.....

"Apa yang kamu masih memikirkan anak itu , Tenn?"

"Tentu saja. Mau bagaimana lagi aku adalah kakaknya, Kujo-san?"jawab Tenn.

"Aku hanya ingin mengingatkan bahwa kamu saat ini bukanlah Nanase Tenn lagi melainkan Kujo Tenn sang Center dari Trigger. Dan kamu harus ingat bahwa kamu harus melupakan segala masa lalumu termasuk adikmu itu jika ingin melangkah lagi" setelah mengatakan itu Kujo Takamasa meninggalkan Tenn yang merenung sendirian.

'Apa yang dikatakan oleh Kujo-san benar. Aku tidak perlu memikirkan masalah ini lagi'batinnya.

"Saat ini aku adalah Kujou Tenn, seorang center dari grup Trigger, saudara yang aku miliki saat ini hanya Kujou Ayaka" gumannya pada dirinya sendiri.

"sebaiknya aku mencari angin segar untuk menenangkan diri."
       
                      ~~~~~~

Mata hitamnya menatap kosong pada taburan bintang, jus kaleng yang

dipegangnya ia hiraukan. Ia tak memiliki selera untuk makan atau minum apapun saat ini, jus kaleng itu hanya alasan pelariannya untuk menghindari pesta yang membuatnya merasa hampa.

"Nanase-san kamu ada dimana?"gumannya.

"Kamu tahu? Entah mengapa aku merasa kehadiranmu mulai tergantikan ... aku takut jika hari dimana kamu kembali ke kami tidak akan datang" airmatanya mengalir bebas tanpa bisa ia cegah, biarlah ia menjadi cengeng untuk malam ini.

"Izumi Iori?" mendengar suara itu, pemuda itu yang tak lain adalah Iori segera menghapus jejak airmatanya dan berbalik.

Seorang pemuda dengan rambut pink muda berdiri di depannya saat ini.

"Ah, Kujo-san apa yang kamu lakukan disini?"

"Hanya mencari angin segar, lagipula bukankah pertanyaan itu lebih pantas dilontarkan kepadamu?"

"Alasan yang sama sepertimu"

"Izumi Iori, apa kamu masih memikirkan tentang Riku"

Iori hanya diam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Tenn, tak ada niat untuk menjawab pertanyaan tersebut, ia lebih memilih membalikkan badannya dan kembali ke kegiatan sebelumnya, melihat hamparan bintang.

"Kamu tidak akan pernah bisa melangkah maju jika masih terikat dengan orang yang berkaitan dengan masa lalumu"

"Kujo-san apa kamu sudah bisa melupakan Nanase-san?"

"Ya"

"Kujo-san, sebenarnya kamu belum yakin dengan jawabanmu sendiri bukan?"

Melihat Tenn yang diam saja, Iori kembali membuka suara kali ini ia melontarkan sebuah pernyataan.

"Kujo-san, kamu berusaha terlalu keras untuk membohongi dirimu sendiri. Aku berharap kamu tidak menyesal dengan apa yang kamu lakukan saat ini"

Pernyataan dari Iori sukses mengambil perhatian Tenn namun tak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya untuk menyangkal. Tanpa mengucap sepatah kata Tenn berjalan menjauh meninggalkan Iori.

"Terkadang orang yang paling berusaha melupakan adalah orang yang paling tidak bisa menerima kenyataan ... Nanase-san lekaslah kembali. Kami membutuhkan dirimu di sini"setelah berguman seperti itu Iori melangkahkan kakinya menuju dorm.

Di lain tempat saat ini Riku, Yura dan anggota Zool baru saja sampai di bandara Tokyos.

"Wooa, akhirnya sampai juga" ucap Yura dengan wajah yang begitu girang.

"Akhirnya perjalanan melelahkan itu selesai juga"

~~~

Riku saat ini berada di dorm Zool, membantu Minami untuk membuat makanan bersama. Haruka juga tadi membantu, tapi sayang ia terlalu banyak membuat kesalahan sampai sang leader menariknya dari sanan.

"Minami – nii, apa ini sudah cukup?" tanya Riku memperlihatkan berbagai macam sayur yang telah dipotongnya.

"Aku rasa itu lebih dari cukup Riku – kun"

Mendengar jawaban Minami, Riku melanjutkan untuk mengerjakan yang lainnya. Berkat keahlian keduanya, mereka selesai lebih cepat dari biasanya.

"Ternyata membuat makanan lebih mudah dan menyenangkan jika bersama ya" ucap Riku

"Ya, tapi itu hanya berlaku untukmu Riku, akan beda ceritanya jika mereka bertiga yang membantu. Kamu bisa melihat contoh kegaduhan yang dibuat oleh Isumi-san tadi" ucap Minami menimpali ucapan Riku.

Mengingat kegaduhan yang dibuat oleh Haruka, itu kembali mebawa memori saat dirinya juga membuat kegaduhan di dorm idolish7 bahkan hampir menghancurkan dapur saat itu.

" ... Ku ... Iku ... Riku, apa kau baik – baik saja?" Minami melambaikan tangan di hadapan Riku, Ia sedikit kawatir dengan Riku yang tiba – tiba melamun.

"Ah, iya aku baik Minami – nii" jawabnya sambil tersenyum lebar membuat rasa kawatir yang dirasakan Minami sedikit berkurang.

"Syukurlah. Kalau begitu aku akan menata makanan ini dan kamu yang memanggil mereka"

"Baik"

Riku segera memanggil anggota Zool -Minami beserta Yura. Mata mereka berbinar saat melihat makanan yang tertata di meja.

" Wah, makanannya terlihat sangat enak" ucap Touma.
"Riku dan Minami sebaiknya kalian membuka usaha makanan sebagai pekerjaan sampingan kalian"

"Kalian jangan lupa jika aku juga ikut membantu dalam memasak tadi"

"Ya, membantu membuat kegaduhan, bukan? Aku tidak akan melupakan kegaduhan yang terjadi tadi akibat dirimu," ejek Yura.

Mendengar ejekan itu, Haruka menatap kesal kepada mereka, sedangkan Riku kembali mengukir senyum dengan kehangatan yang disuguhkan di depannya. Namun itu tak berlangsung lama, ingatannya kembali ke masa di mana hal ini juga pernah dirasakannya di dorm lamanya, dorm idolish7.

"Riku ada apa?" tanya Torao saat melihat Riku melamun.

"Ah, bukan apa – apa"

Makan malam terasa begitu cepat berlalu dengan suasana hangatnya.

"Riku, sebaiknya kamu segera beristirahat. Tubuhmu pasti sangat letih dengan perjalanan kali ini" ucap Minami.

"Um, apa aku bisa ..."

Riku tidak menyelesaikan ucapanya karena tatatpan tajam yang didapatkan dari orang – orang di sana.

"Dia pasti sangat bahagia, karena penyakitnya tidak menganggu aktifitasnya lagi"

"Kamu benar Tora, tapi penyakitnya tidak sepenuhnya hilang. Penyakit Riku bisa saja kembali muncul, oleh sebab itu Riku tetap tidak boleh lelah" ucap Touma.

"Ada apa dengan wajahmu Haru?"

"Aku masih tidak terima kalian di panggil kakak olehnya sedangkan aku tidak"

"Bukankah itu sudah sangat jelas. Umur Riku jauh lebih tua darimu. Ia seharusya menjadi kakakmu"

Haruka mendecih mendengar itu, saat di bandara anggota ZOOL menyuruh Riku untuk memanggil mereka dengan sebutan kakak yang langsung dituruti oleh Riku saat itu.

"Oh iya, Yura apa rencanamu?" tanya Torao.

"Aku ingin tahu jadwal pekerjaan kalian yang berhubungan dengan Idolish7 dan Trigger"

"Aku rasa lusa ada pekerjaan yang mengharuskan kami bekerja sama dengan mereka"

"Bagus"

Yura menceritakan rencana yang telah disusunnya jauh – jauh hari untuk memberikan sedikit permainan balasan pada kedua grup idol itu, meskipun yang salah hanya Hisake.

Di tempat lain, tepatnya dorm idolish7 semua menjadi lebih sunyi setelah pesta yang mereka gelar berakhir. Saat ini Mitsuki sedang mencuci piring dibantu adiknya, Iori.

"Nii – san,jika suatu saat Nanase – san kembali apa kamu akan senang?" tanya Iori tiba –tiba.

"Tentu saja aku akan sangat senang. Sampai sekarang kita menunggu keajaiban untuk membuat hal itu terjadi bukan" jawab Mitsuki tanpa ragu.

"Jika itu terjadi, apa yang akan kita lakukan terhadap Hisake – san?"

Tangan Mitsuki terhenti untuk membersihkan piring saat mendengar pertanyaan itu, jujur saja Ia tidak pernah memikirkan ini sebelumnya, Ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya saat itu datang. Dirinya memang sangat ingin sang center kembali tapi kehadiran Hisake selama ini juga menjadi sesuatu yang biasa untuknya dan karena Hisake terkadang Ia melupakan masalah hilangnya Riku.

"Iori ayo kita sudahi pembicaraan ini dan berharap kalau Riku akan segera kembali, sekarang pergilah tidur"

Setelah Iori pergi dan tidak terlihat dari matanya lagi, Mitsuki menengadah menatap langit – langit dorm mereka, Ia menghela napasnya lalu berguman dengan lirih

"Apa yang akan terjadi saat itu tiba"
                      

                         TBC
Yey ... hehehe
sampai jumpa di lain waktu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top