HU.


PseuCom

Ipen Wiken 19 Januari 2019.

Tema: Lembur kerja rodi.
Kata kunci: hujan, titit ayam, tenaga kuda, dan gangguan seksual.

(jangan lupa diksi)

Sesuai genre yang didaftarkan ke ketua divisi. Dimohon untuk bergoyang sebelum menulisnya. Terima kasih, saya tidur dulu.

***

Malam itu seperti biasa, saat aku berada di tempat kerjaku. Ya kalian tidak akan tahu bagaimana anehnya pekerjaanku dulu.
Pekerjaanku sangatlah berat apalagi kala hujan tiba. Semakin menguras tenagaku yang tak sebesar tenaga kuda ini.

"Kalau sudah selesai kamu baru boleh pulang. Malam ini kau harus lembur sampai pagi, jadi jaga staminamu."

"Baik Pak, saya akan berusaha semampu saya." Aku tersenyum pada Pak Jung yang saat itu tengah memastikan pekerjaanku. Pak Jung adalah CEO dari perusahaan itu selain itu dia juga merangkap jabatan sebagai ketua mucikari. Dialah yang mengatur segalanya dan semua keputusan ada di tangan dia.

Aku tak perlu memperkenalkan diriku lagi bisa-bisa ada yang plagiat namaku nanti. Tapi aku akan menceritakan kembali kisahku dulu. Sebelum menjadi seekor hantu, maksudku seorang hantu eh? Maksudnya sesosok hantu aku juga pernah menjadi seorang manusia. Dulu aku bekerja di sebuah perusahaan yang cukup maju.

Gajiku hanya sedikit untuk menabung dan memenuhi kebutuhanku setiap harinya pun tak cukup. Apalagi aku tengah rajin menabung untuk melamar kekasihku yang bernama Tukinem. Tapi setelah aku meninggal aku menyadari ternyata selama ini dia telah menyelingkuhiku dan berbuat mesum dengan pak Jung yaitu bosku sendiri. Saat itupun rasa kasih dan sayangku pudar.

Saat itu aku memergoki mereka tengah indehoy di kolong meja. Sungguh malang nasibku, setelah meninggal baru tahu ternyata tititnya pak Jung besar dan bercabang dua, pantas saja Tukinem berselingkuh.

Ternyata setelah diselidiki Tukinem dan pak Jung sudah menjalin hubungan gelap selama dua tahun. Selama dua tahun itu pula aku bekerja dengan pak Jung.

Kembali lagi pekerjaanku dan sejenak kita lupakan Tukinem. Sudah aku katakan bukan, jika pekerjaanku sangatlah berat, tanpa istirahat aku harus siap selalu memeriksa satu persatu titit ayam agar tidak memiliki gangguan seksual yang rendah.

Ya, itulah pekerjaanku. Aku harus begadang bagai sapi, dan selalu siap siaga memeriksa ribuan titit ayam jantan agar tetap perkasa saat di perkawinan tiba.
Karena itulah aku dilarang istirahat bahkan aku jarang tidur. Pulang Pun kadang seminggu sekali, aku selalu dipaksa untuk menatap dan memeriksa setiap titit ayam. Mengukur, menimbang, dan menguatkannya dengan berbagai perkakas agar betinanya nanti dapat menghasilkan telur-telur berkualitas tinggi.

Setiap ayam jantan yang aku periksa akan dikawinkan dengan ayam betina dari luar negeri. Semua itu dilakukan agar tidak hanya menghasilkan ayam lokal melainkan ayam bule juga.

Setelah aku mati pun aku sering mengunjungi tempat ini. Bernostalgia masa-masa di mana aku harus bekerja keras tanpa henti dan upah yang minim.

Kini waktuku hampir habis, dan sampai sekarangpun aku belum bisa kembali ke tubuhku. Aku pun belum menemukan orang yang dapat membantuku. Pasrah. Aku sudah pasrah jika aku harus menjalani kehidupanku sebagai hantu.

Mungkin aku harus mencoba dari sekarang. Melakukan aktifitas seperti hantu lainya.

"Ya! Lakukan dari sekarang."

"Si-siapa kau? Kenapa kau tiba-tiba saja muncul dari balik dinding?"

Aku masih terkejut terheran-heran melihat sosok mahluk yang tiba-tiba saja muncul dari balik dinding.

Dia tak banyak bicara, dia hanya menyodorkan sebuah kertas bertuliskan, "HU?"

"Ya datanglah kesana sebelum purnama datang. Kami semua para hantu pemula ada di sana. Aku tunggu kau di Hantu University."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top