memeber Hypmic puasa version (bagian 1)

1. Lanjut puasa
( Jiro Yamada - Saburo Yamada - Ichiro Yamada)

Jiro : capeknya masuk kelas online. Guru suka ngasih tugas nggak ngotak.

Buka kulkas

Jiro : Alhamdulillah ada soda sisa kemarin. Minum

Saburo lewat dapur dan lihat Jiro lagi minum

Saburo : eh, Njir! Lu kok minum?!

Jiro : hah? Gua haus, ya minum lah.

Saburo : Lu nggak puasa?!

Jiro terdiam. Baru ingat lagi puasa.

Jiro : Astaghfirullah, gua lupa, Bur. Gimana nih?

Saburo cuman bisa ngelus dada lihat kakaknya. Habis buka nanti dia lelang aja kakaknya ini.

Saburo : kalau lupa, lanjut aja.

Jiro : oh oke.

Jiro kembali meminum sodanya.

Saburo kaget.

Saburo : eh, dudul! Maksud gua lanjutin puasanya, bukan minumnya geblek!

Saburo menabok Jiro dengan sekuat tenaga.

Jiro : kan gua lupa!

Akhirnya mereka gelud sampai Ichiro melerai mereka dengan jitakan penuh cinta.

2. Bukber
( Samatoki Aohitsugi - Jyuyo Iruma - Riou Mason Bujinshima)

Sore itu, ketiga personel MTC (meme Tigger crew/ canda MTC ) sedang berjalan menuju apartemen Samatoki setelah puas ngabuburit seperti anak muda kebanyakan (padahal mereka udah tua semua).

Samatoki dan Jyuto sedang anteng anyem karena Riou tidak ada membahas makanan perbukaan.

Samatoki - Jyuto inner : aman~

Tibalah saatnya untuk berbuka. Di atas meja sudah ada berbagai hidangan mantap dan menyegarkan. Seperti kolak, es buah, dan berbagai gorengan.

Samatoki : uwiiiih... Nggak sabar buka.

Jyuto : sabar, mat. Lu dah gede, masa puasa full kalah sama bocah es-deh.

Samatoki : bacot.

Riou hanya senyam-senyum melihat tingkah kedua sahabatnya. Seperti yang biasanya ia lakukan.

Allahuakbar... Allahuakbar~

Azan magrib menandakan puasa hari itu telah berakhir.

Jyuto : Alhamdulillah

Jyuyo mengambil es buah dan meminumnya dengan nikmat. Tidak seperti Samatoki yang habis baca doa berbuka langsung makan seperti orang nggak pernah makan selama sepuluh tahun.

Sedangkan Riou cuman minum teh banget dengan cool. Melihat itu, Jyuto bertanya,

Jyuto : eh, Riou. Lu ngak makan? Ni si Mamat dah beli banyak takjil juga.

Samatoki : hah? Bukannya elu yang beli? tanya Samatoki sambil melahap bakwan ke sembilannya.

Jyuto : bukan gua...

Samatoki : lah berarti...

Wajah Samatoki dan Jyuto langsung pucat pasi. Dengan perlahan mereka melihat Riou.

Dengan senyum polosnya, Riou berkata,

Riou : loh kok nggak dilanjutkan makannya? Udah cape loh Shoukan masakin.

Samatoki - Jyuto inner : ah... Ketipu Njir.

Wajah si kuda dan si kelinci berubah hijau, karena membayangkan apa yang mereka makan. Riou dengan santainya memasukkan bakwan lagi ke mulut Samatoki dan Jyuto.

Riou : ayo... Makan lagi. Shoukan udah buat bakwan tabur rayap sama belalang, rempeyek semut merah, es buah dengan campuran buah tanam sendiri (yang ini keknya normal :"v), kolak pisang campur lobak merah (normal nggak sih?), dan lain sebagainya. Nikmatilah.

Dan begitulah nasib Samatoki dan Jyuto. Niat hati habis berbuka siap-siap tarawih ke mesjid, eh taunya masuk rumah sakit.

Mari mengheningkan cipta bagi mereka berdua.

3. Tarawih
( Ramuda Amemura - Gentaro Yumeno - Daisu Arisugawa )

Malam itu, ketiga anggota Fling posse kesayangan kita telah bersiap untuk solat tarawih.

Ada Daisu yang siap dengan Koko biru dan sarung Wadi*more navy green untuk ikut kompetisi jepret sarung sama anak-anak lainnya (Jiro, Kuuko, sasara, Ichiro dan Samatoki kalau lagi Gabut). Walau Pake sarungnya nggak sempurna.

Bagaikan seorang ibu, Gentaro membenarkan sarung Daisu dengan lemah lembut.

Gentaro : duh, nak. Kok pasang sarung nggak benar? Sini emak pasangkan.

Daisu : tapi kan emak gua lagi memerintah sekarang, bukan elu.

Gentaro : uso desu yo~

Mengabaikan candaan dan juga kebohongan garing Gentaro, Daisu sadar kalau leader mereka belum muncul.

Daisu : woi Ramuda! Lama amat, ntar sholatnya mulai.

Terdengarlah jawaban Ramuda dari dalam rumahnya. Lalu keluarlah ukhti cantik sambil melompat-lompat.

Daisu : ya udah skuy– EH BUSET! NAPA LU PAKE MUKENA?!

Ya, ukhti kita tadi, tak lain dan tak bukan adalah Ramuda Amemura. Dengan mengenakan mukena pink yang ada gambar Hello Kitty dan permennya, jangan lupa pita-pita manis membuatnya menjadi semakin menggemaskan.

Tapi tidak untuk kedua membernya. Bagi mereka, Ramuda seperti perwujudan dari mimpi buruk seorang banci sok jadi loli.

Jangan sampai Hifumi melihatnya.

Ramuda : nee nee~ gimana? Gimana? Cantik dan Kawai kan?

Kata Ramuda sambil melompat imut.

Daisu : jujur ram, gua... Entah lah, nggak tahu mau ngomong apa lagi. Gimana menurut lu Gentar– ah gawat...

Gentaro yang dari tadi diam ternyata sedang mengumpulkan mana untuk membangkitkan kekuatan saiyaa nya. Dengan berjalan kokoh dan tegap, Gentaro mendekati Ramuda.

Ramuda masih belum menyadarinya.

Ramuda : eh? Gentaro~ gimana? Aku kawai kan?

Gentaro : Amemura... Tidak– Ramadhan Amarudin! Kenapa kau begini nak?!

Plak

Gentaro menampar Ramuda ala sinetron.

Gentaro : nak, kamu itu cowok! Kenapa malah pakai mukena?!

Ramuda : hidoi yo~ kemarin aku lihat Nemu-chan pakai mukena jadi imut banget, jadi aku ikutan coba buat taraweh malam ini. Sakit tau di tampar kamu.

Gentaro : nak... Kamu perlu emak ruqiah.

Dan malam itu mereka terlambat ke masjid karena Gentaro ceramahin mereka ( ya, Daisu ikutan kena :"v) dengan sangat kejam.

Esoknya Ramuda kapok pakai mukena.

---(˘・_・˘)--

Maaf ya, aneh. Soalnya ane bingung mau update apaan.
Book sebelah banyak yang lagi stuck. Tapi ane harus update.

Yaudah, bikin deh ni cerita.

Maaf absurd.
Dan ini masih bagian 1
Nanti bagian 2 nya menyusul.

Semoga suka

Mizuha 🌻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top