Chapter 2 : Awakening Power

Kringgggg

Suara alarm dari handphonenya membuat seorang perempuan yang tertidur pulas terganggu. Tangannya meraba-raba nakasnya mencari handphone nya yang berdering.

“baru jam 6 pagi” gumannya lalu mematikan alarm dan melanjutkan tidurnya yang tertunda.

Perempuan itu terbangun lagi ketika mendengar bunyi bel rumahnya. Dengan malas dia berjalan gontai menuju pintu rumahnya.

Saat mengintip dari lubang pintunya. Ternyata yang membunyikan belnya adalah teman satu teamnya. Mio

Perempuan itu lantas membukakan pintu. Dengan setengah sadar.

“Selamat pagi El. Ehh El bangun ini sudah siang!” Teriak Mio sambil menguncang tubuh El.

Perempuan si pemilik apartemen itu adalah Niela.

“Stop kak Mio!  Aku pusing.” Kata El yang sudah bangun sepenuhnya akibat guncangan Mio.

“Ah maaf El.” Kata Mio sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.

“Sekarang masih kak. Jam baru menunjukkan jam 6-“ kata El sambil melihat ke arah jam dindingnya.  Speechless melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.

“Ya kamu sudah siang El tidak biasa kamu telat latihan minggu makannya aku berinisiatif untuk menjemputmu.” Kata Mio.

“hah,  aku butuh waktu untuk latihan hari ini. Malah kebablasan tidur.  Kalo begitu kak Mio tunggu aku mau mandi dulu sebentar.* kata El sambil berjalan menuju kamarnya.

“Oh iya jika kak Mio lapar atau haus ambil saja di dalam kulkas ya.” Pesan El sebelum menutup pintunya.

Sekitar 7menit El keluar dengan menggunakan kemeja hitam dan celana hitam panjangnya. Tidak lupa El memakai jaket merahnya.

“El kamu itu mandi tidak sih?  Cepat sekali.” Kata Mio heran

“Mandilah kak. Aku ga suka mandi lama lama. Ayo kita berangkat.” Kata El sambil membawa tas kecil hitamnya.

Mereka pun berangkat dengan motor milik El. Dengan pelan kata El biar lambat yang penting selamat.

‘terus yang kemarin bawa motor ngebut siapa hantu?’ batin Mio sedikit kesal.

Sesampainya mereka di ruangan kumpul merek.

“Nih dia mentor kita yang akhirnya bisa terlambat juga.” Kata Dero sedikit menyindir El. Tapi El tidak menggubris nya.

El lalu duduk di pojok tempat favoritnya.  “kita tunggu kak Gisela baru kita mulai latihannya.”

“Siap” kata mereka berempat.

“tapi untuk sekarang kita santai santai aja dulu.” Kata El sambil mengeluarkan sebuah roti lapis dari dalam tasnya.

“hih bilang aja belum sarapan kau El.” Celetuk Angie sambil ketawa pelan. El hanya terseyum tanpa dosa.

Saat El sudah menghabiskan rotinya. El tersenyum jahat kepada mereka.

“oh iya kayanya kemarin ada yang jadi stalker deh.” Kata El santai sambil melanjutkan makannya.

‘ketahuan!’ batin Mereka berempat bergidik.

“tidak apa apa toh kalian gagal mengikuti ku. Hahaha” kata El setelah menghabiskan rotinya.

“kami hanya penasaran itu saja. Tidak biasa kamu ga masuk latihan.” Kata Angie di anggukkan oleh mereka berempat.

“aku hanya melakukan misi yang tidak diambil oleh excess yang lain. Padahal misinya hanya membasmi slime mesum hahaha.” Jelas El yang lain terlihat kaget.

“Maksud mu slime yang cairannya bisa membuat baju kita hancur itu?” kata Mio sambil bergidik ngeri. El menganggukkan kepala tanda benar.

“pantas saja banyak yang tidak mau El. Itu monster mesum!” protes Angie.

“Tapi mereka sangat payah. 3 kali serangan biasa ku saja ku mati. Aku juga bisa menghindari cairan mesum itu dengan mudah.” Kata El enteng. Lain menatap horor.

“hoi hoi kenapa kalian menatap ku begitu.  Baiklah aku dibantu manusia kuning seorang.” Kata El biar mereka tidak terlalu takut.

Tak lama seseorang membuka pintunya. Ternyata itu Gisela.

“Selamat siang semua ayo kita mulai latihan hari ini!” Kata Gisela dengan semangat nya.

“eh,  kenapa suasananya seram begini.” Tanya Gisela heran.

“oh itu soal misi ku kemarin mereka tampak syok.” Jawab El sambil beranjak berdiri.

Sebuah kitakan indah melayang menghantam kepala El dengan mulus.  “bodoh gimana mereka tidak syok. Kau melawan monster itu hanya berdua saja.”

El hanya tersenyum canggung lalu berjalan keluar menuju ke ruangan latihan.

“hah,  bocah itu. Okey semuanay ke ruangan latihan yang pertama ya. Kalian pasti akan lebih kaget saat latihan kali ini.”

Mereka pun mengikuti Gisela sampai ruangan latihan tanpa suara.

Di sana terlihat El sedang duduk bersila di tengah ruangan.

“El sudah siap?” Kata Gisela.

“Sudah kok.” Kata El datar.

“Yakin nih mau memberitahukan hal ini ke mareka?” tanya Gisela. El menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kita mulai latihan kali ini. Kali ini hanya pembahasan tentang pengendalian kekuatan Excess.” Kata Gisela memulai latihan.

“Kalian tahu kekuatan Excess berasal dari sebuah gerbang dimensi yang tiba-tiba muncul di dalam dunia kita. Sebenarnya kekuatan Excess berasal dari makhluk yang berada di dalam dimensi itu.” Kata Gisela mereka berempat berfokus mendengarkan penjelasan.

“Mengendalikan Excess sama hal seperti mengendalikan emosi. Jika kalian tidak bisa mengendalikan emosi kalian kalian pasti akan gagal mengendalikan kekuatan Excess kalian.”

“anu kak Gisela bagaimana jika orang tersebut emosian. Gampang terpancing emosi apa dia bisa mengendalikan kekuatan Excessnya?” Tanya Mio disela penjelasan.

“Hmm pertanyaan bagus Mio. Emosian juga bisa mengendalikan kekuatan Excessnya tergantung pada orang tersebut. Kadang ada yang menggunakan emosinya sendiri agar kekuatan excessnya keluar secara maksimal. Akan tetapi itu memiliki resiko. Tubuh mu akan terasa sangat sakit setelah mengeluar kekuatan Excess.” Jelas Gisela membuat keempatnya menganggukan kepalanya mengerti.

“dan khusus team ini aku akan memberitahukan sebuah rahasia yang hanya beberapa orang berpangkat tinggi yang mengetahui nya.” Kata Gisela mulai sangat serius.

“Ehh tunggu maksudnya apa ini rahasia???  Bagaimana kami boleh mengetahui nya yang notaben seorang pemula?” kata Dero kaget.

“oh tidak apa apa ini sudah di setujui oleh Gion selaku ketua Excess di Indonesia.” Kata Gisela santai.

“eh bahkan pemimpin Excess menyetujuinya.” Kata Mio kaget seperti yang lainnya.

“ya karena salah seorang memintanya langsung ke Gion.” Kata Gisela sambil melirik kearah El.

Sontak semua mata tertuju ke arah El yang masih duduk bersila di bawah.

El bangkit berdiri dari posisi duduknya. “iya aku yang minta. Gion juga yang meminta aku untuk menunjukkan hal itu.”

Gisela tersenyum lalu melanjutkan penjelasannya.

“Jadi ada sebuah rahasia di balik kekuatan Excess yaitu di setiap Excess pasti memiliki inti dari kekuatannya itu. Setiap intinya melambangkan kekuatan sejatinya. Mereka berupa hewan mistik yang tersebar di seluruh dunia bahkan ada yang sudah punah keberadaannya.”

“Nama kekuatan Excess paling kuat kami menyebutnya sebagai Awakening. Jika mereka yang telah membangkitkan kekuatan Awakening ini rupa mereka akan berubah seperti kekuatan sejati mereka. Bahkan ada yang tidak terlihat wujudnya saat memasuki mode. Mode ini sangat berbahaya jika belum terbiasa,  bahkan ada beberapa yang sering kehilangan kendalinya. Tapi jangan di tanya kekuatan ini bahkan bisa mengalahkan monster ranking S sendirian. “ Jelas Gisela panjang kali lebar.

“Kekuatan yang sangat besar pasti ada resiko yang besar. Tapi kenapa kami belum pernah mendegar hal ini. Bahkan kami baru mengetahui nya.” Tanya Regal.

“Karena rata-rata Excess yang mempunyai kekuatan Awakening ini rank A sampai rank S. Guru-guru kalian di sekolah Excess hanya rank B kebawah. Makanya tidak ada yang tahu hal ini.” Jelas Gisela.

“Tapi kami bahkan belum tau Awakening itu seperti apa?  Maksudnya berubah bentuk bagaimana?” Tanya Mio.

“Kalo itu kalian akan melihat. El ini tugas mu.” Kata Gisela sambil melirik El yang telah melepaskan kacamatanya.

“Iya, ya.  Kalian jangan kaget dan jangan takut saat melihatnya. Coba kalian mundur agak jauh.” Kata El sambil menghela nafas pelan.

Mereka pun menurut lalu berjalan mundur kebelakang. Gisela pun ikut mundur kebelakang sedikit.

“Awakening mode on.” Kata El pelan dan menutup matanya pelan

Lalu mereka dapat merasakan aura biru yang meledak berasal dari El. Tiba-tiba ada sebuah dua ekor yang muncul di belakang tubuh El dan sepasang kuping kucing di telinga El. Rambut El berubah dari hitam menjadi putih. Saat El membuka matanya terlihat pupil mata El berubah menjadi pipih dengan warna biru muda yang terang.

Aura mencekam dan aura haus darah membuat orang disekitar nya takut.  El menghela nafas melihat reaksi teman satu teamnya.

“sudah kalian kemarilah aku tidak akan melukai kalian.” Kata El sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“jadi ini yang di sebut perubahan wujud?” Kata Mio kagum melihat kearah El.

Yang lain menatap El kagum pasalnya telinga manusia El hilang. El tampak seperti siluman kucing.

“Ya,  ini yang namanya perubahan wujud total. Tapi untuk sementara aku hanya bisa mengaktifkan 5 menit saja. Sisanya kalian akan lihat sendiri.” Kata  El sambil mengalihkan pandangan kearah lain.

“wujud El adalah seekor kucing ekor dia yang sering di sebut Nekomata. Sesuai wujud nya El ahli di kecepatan dan menghindar layaknya kucing dan spesial skill bisa mengeluarkan sebuah ledakan dari kekuatan nya.” Jelas Gisela.

El lalu mengakat tangannya menciptakan sebuah bola berwarna biru muda kecil lalu melemparkan ke objek latihan yang berbentuk boneka kayu. Bola biru muda itu meledak sangat besar saat menyentuh boneka kayu tersebut.

Lalu El terlihat mengucurkan keringat yang cukup banyak. Gisela menyadarinya. “El cukup lepaskan mode Awakening nya!” titahnya.

El pun menurut lalu melepaskan mode Awakening nya. El pun langsung jatuh terduduk dengan nafas terengah-engah. “ah aku kesal dengan mode ini.” Keluh El.

“biasa kau kuat sampai berhari-hari mode Awakening. Jadi ini sebabnya kau mundur dari Excess?” kata Gisela sambil memicingkan matanya.

El mengalihkan pandangan nya. “ini karena insiden waktu dulu. Aku jadi gini.” Jelas El pelan.

Walaupun mode Awakening nya sudah tidak aktif tapi mata El masih sama saat mode Awakening nya.

“sudah sudah tidak udah diingat waktu dulu. Kamu bawa obatnya kan?” Tanya Gisela mengalihkan topik suram.

El menganggukan kepala lalu membuka sebuah kotak seperti bungkus permen. Isinya sebuah kapsul warna biru. Lalu El memakannya tanpa bantuan air.

Teman-teman nya melihat itu seketika merasa bahwa kekuatan besar El mempunyai resiko yang besar. Dan seperti nya El mempunyai masa lalu yang cukup rumit.

“jadi inti dari latihan kali ini adalah membangkitkan kekuatan Awakening kalian sebelum itu syarat dari pembangkitan Awakening ini harus menerima masa lalu kalian dengan lapang dada mau itu sakit menyedihkan maupun kelam. Jika tidak kekuatan itu akan berbalik menyerang kalian.” Kata Gisela sambil tersenyum lebar.

‘Mereka mengerikan' batin mereka berempat.

Bruk!

Semua mata tertuju ke arah El yang tiba-tiba tumbang. Gisela mendekati El sambil memeriksa nya. “dasar katanya kuat siap tidak memaksakan diri tapi malah pingsan.” Gerutu Gisela lalu memandang anak-anak didiknya.

“Kalian latihan sendiri sambil memikirkan hal yang selalu menjadi penganggu kalian selama ini. Aku yang akan membawa El ke ruang kesehatan.” Kata Gisela sambil mengangkat El di punggung nya. ‘El kau ringan sekali.’ Batin Gisela lalu pergi dari ruang latihan.

Mereka semua merenung memikirkan hal yang di maksudnya.  Hingga Mio maju ke depan.

“Dari pada berdiam diri lebih baik kita latihan untuk memperkuat kekuatan kita.” Kata Mio dengan semangat nya. Semuanya pun setuju.

“lalu abis ini kita aku menengok El oke!” kata Mio lagi

“Oke” kata mereka menjawab kompak.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top