Beautiful (abo au)
IDOLiSH7 ©️ Bandai Namco, Troyca, Arina Tanemura
Love is an Illusion ©️ fargo
Beautiful©️bellasteils
Selamat membaca
***
Minami menatap lama sekali kepada putra kecilnya, Kai Bondevik yang menyeret gadis mungil bercepol menuju kotak mainan kesukaannya. Ada ekspresi sedih di dalam mata Minami. Lantas helaan napas terdengar.
Noah menghampiri omega kesayangannya yang dilema. "Kamu kenapa sayang?"
"Aku ga jadi nikah di masa depan."
Noah segera mendelik. "Maksudnya?" dan bertanya dengan nada panik minta penjelasan. Padahal Minami jelas sudah menikah. Tanda gigitan di belakang lehernya menjadi bukti. Ditambah putra kecil mereka yang sudah beranjak balita.
"Putra kecilku telah berpaling."
Noah mengamati arah pandang Minami pada Kai yang memamerkan mainan mobil-mobilan pada Yoo Bin, anak kecil asal negeri ginseng yang setahun lebih muda dari Kai. Barulah si alpha paham siapa yang dimaksud.
"Kalo udah gede, Kai mau nikah sama papa Minami."
Tanpa angin tanpa hujan, Kai yang baru kembali dari day care melontarkan kalimat mengejutkan. Masih pakai seragam biru dan topi kuning, belum sempat cuci tangan. Minami yang hendak membawa Kai ke wastafel lantas syok.
"Tadi di sekolah, sensei tanya cita-citanya apa." Kai menjelaskan dengan nada cadel. Tangannya masih basah dan Minami mengelap dengan handuk kecil.
"Kenapa Kai mau nikah sama papa?"
Papa adalah panggilan untuk Minami dan daddy untuk Noah.
Kai nampak merenung dengan pipi gembul minta dicubit kemudian berkata dengan lantang. "Karena papa cantik."
Minami terkekeh pelan. Jangan terlalu berekspektasi dengan anak kecil yang masih polos. Tapi menurutnya hal ini sangat menggemaskan, jadi Minami biarkan sampai alphanya tahu dan selalu menjadi drama di keluarga kecilnya; pertengkaran kecil dalam memperebutkan perhatian Minami.
Namun tanpa disangka-sangka hal ini berakhir begitu cepat dengan kehadiran Yoo Bin, putri kesayangan Kyungsoo dan Chowon dari negeri tetangga. Kalau bukan karena Chowon tiba-tiba menghubungi pihak agensi Tsukumo untuk mengadakan duet orkes dengan Minami, Kai tidak akan bertemu dengan Yoo Bin.
"Yah, aku akan rindu dengan kata-kata 'aku mau nikah dengan Papa Minami kalo udah gede'." ujar Minami dengan kecewa.
"Hei, kenapa sayangku jadi cemburu? Kan ada suamimu." Noah merasa gemas karena Minami lagi-lagi mencoba menggodanya.
"Habisnya gemas sekali tiap Kai bilang begitu dan reaksi Noah-san yang malah diseriusin."
Noah merajuk, "kamu ga akan nikah lagi kan?"
Minami tertawa mendengar ujaran Noah yang ngelantur, "mana mungkin aku nikah dengan anak sendiri, kau ada-ada saja. Hanya belum rela saja."
Noah memamerkan senyum menawan kemudian memberikan ciuman sayang di pipi Minami yang tentu saja disambut oleh omeganya. Minami selalu suka dengan sentuhan dan kasih sayang yang diberikan oleh Noah.
"Ehem!"
Suara deheman membuyarkan kemesraan alpha dan omega Bondevik. Kepala mereka menoleh pada dua pria yang duduk di sofa. Lee Chowoon, yang sudah berubah marga menjadi Yoo Chowon mendelik galak kepada pasusu tak kenal tempat sambil menyilangkan tangan. Kyungsoo mencoba menenangkan omeganya yang kalau sudah ngomong tidak ada filter. Tidak peduli dia sekelas CEO perusahaan Bondevik dan member idol terkenal dari ZOOL, tetap saja kalau sudah sebal segala umpatan dilontarkan juga.
"Apa kalian lupa ada tamu di sini!" ujar Chowon masih dengan wajah galak.
"Ah, maaf, maaf." ujar Noah tapi tetap tangannya memeluk pundak Minami dengan mesra, lantas memanggil pelayan untuk membuatkan minuman. Senyum Minami segera menghilang. Sedikit banyak masih ada dendam masa lalu ketika Minami sering kena marah oleh Chowon karena tak becus ketika latihan untuk tampil orkestra.
Padahal siapa yang duluan mengajak duet?
Tapi ya sudah lah. Lagipula sudah berlalu dan penampilan keduanya berjalan dengan lancar dan memuaskan.
Kali kedua Kyungsoo dan Chowon main ke rumah mereka. Hari ini mereka sedang libur panjang dan memutuskan mengunjungi kediaman Minami. Sebenarnya permintaan Kai yang meminta Yoo Bin untuk main ke rumah ketika Chowon menghubungi Minami.
"Papa!"
Kai menghampiri Minami, minta gendong.
Kyungso dan Chowon serta Yoo Bin sudah mau pamitan pulang. Nampak raut wajah Kai murung melihat Yoo Bin dalam gendongan Kyungso di depan pintu masuk.
"Kai jangan sedih. Besok kan main lagi sama Yoo Bin." Kyungsoo mencoba menenangkan Kai. Memang besok mereka berencana bermain ke akuarium besar bersama.
"Bai-bai." Tangan mungil Bin melambai pada Kai langsung dibalas dengan lambaian tangan Kai dan senyum yang merekah.
Pintu mansion mewah mereka tertutup. Minami membawa putra kecilnya untuk segera bersiap tidur. Keluarga Kyungsoo bertamu hingga makan malam, tapi tidak berencana menginap karena sudah memesan hotel.
"Papa, papa!" Panggil Kai di tempat tidur. Minami membantu memakaikan piyama bergambar beruang. Sudah gosok gigi dan cuci kaki, tinggal memakai piyama dan tidur.
"Kenapa sayang?" tanya Minami.
"Kalau udah gede, Kai mau nikah sama Yoo Bin." ujar Kai dengan semangat.
Seperti ada petir yang menyambar, ada yang retak di dalam diri Minami. Rasanya baru kemarin lontaran 'aku mau nikah sama papa Minami kalau udah gede', sekarang kalimat itu sudah tidak ada lagi.
"Yoo Bin-chan cantik ya." tanya Minami sedikit kekanakan karena mencoba memancing anak sendiri.
Kai mengangguk dengan semangat, "Cantik banget!" ujarnya riang.
Minami mencoba tersenyum meski hatinya sedang tersayat.
"Tapi Papa masih lebih cantik." Kai melanjutkan.
Malam itu bar mood Minami meningkat drastis. Ia kembali ke kamar tidur dengan aura bunga-bunga mengelilingi wajahnya. Seperti pemuda yang baru merasakan jatuh cinta pertama kali. Sampai-sampai alphanya yang menunggu sambil mencicil pekerjaan kantor keheranan.
"Kamu kenapa sayang?" Noah meninggalkan berkas kerja dari tab-nya. Memeluk dan mencium pipi Minami.
Alih-alih menjawab pertanyaan Noah, Minami memanggil, "Noah-san..."
"Ya?"
"Aku mau adiknya Kai."
"Hah?"
Lagi-lagi malam itu kamar utama mansion Bondevik ramai dengan suara dan bunyi ambigu.
Selesai.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top