Winter- I-
Kejadian di musim gugur itu entah kenapa berdampak baik bagi hubungannya dengan Ginoza. Mereka perlahan menjadi semakin dekat.
Tapi yah tentu, mereka dekat sebagai teman. Bukan sebagai sepasang kekasih–kecuali di depan Juuna.
Lalu belakangan ini, hobi bermain pianonya kembali lagi setelah sekian lamanya. Biasanya kalau Kohaku sudah dalam mode ini, sehari dia bisa bermain sampai 3-4 lagu.
Tentu hal itu dia lakukan di rumah. Tapi karena pelajaran musik hari ini adalah memainkan piano, Kohaku jadi ingin memainkan piano sekolah sekali lagi.
Dia ingin memainkan lagu Tchaikovsky atau Hirokazu Akiyama disana.
Setidaknya untuk sekarang itu keinginan milik Kohaku.
.
.
Kohaku menghela nafasnya dan mulai menyantap bento yang ia bawa dari rumah. Juuna tidak bisa makan siang bersama hari ini, katanya sih hari ini dia mau mengerjakan laporan biologi dari kelas sebelumnya, tapi memang ada? Lagipula Juuna bukan sekretaris kelas maupun orang yang piket hari ini, jadi perlu dipertanyakan kenapa Juuna mau-maunya mengerjakan laporan itu.
Tapi yah, Juuna kan anak klub IPA, dan kebetulan guru pembimbingnya adalah guru biologi mereka, jadi mungkin saja Juuna dimintai tolong untuk membuatkan laporan mengenai pelajaran hari ini.
'omong-omong, saat jam istirahat begini ruang musik ditutup tidak ya... Aku ingin bermain satu lagu di piano itu.. " Batin Kohaku.
"Yo, Kohaku"
Kohaku mengangkat kepalanya dan mendapati seorang pria dengan rambut hitam.
"Ooohh, Shi-senpai halo! Mau gabung makan bekal? Atau ada berita baru? " Tanya Kohaku dengan semangatnya.
"Aku bukan bandar gosip woi, yang bandar kan Karanomori-san. Serem tuh dia, sampai stalking akun private media sosial" ucap Kogami.
"Omong-omong, Gino bilang dia mau bilang sesuatu nanti saat pulang. Kau disuruh menunggu nya di ruang OSIS," ucap Kogami lalu menepuk pundak Kohaku dan duduk di sebelahnya "dan hubunganmu dengan Gino bagaimana? Ada perkembangan baru?" tanya Kogami.
"Belakangan ini belum ada perkembangan yang benar-benar waw sekali sih... Tapi kami berbicara ke satu-sama lain setiap hari kok" Kohaku mengambil nasi yang ada di bekalnya lalu memakannya.
"Dan omong-omong, aku jadi bingung soal perasaanku pada Ginoza-san, kalau aku bertemu dengannya aku merasa dadaku berdegup dengan keras, wajahku terasa panas dan aku tidak nyaman dengan perasaan itu... Shi-senpai tahu itu karena aku semakin membencinya atau karena apa? " Tanya Kohaku dan kemudian Kogami yang duduk di sebelahnya tertawa terbahak-bahak.
"Kohaku masih baru jatuh cinta nih? Cie ciee, ADUH AHAHAHAHA" Kogami masih tertawa sambil memegang perutnya.
"Coba kamu tanya ke Juuna atau yang lainnya deh, pasti nanti ketahuan jawabannya. Atau kamu juga bisa pilih untuk datang ke atap nanti pas pulang sekolah, kamu bisa dapat jawabannya" Kogami menepuk pelan pundak Kohaku kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan Kohaku yang kepalanya masih dipebuhi dengan tanda tanya.
.
.
.
Untuk masalah ini, Kohaku entah kenapa memilih pilihan terakhir yang diberikan oleh Kogami. Maka datanglah dia ke atap.
Sambil menunggu Ginoza yang datang dia menatap langit musim dingin yang dipenuhi oleh gumpalan awan berwarna putih itu.
Di musim dingin itu meski menggunakan seragam lengkap sekali pun, hawa dinginnya masih bisa terasa di kulit. Maka dari itu sebenarnya Kohaku malas untuk pergi ke atap, tapi karena dia penasaran dengan jawabannya, yha, tidak apa lah.
Grak
Suara pintu terbuka, Kohaku dapat melihat dengan jelas sosok bermata hijau itu.
"Ginoza-san, kau lama sekali lho." Ucap Kohaku sambil menggembungkan pipinya.
"Maaf Tsumiroku-san... Ah, iya.. Aku memanggilmu hari ini karena suatu hal, " Ginoza meremas kedua tangannya sementara Kohaku hanya menatap Ginoza dengan tatapan aneh.
"Tsumiroku-san, mau kah kau menjadi pacarku? A-ah, B-bukan yang main-main seperti yang kau lakukan di hadapan Juuna maksudku!!"
Kohaku hanya menatap kaget.
Eh?
Apa ini?
Kenapa jantungnya berdegup cepat? Kenapa mukanya terasa lebih panas dari pada biasanya?
Dan kenapa...
Kenapa perasaan ini entah kenapa mulai menjadi nyaman di hatinya setelah ungkapan yang diucapkan Ginoza tadi?
.
.
.
.
Fin
.
.
.
A/n: awut-awutan karena deket dedlen/y
Mungkin bakal revisi? Gatau juga
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top