Review
Setelah tadi malam pengumuman. Kalian pasti penasaran, nih. Review ceritanya gimana, Min? Apa enggak ada review, ya? Penilaiannya ngasal, ya?
Eits, tunggu. Ada, dong tentunya.
Sebelumnya, ini adalah link cerita Gemoy by crocodilecute. Siapa tahu kalian mau mampir gitu, kan, mwehehe.
https://www.wattpad.com/story/272324245?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Dreamlights_&wp_originator=DYKpUq9N8evzSuJq04Mr19bRBuhPgXv9FLP9%2BNmVl1zSfcJ51vK3EJ%2BjhYAExNp6LtQ2Y5pgfDys93OR%2F2OCMKBXI9D%2BvVyl3oJB1ckIQpAKEsLQybJU1tbhBoCDVIhS
Oke, sebelum Mimin semakin out of topic mari langsung saja kita baca bersama ulasan cerita Kak Ajin.
REVIEW JURI A
• Judul Cerita: *GEMOY*
• Preview:
Kisah petualangan Gemoy selama 40 hari untuk mengikuti perjalanan terbaik orang tuanya.
• Ketepatan tema:
Kurang sesuai dengan dunia terbalik.
• Ketepatan genre:
Sesuai untuk komedi, meskipun di akhir menjadi sedih.
• Karakter:
Gemoy : Sosok yang ceria, usil, dan punya rasa ingin tahu yang besar.
Ucup : Sosok pendamping, penasehat untuk Gemoy
Nobi : sahabat Gemoy
Mawar : Calon ibu Gemoy yang pintar tapi tertekan, suka bertindak semaunya.
Inem : Sosok yang susah ditebak.
• Setting:
Tidak ada penjelasan detail tempat dan waktu.
• Plot:
- Awal mula perkenalan Gemoy digambarkan suatu jenis makhluk yg akan menuju alam manusia untuk mengenal ibu Gemoy, mengenal di awal cerita ini Gemoy tidak tahu tentang ibunya, tetapi saat di akhir cerita Gemoy, kisahnya seperti menjadi flash back dari memori Gemoy, yg kurang sesuai dengan perkenalan di awal.
- Ibu Mawar punya pemikiran agar mawar pintar sebagai persiapan menjadi ibu dengan pengetahuan tentang kehamilan dll, di usia SMA, sedangkan pengetahuan tentang itu ada di sekolah lanjutan akper, akbid, dokter.
Padahal kakaknya lanjut menjadi dokter, kenapa bukan Mawar? Biar Mawar dapat memenuhi ekspetasi ibunya.
- Sosok sepintar mawar seharusnya tidak mudah terjebak oleh permainan peran Inem, Ken, Alex, akan tampak normal bila mawar tidak digambarkan sebagai gadis yang cerdas.
• Gaya bahasa dan PUEBI: gaya bahasa jaman now, ringan dan mudah diterima, KBBI masih terdapat typo. Kesalahan penggunaan imbuhan dan kata depan.
• Pendapat pribadi:
Meskipun ada perpindahan scene yang membingungkan, tapi secara keseluruhan penulis berhasil menggunggah perasaan pembaca, dengan cerita sedih, lucu di saat bersamaan.
Merangkai cerita yg masuk logika pembaca demi memenuhi kata kunci juga bukan hal mudah, tapi penulis bisa memenuhi target, luar biasa.
Nilai = 70/100
REVIEW JURI B
• Judul Cerita:
GEMOY
• Preview:
Perjalanan Gemoy, Ucup dan Nobi dalam mencari calon orang tua di muka bumi.
• Ketepatan tema:
Kurang sesuai
• Ketepatan genre:
Unsur komedi 65%, drama 10%, romance + bawang 25%
• Karakter:
Gemoy : makhluk imut yang serba ingin tahu, narsis, pemaksa, dan cadel.
Ucup : boneka beruang sahabat sekaligus penunjuk jalan kebenaran untuk Gemoy.
Nobi : makhluk sejenis Gemoy yang juga mencari calon orang tua.
Mawar : calon ibu masa depan Gemoy, yg seharusnya pintar. Namun, hrs menjadi bodoh demi menyenangkan orang tuanya.
Inem : calon ibu masa depan Nobi. Musuh jadi sayang buat Mawar.
Alek : mantan tak indah Mawar. Suami Inem yg kelakuannya Innalillahi🙈
Asep : Abangnya Mawar yang MasyaAllah Tabarakallah😘
• Plot:
Cerita cukup mengalir. Meski di pertengahan terkesan padat merayap.
• Gaya bahasa dan PUEBI:
Bahasa yang digunakan cukup santai dan familiar dalam kehidupan sehari-hari. Minim typo, hanya di 3 part akhir yang berseliweran.
• Pendapat pribadi:
Cerita ini bisa dinikmati dengan baik. Meskipun pembaca harus menggunakan ingatannya untuk mengaitkan beberapa part yang terpisah. Kata kunci yang diberikan, mampu diaplikasikan dengan sesuai setiap partnya.
Usaha untuk berusaha menyelesaikan cerita perlu diapresiasi mengingat banyaknya part dan panjangnya waktu.
80/100
REVIEW JURI C
• Judul Cerita: Gemoy
• Preview:
Menceritakan tentang seorang anak bernama Gemoy yang pergi ke dunia untuk mencari orang tua yang baik agar bisa hidup bahagia---katanya. Cerita ini didominasi dengan kisah tentang perjalanan hidup Mawar, ibunya Gemoy. Ketika menuju akhir cerita, diceritakan tentang kisah hidup Kania yang mendapatkan perlakuan tak adil dari ayahnya.
• Ketepatan tema:
Tema yang diberikan adalah dunia terbalik. Namun, menurut saya dalam cerita yang berjudul Gemoy ini tema tersebut belum bisa diaplikasikan dengan baik.
Berdasarkan KBBI, terbalik adalah suatu keadaan yang berlawanan dari biasa. Misalnya yang biasa di depan menjadi di belakang. Dapat disimpulkan bahwa dunia terbalik adalah suatu lingkungan yang menggambarkan keadaan berkebalikan dari biasanya. Sebagai contoh, wanita dewasa lebih suka berpenampilan ala anak remaja sedangkan anak remaja justru gemar berdandan seperti orang dewasa, istri menjadi tulang punggung rumah tangga sedangkan suami santai di rumah, biasanya istri tunduk kepada suami sedangkan yang terjadi sekarang justru suami takut istri, zaman dahulu anak kecil hanya tahu bermain sedangkan anak SD sudah pandai berpacaran.
Dalam cerita ini poin utamanya adalah toxic parenting, di mana Mawar yang merasa tertekan karena orang tuanya ingin dia menikah di usia muda.
• Ketepatan genre:
Genre yang diberikan adalah genre humor, akan tetapi dalam cerita ini genre tersebut belum bisa diaplikasikan dengan baik. Dari awal hingga akhir, hanya ada satu atau dua adegan yang lucu dan berhasil membuat saya tersenyum.
Menurut saya, ketimbang genre humor, cerita ini lebih cenderung ke genre slice of life. Di mana cerita ini menceritakan tentang memori kehidupan Mawar dari masa remaja hingga dia berumah tangga, juga kesedihan Kania karena mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah.
• Karakter:
Gemoy, digambarkan sebagai anak kecil polos yang pergi ke dunia yang merasa ingin mencari orang tua yang baik agar bisa hidup bahagia. Ciri khasnya yaitu cadel, tidak bisa mengatakan huruf S dan R.
Nobi, anak kecil yang mengalami nasib malang karena mengalami kekerasan dari ayahnya sendiri.
Ucup, si boneka beruang yang serba tahu.
Mawar, remaja labil yang bodoh dan barbar. Kenapa? Pada saat adegan sarapan, Mawar seperti anak alay yang manja. Saat di sekolah, Mawar suka bertengkar dengan Inem. Dan pada saat SMA jadi makin kelihatan bodohnya saat misi menyelamatkan Inem dan anaknya dari Alek.
Asep, kakak yang penyayang dan pengertian kepada adiknya.
Inem, tokoh yang lebih ababil daripada Mawar. Sebentar-sebentar baik, lalu sebentar-sebentar jahat. Saya malah curiga kalau dia ini mengidap penyakit bipolar.
Alek, laki-laki yang jadi rebutan saat Inem dan Mawar masih duduk di bangku SD. Namun, seiring berjalannya cerita karakter Alek berubah menjadi psikopat ababil.
Lintang, malaikat penolong Mawar yang berubah menjadi egois dan kasar kepada Kania semenjak Sabila---anak kedua Mawar---lahir.
Anggrek dan Laila, teman setia Mawar. Sifat keduanya dalam cerita ini tidak jauh berbeda dengan Mawar.
Nining dan Aleksandoer, digambarkan sebagai orang tua yang toxic.
Tokoh-tokoh lainnya, memiliki karakter yang masih abu-abu karena terkadang munculnya sepertinya jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tidak diantar.
• Setting:
Latar tempat fantasi di dalam cerita ini tidak ditunjukkan secara gamblang, seperti saat Gemoy berbicara dengan sosok bercahaya. Begitu juga saat tokoh berada di rumah, sekolah, dan tempat lainnya.
Sama seperti latar tempat, latar waktu dalam cerita ini juga tidak dijelaskan dengan baik. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam cerita ini menggunakan alur maju mundur, akan tetapi hubungan antarkejadian agak membingungkan.
• Plot:
Dalam cerita ini, antara asal muasal dan tujuan ceritanya tidak sinkron. Mengapa demikian? Di awal cerita dijelaskan bahwa Gemoy pergi ke dunia untuk mencari orang tua yang baik, akan tetapi seiring berjalannya waktu hingga menuju ending, alurnya justru tentang kilas balik kehidupan ibunya Gemoy di masa remaja.
Pergerakan alurnya pun cukup lambat, karena cerita lebih banyak berputar pada permasalahan Mawar dan Inem. Dan ketika semakin dekat dengan ending, justru dimunculkan konflik baru dengan penyelesaian yang terburu-buru. Peristiwa penting tentang bagaimana Kania yang mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya pun porsi show-nya hanya sedikit.
Hole:
1. Saat adegan Nining melahirkan Mawar, bagaimana bisa bidannya menarik kepala bayi dengan sangat cepat? Setahu saya, bidan membantu orang melahirkan itu nggak sembarang tarik, loh. Bisa-bisa putus leher bayinya. Meskipun dimaksudkan untuk lawak, tetap saja hal ini tidak logis.
2. Katanya Gemoy ke dunia untuk mencari orang tua yang baik, tapi alurnya berputar-putar pada masalah Inem dan Mawar. Hampir menuju ending, Mawar punya anak bernama Kania, dan malangnya anak itu berakhir meninggal setelah terjadi sebuah kecelakaan.
Kalau dikatakan 'mencari orang tua yang baik', artinya belum ada calon yang spesifik. Dan seharusnya Gemoy tidak tahu calon ibunya siapa. Lalu mengapa dalam cerita ini dijelaskan secara pasti bahwa Mawar adalah calon ibu Gemoy?
3. Katanya Mawar adalah gadis yang cerdas, tapi kok show-nya justru seperti gadis bodoh? Apalagi saat dia menjadikan alasan 'banyak pacar' supaya otaknya menjadi bodoh. Dan di sisi lain dia sengaja membuat jawaban tugas sekolahnya menjadi salah supaya mendapat nilai jelek. Terlebih lagi saat dia dan teman-temannya menjalankan strategi untuk menangkap Alek.
4. Orang tua Mawar tidak hanya toxic parenting, pemikirannya juga kelewat bodoh. Katanya mereka adalah orang pintar berpendidikan, masa anaknya dilarang pintar? Perihal masa lalu mereka yang kurang kasih sayang, seharusnya mereka tidak menyuruh Mawar untuk menikah muda agar bisa menjadi ibu yang baik. Bagaimana bisa seorang remaja dengan pemikiran yang masih labil harus mengurus seorang anak?
5. Saat misi penangkapan Alek, kenapa tidak dilaporkan ke polisi secara langsung saja? Saya rasa dengan bukti yang cukup disertai sejumlah saksi, sudah bisa membuat laporan kejahatan. Terlebih lagi, dijelaskan bahwa tokoh Mawar adalah seorang gadis yang sangat pandai. Mengapa semudah itu bisa ditipu daya oleh Inem dan Alek?
6. Ken itu mantannya Mawar atau bagaimana, ya? Kok bisa tiba-tiba Mawar bilang bahwa dia sudah pernah diperkosa Ken? Kapan? Apa mata saya yang terlewat membacanya?
• Gaya bahasa dan PUEBI:
Gaya bahasa yang digunakan tokoh dalam kesehariannya santai sekali, akan tetapi ada beberapa ucapan kasar yang kurang enak dibaca. Sedangkan untuk PUEBI, cukup banyak kesalahan pada peletakan tanda titik dan koma. Selain itu, ada juga penggunaan diksi yang salah dan susunan kalimat yang rancu. Dan untuk teknik penulisan, masih over telling.
• Pendapat pribadi:
Ide cerita fantasi belum bisa dikatakan unik, karena mirip dengan kartun Doraemon yang bisa pergi ke masa lalu ataupun masa depan. Selain itu, ada beberapa kata kunci yang terkesan dipaksakan untuk dimasukkan ke dalam cerita, sampai-sampai memunculkan tokoh yang mubazir.
Saran saya, sebaiknya penulis harus melakukan riset sebelum membuat cerita agar tidak ada adegan dan kejadian yang membingungkan di dalamnya. Walaupun ceritanya mengandung unsur fantasi, tetap saja semua kejadiannya harus logis dan disertai alasan yang jelas.
Banyak-banyak membaca, terus belajar tentang kaidah kepenulisan, dan tetap semangat dalam berkarya. Seperti kata pepatah, "Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan kesuksesan."
Nilai:
50/100
REVIEW JURI D
• Judul Cerita: Gemoy
• Preview:
Dideskripsikan sebagai cerita Gemoy mencari seorang emak.
• Ketepatan tema:
Temanya adalah dunia terbalik. Namun, selama saya membaca cerita ini temanya terbang entah digondol siapa.
• Ketepatan genre:
Genrenya humor, tetapi saya belum bisa menemukan letak lucu per babnya. Hanya terkadang saya meringis karena jokes yang diberikan terlalu cringed, kek 'hah?'.
Genre Gemoy justru lebih cocok ke genre slice of life karena menggambarkan kegiatan Mawar dan kesehariannya yang asoy. Dan tentunya ke-absurdan Gemoy.
• Karakter:
Ibarat drama yang saya tonton, cerita Gemoy ini karakter masing-masing tokohnya kurang tegas. Saya masih berpikir keras untuk membedakan karakter tiap tokohnya. Selain tokoh Gemoy yang sering terbalik juga dengan Nobi. Terlalu banyak tokoh dan penggambaran yang masih abu-abu seharusnya menjadi pemikiran penulis untuk tidak menambahkan tokoh lagi di tengah jalan. Namun, justru pemikiran saya salah. Tambah banyak tokoh yang bukan penggerak cerita, dimasukkan seenaknya.
• Setting:
Entah apa yang dipikirkan penulis, mungkin terlalu fokus dengan jumlah kata sampai penulisan settingnya pun masih abu-abu.
Menurut saya, sangat disayangkan karena 40 bab tidak digambarkan secara jelas setting tempat serta waktunya.
Latar fantasinya juga hanya bercahaya-cahaya saja. Tidak digambarkan dengan jelas.
• Plot:
Dari bab 1 saat adegan melahirkan. Saya merasa, sudah ada yang janggal karena sealaynya bidan pasti bisa memposisikan diri dengan profesional. Saya tahu ini menuju ke humor, tapi justru seperti melecehkan pekerjaan seorang bidan. Sampai di akhir bab awal, saya baru tersadar kalau cerita Gemoy ini ingin mencari ibu terbaik.
Seiring cerita berjalan, alur menumpuk di tengah-tengah seakan sengaja diperlambat. Di akhir, seperti sengaja dipercepat. Ending tidak begitu memuaskan karena seperti sengaja diakhiri.
• Gaya bahasa dan PUEBI:
Jujurly, masih lumayan rapih, ya. Setelah titik pakai kapital.
• Pendapat pribadi:
Ide ceritanya bagus. Hanya saja genre dan tema melenceng mencontot (bahasa apa jangan tanya saya, intinya genre dengan temanya nyangkut). Penggambaran tokohnya seperti yang sudah saya ulas, masih abu-abu dan tidak jelas.
Kelebihan cerita ini, yaitu bisa membuat depresi berkepanjangan---bercanda. Cerita ini bisa mengalir dengan baik dan menghasilkan plot dan alur yang ah mantap. Keimutan Gemoy yang membuat saya ingin muntah, juga patut diapresiasi.
Semangat penulis sangat uwaw. Jangan lupa komisi 50k ditunggu---bercanda, awoawo.
Nilai: 75/100
REVIEW JURI E
• Judul : GEMOY
• Preview : Mengisahkan tentang suatu bentuk kehidupan–Gemoy–yang bertujuan untuk mencari/memilih sendiri orang tua terbaik ketika nanti lahir ke dunia.
• Ketepatan Tema : Tema yang diangkat adalah dunia terbalik. Akan tetapi, di cerita ini tidak terlihat begitu jelas apanya yang terbalik. Dari konsep dunia terbalik saja sebenarnya sudah agak jauh kalau membicarakan cerita ini. GEMOY lebih seperti mengangkat tema keseharian sesosok bernama Mawar dan jajarannya. Sementara Gemoy, dkk seolah mengajak pembaca duduk di samping mereka.
• Ketepatan Genre : Untuk genre komedi, jujur ada beberapa bagian yang memang terkesan lucu. Namun, tidak sedikit–malah banyak–adegan yang terasa dipaksakan buat lucu. Beberapa bagian aku juga sulit nangkep buat dapet joke-nya.
• Karakter : Dalam cerita ini, setiap karakternya digambarkan dengan hambar dan tanpa warna. Sosok Mawar yang dikatakan pemikirannya melampaui orang lain malah digambarkan sebaliknya. Apalagi dibagian sarapan bab awal, ini ... kenapa bisa, lho? Kalau memang ingin keperluan komedi, sebaiknya Mawar cukup dikatakan seperti manusia pada umumnya. Tokoh-tokoh lain juga terkesan inkosisten, contoh Inem. Ada juga karakter-karakter yang cuma numpang pamer (figuran) yang malah enggak jelas buat apa.
• Setting : Untuk penggambaran setting tidak tergambarkan dengan jelas. Baik waktu maupun tempat. Penulis hanya memberikan sedikit sekali detail. Sehingga perpindahan antara satu adegan ke adegan lain terasa kasar dan sulit dipahami. Alangkah baiknya penulis menambahkan sedikit detail untuk menjelaskan latar tempat dan waktu kejadian.
• Plot : Plot pada cerita ini terasa berubah haluan dari premis awalnya di bab pertama. Bukannya mencari calon orang tua terbaik, Gemoy malah sudah ditetapkan sebagai anak Mawar. Apaan ini, jadi percakapan di bab pertama itu sia-sia? Well, menurutku konsep mencari orang tua terbaik, berarti boleh memilih siapa yang menurutnya baik. Kalau ini sudah ditetapkan, apa lagi tujuannya Gemoy jalan-jalan? Selain itu jalan cerita juga terasa agak macet dipertengahan dan malah diakhiri dengan buru-buru.
• Gaya Bahasa dan PUEBI : Untuk gaya bahasa terkesan santai dan easy going. Akan tetapi, bagiku yang agak tidak terbiasa dengan gaya bahasa seperti ini terasa sedikit kesulitan. But I aprrove this. Sebab gaya bahasa santai ini bisa dinikmati meski otak lagi macet buat baca cerita. Untuk PUEBI masih terdapat beberapa kesalahan, tetapi tidak terlalu mengganggu kenyamanan membaca.
• Pendapat Pribadi : Premisnya menarik, jujur. Dengan konsep 40 hari seperti jumlah babnya. Sayangnya, di bab ke-2 dan seterusnya fokus cerita malah menyorot Mawar–yang katanya–calon ibu si gemoy. Selain itu, konflik yang berputar-putar membuat cerita ini kurang bergerak. Yang seharusnya pembaca mendapatkan aksi Gemoy yang mencari orang tua, malah disuruh menyaksikan masa muda Mawar yang sedikit komedi dan aksi. Inkonsistensi tokoh juga sedikit mengganggu. Terlepas dari itu semua, cerita Gemoy andai mengikuti premis awalnya akan terasa menyenangkan. Apalagi interaksi antara Gemoy dan Ucup menurutku sudah lumayan hidup.
Nilai: 55/100
Haik, sudah sampai bawah, deh. Gimana reviewnya? Hehe. Mimin rekomendasiin kalian baca Gemoy ini, sih. Karena karakternya ucul banget.
Nah, kalau begitu. Mari kita say babai. Beneran untuk event marvel. ಠ‿ಠ
Terima kasih bagi kalian semua yang sudah setia. Mimin pamit undur diri.
Selamat pagi!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top