum seperti itu nanodayo?" Midorima mulai merasa risih karena Takao terus memasang senyum aneh miliknya.
"Bukan apa apa kok Shin-chan~" kata Takao dengan senyum tak luntur sedikitpun, di dalam otaknya ia sedang menyusun pertanyaan yang akan ia lontarkan pada Midorima.
⚊
°to be continue°
p u b l i s h : july 12, 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top