Member Hypmic Puasa Version bagian 2
4. Kejadian di saat Solat Tarawih
(Jakurai Jinguji - Hifumi Izanami - Doppo Kananonzaka - dan beberapa member lain)
Terlihat banyak jama'ah selesai sholat tarawih di masjid kesayangan mereka.
Saat Jakurai, selaku imam di malam itu hendak melanjutkan ke doa akhir setelah sholat witir, tiba-tiba Hifumi ribut di syaf-nya.
Hifumi : Doppo-chin bangun woi, pakde Jakurai mau baca doa. Masih sujud aja.
Terganggu dengan suara cempreng Hifumi, pakde Jakurai berinisiatif untuk mendatangi mereka sebelum membaca doa.
Jakurai : ada apa nak, Hifumi?
Hifumi : ah, pakde. Gini si Doppo-chin nggak bangun-bangun dari posisi sujud setelah raka'at akhir tadi. Udah saya seplet pakai sarung pun nggak bangun-bangun juga.
Mendengar itu Jakurai merasa aneh. Dia pun mulai mencoba membangunkan Doppo. Sedangkan jama'ah lain hanya bisa melihat anggota Matenrou tersebut.
Jakurai : nak Doppo, bangun. Kita mau doa akhir.
Tidak ada reaksi sama sekali, seperti yang dikatakan Hifumi. Lalu Jakurai tersadar dengan apa yang terjadi dengan salah satu anak didiknya ini.
Jakurai : innalilahi wa innailaihi rojiun...
Hifumi : Eh?!
Dengan sedih dia menepuk bahu Hifumi.
Sedangkan jama'ah lainnya kaget bukan main. Mereka berbondong-bondong melihat Doppo yang masih di posisi sujud nya.
Jyoto : kasihan, mana masih muda.
Samatoki : iya, bagusnya Jyuto aja. Ikhlas gua.
Jyuto : sialan. Dengan tega Jyuto meseplet kaki Samatoki dengan sarungnya.
Riou : kalian rese.
Ramuda sempat-sempatnya live ig.
Ramuda : teman-teman, mari doakan pekerja kantoran dari Matenrou yang innalilahi pas sholat tarawih tadi.
Dice : asyik, makan-makan.
Dengan tulus Gentaro menjitak kedua temanya yang tidak tahu sopan santun sama sekali.
Tidak mau kalah, bocah-bocah (Ichiro, Kuuko, Jiro, dan Saburo) berlari menuju lokasi kerumunan saat ini. Tanpa sengaja Jiro terjungkal dan kepalanya menyundul pantat Doppo hingga sampai terjungkal ke depan.
Semua orang kaget bukan main, tapi tidak sedikit yang bertepuk tangan kagum.
Hifumi : Doppo-chin...!
Sebuah keajaiban terjadi. Saat Hifumi menangis lebay untuk temanya, Doppo malah menamparnya karena mengganggunya.
Doppo : berisik anjir. Orang enak-enak kan tidur, malah di tunjang. Sakit banget lagi.
Ichiro yang awalnya ingin marah ke Jiro manjadi senang karena berhasil membangunkan Doppo yang ternyata hanya tidur.
Malam itu semua jama'ah masjid tertawa karena kesalahpahaman yang terjadi. Hampir saja mereka memandikan dan menyolatkan Doppo malam itu.
5. Malam Takbiran
(Kuuko Harai - Jyushi Aimono - Hitoya Amaguni)
Malam ini di meriahkan oleh teriakan dan suara petasan dalam menyambut hari raya yang akan datang. Semua kalangan menyambutnya dengan bahagia.
Tidak lupa dengan anak-anak yang menabuh beduk sambil berteriak takbir berkeliling komplek.
Anak-anak yang diketuai oleh Kuuko ini sangat semangat melakukannya.
Jyushi yang menemaninya hanya bisa diam memeluk boneka babinya, Amanda. Dari beberapa jam tadi, dia terlihat cemas karena dia dan Kuuko berjanji dengan Hitoya bahwa mereka akan pulang sebelum jam sepuluh malam. Tapi nyatanya, sekarang telah jam sebelas.
Dengan terburu, Jyushi mengejar gerobak yang membawa Kuuko dan beduknya yang di dorong anak-anak lain.
Jyushi : Kuuko, pulang kuy. Ntar om Hitoya marah. Kan kita janjinya pulang jam sepuluh malam.
Kuuko : berisik lu. Udah biarin aja, ntar kita masuknya diam-diam.
Jyushi : tapi...
Kuuko : udah! Percaya aja deh.
Jyushi pun kembali diam.
Selama keliling kompleks, anak-anak tidak sadar kalau mereka malah berjalan menuju kuburan yang terkenal angker. Salah satu dari mereka lalu tersadar setelah melihat pohon beringin yang menjadi ikon dari kuburan kompleks.
Anak 1 : woi, sepertinya kita udah salah jalan deh.
Anak 2 : eh iya, kita malah ke kuburan Njir!
Melihat nyali mereka yang ciut, Kuuko menyemangati mereka.
Kuuko : Halah, Cemen lu pada. Nggak apa kok. Lewat aja udah.
Jyushi : ta-tapi Kuuko, disini tuh seram. Kemarin om Jyuto hampir goda Kunti loh.
Kuuko : alah, mana mungkin. Ayolah.
Melihat Kuuko yang terus menyuruh mereka melewati kuburan, mau tak mau mereka akhirnya lewat kuburan tersebut.
Keceriaan yang tadinya dilihatkan mereka tiba-tiba hilang. Suara mereka kecil saat melantunkan takbir.
Hingga, saat mereka melewati pusara tua sesuatu muncul dari semak-semak.
Riou : apa yang kalian lakukan disini?
Karena ketakutan, anak-anak tadi tidak lagi bisa membedakan orang dengan hantu. Melihat Riou yang muncul sambil memegang pisau dengan banyak sulur melilitinya membuat mereka berteriak ketakutan dan memacu langkah mereka menjauhinya.
Anak 3 : anjir hantu tentara!
Anak 4 : bukanya hantu sulur?
Jyushi : hueeeee pulang aja yuk
Sebagian anak, terutama Jyushi sudah menangis, minta pulang. Tapi Kuuko yang berani (walau tadi jantungnya seperti melompat) tetap mengomando anak-anak tersebut untuk terus jalan.
Kuuko : u-udah, ayo jalan. Semakin cepat jalan semakin cepat kita keluar dari kuburan.
Mereka kembali berjalan ke depan. Kini mereka tidak lagi bersuara. Dengan was-was mereka melangkah di tengah kegelapan, hanya sebagian anak yang membawa senter dan lentera.
Lalu...
Daisu : ma-makan....
Dari balik batu besar, muncul seorang yang berpakaian lusuh dengan bau yang menyengat keluar.
Sontak anak-anak tadi berteriak ketakutan.
Anak 6 : Aaaaaa!
Jyushi : uaaaa zombi gembel!
Semua kocar-kacir meninggalkan Kuuko yang ada diatas gerobak dan Jyushi yang menangis dan tak bisa bergerak karena takut.
Jyushi : hueeeee, kuk, gua takut...
Kuuko tidak menjawab, karena dia sendiri sedang berusaha menenangkan dirinya.
Akhirnya setelah dirasa aman, dia meloncat dari gerobak dan menarik Jyushi menjauhi sesosok orang berambut biru tadi yang sedang meracau kelaparan.
Kemudian setelah berlari jauh memasuki pekarangan rumah om Hitoya, keduanya bisa bernafas lega.
Kuuko : o-oke kita aman.
Jyushi : i-iya.
Kedua bocah itu ngos-ngosan didepan pintu. Saat ingin membuka pintu masuk, pintu tersebut terbuka duluan dan melihatkan seorang berwajah putih yang tengah marah.
Hitoya : baru kalian pulang ya!
Tentu saja kedua bocah itu kembali kaget dan berlari lagi keluar rumah. Dikarenakan wajah Hitoya yang tengah memakai masker wajah terlihat menyeramkan oleh mereka.
Hitoya : lah, kok kabur?
----。:゚(;´∩';)゚:。---
Dah lah.
Hancur anjir (ノಥ,_」ಥ)ノ彡┻━┻
Maaf ya, aku lagi writer block. Tapi aku harus update.
Sekali lagi maaf.
Yang Dotsutare Hompo nggak bisa kubuat, karena ngak tahu harus buat apa.
Maaf banget.
Semoga suka
Mizuha 🌻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top