Hari kedua di Balai Kota Noir rasanya berjalan begitu tenang. Selain bertemu dengan rombongan monster asli, yang tentu saja bukan mengenakan kostum, tetapi tidak berbahaya, aku nyaris tak menemukan gangguan apapun seperti hari pertama. Akan tetapi, ketenangan itu tak berlangsung lama hingga aku bertemu dengan serombongan pelajar dari akademi di Noir. Telingaku yang begitu sensitif menangkap desas-desus aneh yang sedang mereka perbincangkan.

Mulanya aku tak ingin ambil pusing lagi, aku hanya ingin menikmati Noir dengan santai. Namun, saat mereka menyebut seorang wanita bertopi kerucut berpakaian serba hitam yang membaca majalah sambil menyeringai, aku mulai mendapat firasat yang sedikit tidak bagus. Para monster dan Jack o Lattern mungkin mengerikan, tetapi mereka tidak berbahaya dan menyerang dalam diam. Berbeda dengan para penyihir yang dapat menyerang diam-diam kapan saja, terlebih dengan bantuan alam. Dan, penyerangan seperti itu berpotensi mengacaukan waktu wisataku di Kota Noir.

Baiklah, sepertinya, lagi-lagi aku harus turun tangan dan membereskan desas-desus ini.

Berdasarkan keterangan yang kudapat dari para siswa, jelas sekali jika sosok itu adalah penyihir, menilik dari jubah hitam dan topi kerucut yang dikenakannya. Jelas-jelas dia bukan seorang pelancong berkostum. Sementara menilik dari majalah yang dibacanya, aku berani taruhan jika dia sedang mempelajari astronomi. Penyihir yang tertarik dengan astronomi adalah hal yang lumrah, terlebih jika mereka termasuk penyihir kosmik. Namun, hal yang membuatnya menyeringai adalah sesuatu yang harus diwaspadai segenap warga kota Noir.

Mengapa aku merasa perlu untuk memperingatkan warga?

Jika kau seorang penyihir, maka kau akan merasa perlu untuk mengamati benda-benda langit seperti bulan, bintang, bahkan planet-planet. Untuk itulah, kami mempelajari astronomi di Hogwarts. Bagi seorang penyihir, pergerakan benda-benda langit terutama fase bulan adalah sesuatu yang sangat penting. Melalui fase bulan, seorang penyihir dapat menentukan waktu terbaik untuk menggunakan dan menentukan mantra sihir serta kekuatan seperti apa yang paling tepat digunakan, terlebih jika kau ingin menyerang seseorang! Dan, fase favorit mereka adalah fase bulan penuh atau purnama.

Fase ini menampakkan bulan yang bulat sempurna dan terang-benderang. Penampakan ini juga melambangkan energi penuh yang sangat kuat. Bagi para penyihir fase bulan seperti ini akan memberikan dampak yang sangat besar dan sangat baik untuk menggunakan segala jenis sihir, mantra dan doa. Para penyihir biasanya merayakan puncak spiritualitas tertinggi satu kali setiap 28 hari yaitu pada saat bulan purnama. Oleh karena itu, kau akan selalu melihat ilustrasi penyihir bersapu terbang melintasi malam saat purnama.

Jadi, dugaanku, si penyihir sedang memastikan jika tepat pada malam Halloween adalah bulan purnama. Waktu di saat gerbang yang menghubungkan orang mati dan orang hidup yang terbuka bertepatan dengan bulan purnama adalah waktu yang sempurna untuk melakukan penyerangan dengan mantra sihir! Atas alasan itulah sang penyihir menyeringai!

Oh, tidak. Aku harus buru-buru memperingatkan petugas keamanan Kota Noir jika mereka tidak ingin puncak perayaan Halloween menjadi kacau.

449 kata