Ch.03 🪐 The Girl And Her Bag.

Perawat mendatangi brangkar tempatnya berbaring secara berkala, pun ditanyai perihal keluhan dan lain-lain. Jika ditelisik dari segi luka, Cale tidak mendapatkan luka yang signifikan atau parah selain hanya luka-luka lecet pada bagian lengan dan kaki serta di kening yang kini sudah tertutup oleh perban. Ia juga sudah merasa sangat baikan dan tidak lagi membutuhkan perawatan.

Merasa bosan tidak melakukan apapun dan sendirian, Cale mengedarkan pandangan ke sekitar. Atensinya berhenti ketika manik tajamnya menangkap adanya sebuah tas perempuan di atas meja tempat dirinya terbaring. Ia kemudian mengambil tas tersebut, membukanya dan memeriksa isinya. Ada dompet cukup besar dan berat yang tersimpan di tas itu. Cale yang penasaran kemudian membuka dompetnya, menemukan sebuah ponsel dan beberapa lembar uang berwarna merah serta kartu-kartu yang tidak Cale ketahui kartu untuk apa.

Namun, yang paling penting saat ini adalah benda pipih hitam yang ada di dalam dompet tersebut. Ia memencet tombol paling tengah di bawah sehingga layarnya menyala. Tidak ada sandi ataupun kunci layar berpola pada ponsel tersebut sehingga Cale hanya perlu mengusap layar ke atas untuk membukanya.

Cale memperhatikan wallpaper ponsel tersebut. Tampak wajah sama persis dengan gadis yang tadi menemaninya. Sudah bisa dipastikan jika benda pipih itu juga pasti adalah miliknya. Yang jelas, tas itu milik Shia yang tertinggal di sana.

Lantas, Cale memutuskan untuk pergi saja dari tempat itu setelah meminta tolong pada seorang perawat melepas infus yang dikenakan. Cale juga mengambil baju miliknya yang berada di meja samping brangkar. Ia menukar baju rumah sakit yang dikenakannya dan menggunakan bajunya sendiri kembali.

Perawat yang membantu Cale sebelumnya berpesan, "Untuk pengobatan dan biayanya bisa diurus di depan meja administrasi, ya. Atas nama Elca."

"Elca?" Cale bertanya, keningnya bertaut tidak mengerti.

"Seorang gadis yang membawa ke sini tidak tahu nama Anda, jadi ia menggunakan namanya sementara untuk administrasi rumah sakit." Perawat menjelaskan.

Cale hanya mengangguk-angguk tanpa memberikan sepatah kata. Didampingi oleh perawat tersebut, ia berjalan di belakang hingga tiba di meja administrasi yang dimaksud. Ia masih harus menunggu di kursi tunggu karena antrian rumah sakit yang cukup panjang. Selama berdiam diri, Cale berpikir tentang sesuatu hal. Gadis dengan nama Elca yang membawa dan menemaninya di rumah sakit ini. Mengapa gadis itu memperkenalkan diri sebagai Shia jika nama aslinya adalah Elca?

Begitu gilirannya sudah tiba, Cale beranjak dari duduk dan mendekat ke meja administrasi. Di sana ia ditanya-tanya perihal nama, kartu tanda penduduk, dan kartu kesehatan yang jelas-jelas Cale tidak punya. Namun, Cale memiliki dompet dari Shia yang tertinggal di sana sehingga menunjukkan kartu-kartu tersebut pada seorang wanita yang menjadi administrator di sana.

Beruntunglah hal itu bisa ditangani dan Cale juga sempat merasa bersalah karena menggunakan uang Shia sebagai biaya rumah sakit. Dari beberapa lembar uang berwarna merah yang tertulis huruf satu diikuti huruf nol cukup banyak, Cake bisa mengerti itu jumlah yang cukup besar. Ia sudah menggunakan uang tersebut tanpa izin sekaligus sebagai menebus obat.

Cale kemudian keluar dari rumah sakit. Pakaian yang dikenakannya juga sudah bukan pakaian rumah sakit, melainkan pakaian bangsawan dengan kravat menjuntai di bagian dada. Pemandangan yang cukup unik di dunia modern seperti tempat ia berpijak saat ini sehingga mengundang banyak tatapan mata. Ada gadis yang berkerumun dan berbisik-bisik sambil memandanginya di sudut kiri setelah ia baru saja keluar dari pintu utama rumah sakit. Bisa Cale tebak bahwa gadis-gadis itu pasti sedang membicarakan ketampanannya.

Lelaki berambut merah itu tersenyum bangga. Hanya sesaat karena otaknya kembali menampar ia agar tidak membuang waktu untuk pongah dan segera memberikan ingatan yang diperlukan. Dompet dan ponsel.

Ada kursi panjang di depan rumah sakit sehingga ia bisa duduk di sana. Cale kembali membuka tas milik Shia dan mengambil ponselnya. Lalu ia melihat-lihat isi ponsel tersebut, membuka aplikasi chatting yang pesannya membludak dan banyak yang tidak terbaca. Namun, ada satu pesan yang menarik perhatian Cale. Pesan tersebut berasa dari sebuah grup obrolan yang pesan teratas nampak dari jendela layar ponsel menyebutkan namanya.

Jemari Cale secara spontan menekan grup obrolan tersebut dan mulai scroll membaca pesan-pesan yang masuk.

R : Ini udah waktunya update tcf loh, tapi authornya gak update2 cuy!

M : Sabar lah honey. Mungkin kreator sama yang gambar lagi gak mood atau ada kendala

B : Muk sabar piye woy. Ini udah dua bulan kita digantung

A : BUTUH ASUPAN CALE SESEGERA MUNGKIN!

Ngeri. Asupan Cale? Apa yang dimaksud oleh orang-orang yang ada di dalam grup tersebut? Cale memutuskan untuk left dari grup obrolan tersebut. Bukan keluar, hanya tidak lagi membuka grup yang dimaksud. Lantas ia menemukan satu pesan lagi, kali ini dari notifikasi browser yang menyebutkan dengan headline 'Cale Henituse tidak update! Trash of the Count's Family terancam hiatus.'

Cale menekan notifikasi tersebut yang membawanya masuk ke halaman browser berisikan informasi mengenai sebuah cerita WEBTOON dengan judul yang dimaksud. Matanya membulat sempurna saat menyadari tokoh utama di dalam cerita berjudul Trash of the Count's Family yang dilihat olehnya. Cale Henituse, dirinya sendiri.

Helaan napas berat secara spontan keluar dari mulut Cale. Tidak habis pikir. Bahkan setelah ia yang aslinya orang Korea berpindah dunia ke dunia bangsawan dalam novel pun, kini harus kembali keluar dari dunia novel dan tiba di lokasi yang tidak ia ketahui. Sebagai manusia biasa yang tidak memiliki apa-apa selain hanya baju yang kini menempel di badannya.

"Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi lagi? Mengesalkan!" Cale berdecak sebal.

Untuk saat ini, ia tidak bisa bergerak sembarangan. Perlu baginya mencari tahu kebenaran yang mungkin saja bisa mengembalikan dirinya seperti semula. Ia sudah banyak melakukan hal di dunia keduanya, tidak bisa diterima jika ia harus kembali tinggal di dunia asli dengan wajah Cale tetapi tidak memiliki apa-apa.

Cale kemudian memeriksa lagi isi dompet milik Shia dan menemukan sebuah kertas putih yang di atasnya terdapat sebuah alamat lengkap. Cale membandingkan alamat yang tertera dengan kartu tanda penduduk milik Shia. Lokasinya berbeda. Namun, Cale sedikit merasa yakin, ia bisa saja menemukan jawaban dari pertanyaan di kepalanya jika menemui gadis itu dan meminta penjelasan darinya.

.
.
.

Bersambung ~

A/N : Elca, E-L-C-A kalau hurufnya dipindah-pindah bisa berubah menjadi Cale.

Cale + Elca = Cocok ✨

Maaf banget buat super super lambat update-nya. 🙏🏻

Love U,

🌹Resti Queen.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top