10. Pangeran dan Rakyat Jelata

"Vaya, piket nih!" Meyda mencegat Vaya di depan kelas.

"Iya!" jawab Vaya sambil cemberut. Suasana hatinya sedang buruk. Saat di gerbang tadi, dia berpapasan dengan Adel dan kawan-kawannya yang kembali menggoda Vaya. Gadis itu menaruh tas, dan langsung menyambar sapu yang dipegang Meyda.

"Gue tadi udah nyapu barisan bangku yang sono, yang sono, sama yang sono, tuh. Lo terusin ya!" tunjuk Meyda dengan bibirnya.

"Iya, iyaaa!"

"Buruan. Bentar lagi kelas rame," perintah Meyda lagi sambil meniup-niup bagian atas kerudungnya. Kemudian dia melangkah ke meja guru untuk merapikan letak taplak.

Vaya memutar bola matanya. Satu piket dengan Meyda memang harus sabar diri. Soalnya, Meyda sedikit bossy. Tetapi tidak masalah. Meyda termasuk orang yang bukan ikut me-repost video dirinya yang sedang viral. Karena itulah Vaya menurut saja diperintah-perintah Meyda. Justru yang masalah adalah teman satu piketnya yang lain, Sasa dan Ojak. Dua orang itu justru ogah-ogahan datang pagi. Dan, meskipun Sasa teman dekat. Piket adalah piket. Satu orang jadi Inem, semua harus jadi Inem juga.

"Eh, Mey. Lo tau nggak siapa aja yang repost video gue?" Vaya menghentikan aksi menyapunya.

"Anak-anak cowok sih. Ojak, Bombom, Teguh. Hmm ... Stevi sama gengnya. Itu aja sih, kayaknya."

"Hah! Udah gue duga." Vaya bersungut-sungut. Anak-anak cowok di kelasnya memang kurang ajar semua. Bukan tipe Vaya semua. Mereka cuma kumpulan anak manusia yang suka mukul-mukul meja, jarang piket, jarang bikin PR dan suka bikin kelas heboh. Soal Stevi, itu juga sudah ditebak. Bagi Vaya, Stevi dan Adelia itu sama saja isi otaknya. "Selain itu, siapa lagi?" Vaya bertanya lagi.

"Ishh ... Vaya! Udahlah! Terusin nyapunya. Nanti kalo-"

"VAYAAAA!!!!"

Tiba-tiba sebuah suara paling cempreng sebenua Asia terdengar di koridor kelas. Vaya dan Meyda gegas keluar kelas. Tampak Sasa berlari-lari seperti orang kesetanan mendekati mereka.

"Vaya! Vaya! Gila!!" Sasa memukul-mukul bahu Vaya.

"Apaan?"

"Vaya! Lo masuk akun Lambe Turah, masaa!"

Vaya memelotot. Terkejut dengan omongan Sasa. Kontan semua orang yang baru datang langsung mengerumuni Sasa dan Vaya. Lalu sibuk sendiri dengan ponsel mereka. Vaya linglung. Soalnya, dia bukan artis. Akun lambe turah selalu membahas artis. Vaya bingung sendiri. Belum sempat merespon, Sasa sudah menariknya untuk melihat kiriman di akun tersebut. Judul besarnya,

MASIH INGAT PEMUDA YANG PERNAH DITEMBAK ITU? TERKUAK!! TERNYATA DIA ADALAH PUTRA DARI SELEBRITI PAPAN ATAS!!!

Vaya menganga.

"Vay, Vay, ternyata Rio itu anak artis!!"

"Heh, anak artis?"

"Iyaaa! Anaknya Andina Kartowijoyo! Itu loh, yang pernah gue bahas! Yang sering banget main film produksi Finap Pictures itu loh."

Vaya mengerutkan alis. "Yang main film Bang, I love You itu, ya?"

"BUKAN!"

"OH! Film True Love ya? Sama bakalan gabung di film Faktor J kan?" Mia yang baru tiba langsung ikutan heboh.

"IYA! IYA!"

"Tunggu. Emang selama ini Rio belum anak artis? Atau dia emang lagi main samar-samaran gitu ya?" tanya Vaya polos. Dia dicekal penasaran.

Sasa melonjak-lonjak geram. "Lo pernah nonton film The Princess Diary? Nah, Rio semacam itu. Tapi dia versi The Prince Diary-nya! Ternyata bener dugaan gue selama ini, Vay! Rio emang pangeran dan lo rakyat jelata!"

Vaya tidak paham. "Lo baca di akun apaan sih? Valid nggak tuh?" ucapnya lagi skeptis. Harus dia akui, Rio ganteng dan punya aura artis. Tetapi untuk beneran jadi seorang anak artis, Vaya tidak bisa percaya.

"ISH, VAYA! 90% DARI GOSIP ITU FAKTA!!"

Vaya ternganga lagi. Teori dari mana pula itu. Bukannya gosip itu sarat fitnah? Vaya memejamkan mata sebentar, menggeleng-gelengkan kepala kuat. Heran dengan kelakuan temannya itu. Gadis itu menghentikan aktivitas menyapunya. Dan, dia berdiri terbengong-bengong.

Pantas Rio itu tampannya sudah tidak tertolong lagi. Bukan. Rio bukan hanya tampan. Rio adalah sosok yang begitu magnetis. Dia tipikal orang yang punya sesuatu dalam dirinya yang bisa membuat orang-orang condong kepadanya, sekalipun dia hanya diam. Ya, dia seperti matahari, di mana semua mengorbit padanya. Dia adalah magnet manusia.

Sementara Vaya ... gadis itu kini kembali membaca kolom komentar di postingan itu. Nyaris semua orang menyinggung dirinya. Mengatakan betapa tidak tahu malunya Vaya menyatakan cinta pada anak artis ternama, atau betapa Vaya itu perempuan licik yang sangat tahu kalau Rio adalah anak artis, dan wajar jika Vaya nekat merekam pernyataan cintanya agar ikut terkenal.

Vaya jengkel. Kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun. Bahkan, netizen yang tahu akun instagramnya pun ikut mengomentari foto dirinya dan Mia yang baru saja diunggah. Komentar paling menonjol-dan sudah diberi gelar best comment oleh para netizen yang mendadak sudah hadir saja ke akun milik Vaya-adalah:

Oh jadi lo mau terkenal, kan? nih gue bantu komen foto alay lo.

"Vay, Vay! Abis lo, Vaaay!" Sasa heboh bukan main. Gadis itu mengguncang-guncang tubuh Vaya keras layaknya milk shake.

"HUWAAAA! GUE HARUS BIKIN PERHITUNGAN SAMA ADEL!!!!" pekik Vaya sambil mondar-mandir tak karuan. Rasanya, jari-jarinya sudah gatal ingin menjambak rambut smoothing Adel dan merekam cewek itu di kondisi terjeleknya. Tetapi, Adel selalu saja dikelilingi teman-temannya yang banyak itu. Vaya jadi makin histeris. Kini dia menendang-nendang kursi. Bersamaan itu, ponsel Vaya bergetar. Sebuah pesan pribadi di instagramnya telah masuk. Vaya membuka pesan itu.

Halo, Vaya. Salam kenal. Saya Rosa, dari tim kreatif program acara Viral yang ada di TrustTV. Rencananya, kita mau undang kamu ikut syuting untuk talkshow senin depam. Temanya "Cewek Start Duluan? Kelewat cinta atau terpaksa?". Nah, kami harap kamu tertarik ya. Segera kabari ya. Atau kamu bersedia kasih kontak biar bisa saya telpon? Thanks before.

Vaya menelan ludah. Gadis itu lemas seketika.

***

.
An/
Itu vote nya boleh lah dikasih..
Mumpung lapak sendiri, bolehlah promosi sedikit (bagi yang ngeh) 😳

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top