➾ Fakta pahit

・・•「᯽」•・・


.
.

Serangan telak pada rahang Fushiguro, membuatnya terbatuk mengeluarkan darah.

"Akh!" jeritnya kesakitan, lukanya pada bagian perut kian melebar.

Rieyu tertawa terbahak-bahak melihat kondisi lawannya saat ini. "Jangan mati dulu, baru setengah jam kita bertarung."

"Gyokuken kon." Fushiguro mengeluarkan shikigami anjing, lebih tepatnya jurus ini adalah versi perbaikan dari teknik gyokuken.

"Huummm, kazemitsu!" Angin kencang menerpa tubuh Fushiguro dan shikigami yang baru saja ia summon.

Fushiguro mundur, membuat jarak melebar di antara mereka berdua. Memikirkan strategi yang sekiranya dapat membuatnya unggul dipertarungan ini.

"Jika kedua kipas itu ku rebut, dia tidak akan bisa bertindak?"

Baru saja ia menginjakkan kaki setelah berlari naik ke atas pagar pembatas atap sekolah ini, dirinya sudah disambut teknik lain dari Rieyu. "Kazerotzu."

Angin yang tidak kuat, namun setiap terpaannya bagaikan silet yang sedang menyayat benda. Bagian pergelangan kaki Fushiguro terluka.

"Ayolah, keluarkan jurus terbaikmu." Rieyu mengerucutkan bibirnya, belum puas dengan alur pertarungan ini.

Fushiguro sendiri sudah menuju ambang batasnya, beberapa shikigami miliknya sudah tidak bisa digunakan lagi karena telah mencapai batas.

"Sebelum aku membunuh mu, akan ku ceritakan hal menarik." Rieyu menarik senyuman licik, menatap Fushiguro layaknya seekor anjing yang patut dikasihani.

Rieyu kembali menggerakkan kipas tangan miliknya. "Kazezitzu." Mendadak tubuh Fushiguro serasa terikat oleh sesuatu.

Bola mata Fushiguro bergetar, muncul guratan di dahinya. "Teknik macam apa ini?"

"Terkejut? teknik itu seperti sebuah tali yang mengikat tubuh seseorang, bedanya yang mengikat mu hanyalah angin."

Satu gerakan kipas keatas, tubuh Fushiguro ikut melayang naik. Lalu dibuat terjatuh dengan bunyi yang begitu keras.

"Akhhh!" pekiknya kesakitan, darah makin keluar bebas dari perutnya.

Rieyu duduk berjongkok tepat dihadapan Fushiguro. "Kau tau? Ayahmu masih hidup sebagai boneka saat ini."

Ekspresi wajah Fushiguro mengeras. "Apa katamu?"

Rieyu mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya, satu lembar foto kini berada diantara jari tengah dan jari telunjuknya. "Bonekaaaa, AHAHAHAHA!"

"Ah, begitu malang bukan nasibnya? apa kau sudah pernah memeluk Ayahmu tersayang ini?!" Tidak henti-hentinya Rieyu memperlihatkan foto yang ia pegang ke hadapan Fushiguro.

Dalam lembaran foto tersebut, terpampang jelas wajah seorang pria bermata hitam, dengan penampilan yang tidak banyak berubah sejak dulu. Orang itu adalah Fushiguro Toji.

Ayah dari Fushiguro Megumi, mati dibunuh oleh Gojou Satoru yang saat ini merupakan pengajar murid kelas 1 di sekolah Jujutsu. Mengajar Fushiguro Megumi, Itadori Yuuji, dan Kugisaki Nobara.

Fushiguro mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Rahangnya mengeras. Darah terpompa dengan cepat menuju jantung.

"HAHAHAHAHA, sekarang kita lanjutkan dengan kasus kakak tirimu." Suara tawa itu makin menggelegar.

Seketika Fushiguro mendongak kaget, kilatan merah dimatanya muncul. "Sepertinya kau pelaku utama dari semua beban yang ku pikul selama ini."

"Jangan memujiku seperti itu, kau membuat ku senang. Tapi bukan aku ketuanya, aku sendiri juga hanya menjalankan tugasku."

Darah mendesir naik ke wajah Fushiguro, memaksa tubuhnya bekerja lebih untuk bebas dari kukungan angin dari teknik terkutuk Rieyu.

"Coba saja kalau kau bisa melepaskan diri," ejek Rieyu. Meremahkan musuh yang dirinya anggap hanya sebagai bocah berandalan tingkat SMA.

"Sudah bicaranya? sekarang giliranku." Tatapan matanya bagai elang. Fushiguro melepaskan diri dari teknik terkutuk Rieyu.

Merasa aura musuhnya ini berubah, Rieyu mundur beberapa langkah dari hadapan Fushiguro. "Aura yang aneh."

"Akan ku buat kau bertanggung jawab atas tindakanmu." Nada suara Fushiguro kian merendah namun semakin tajam.

"Datto!" kawanan kelinci bermunculan, mengejar dan menyerang Rieyu.

Tidak sempat menggerakkan kipasnya, tubuh Rieyu dinaiki oleh kawanan kelinci itu.

Fushiguro ikut bergerak maju, mengincar berbagai titik lemah sang lawan.

Satu tendengan kuat menghantam bagian perut Rieyu, membawa tubuh tersebut terbang namun tidak begitu tinggi. Menghantam pagar pembatas.

"Uhuk!" batuknya menguarkan darah.

"Kita akhiri ini, sekarang." Aura gelap menyelimuti tubuh Fushiguro tanpa membuat celah sedikitpun.

Sudut bibir Fushiguro terangkat. "Itadori, jika aku tewas setelah mengeluarkan teknik ini. Bantu aku membalas kan dendamku."

"Yatsuka-no-Tsurugi Ikaishinshō Makora."






Exonerate










Dari tempat Itadori sedang bertarung, Sukuna merasakan aura yang tidak beres. Firasatnya kian memburuk.

"Fushiguro Megumi."

Mulutnya keluar di pipi kanan Itadori, ingin mengajak Itadori untuk bertukar posisi. "Bocah, cepat bertukar posisi denganku."

"Hah? tidak perlu, kau mengganggap ku terlalu remeh untuk menghabisi kutukan-kutukan lemah ini?"

Sukuna mendengus. "Kau banyak bicara bocah. Naik ke atas sana, temanmu dalam bahaya?"

Itadori berhenti menyerang. "Fushiguro? ada apa dengannya?"

Mulut Sukuna menghilang dari pipi Itadori. Menggantungkan informasi dengan tujuan Itadori mau melakukan pertukaran tubuh dengannya.

"OI SUKUNA! CEPAT BERITAHU APA MAKSUDMU?!" kesal Itadori dengan informasi tidak lengkap dari Sukuna.

"Sial." Tidak ingin menunggu lebih lama, Itadori berlali keluar dari ruang kesenian itu menuju lantai paling atas.

Setibanya diatas sana, Itadori dikejutkan dengan kondisi Fushiguro yang begitu parah.

"FUSHIGURO!"

Ada celah, Sukuna kini mengambil alih posisi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top