Chapter 1

Sinar matahari sudah mulai menyinari bumi, perlahan masuk ke sela-sela jendela di sebuah kamar. Seorang gadis bersurai babyblue mulai  terusik tidurnya kala cahaya mengganggunya. Ia pun akhirnya bangun. Karena kesadaran dan matanya belum fokus sepenuhnya, gadis itu mengucek matanya perlahan, tapi tidak berhasil. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk mandi pagi, menghilangkan ngantuk yang masih menyerang, sekaligus bersiap untuk pergi ke sekolah. Shower pun ia nyalakan, airnya mulai membasahi kepala dan seluruh tubuhnya, dan ia mulai membersihkan diri.
 
10 menit cukup untuknya mandi. Setelah mengeringkan badannya, ia pun memakai seragam sekolah yang sudah ia siapkan tadi. Setelah selesai, ia keluar dari kamar mandi, mulai mengeringkan dengan hairdryer. Setelah itu dia menguncir rambutnya model ponytail, agar rambutnya lebih rapih, diikat dengan pita warna biru muda. Persiapannya pun selesai.
 
Seseorang mengetuk pintu kamarnya, gadis itu mempersilahkan orang itu masuk. Seorang pemuda bersurai linen gray dengan seragam yang sedikit berbeda dengan gadis itu masuk.

“Ohayou, Nee-chan. Aku kira Nee-chan belum bangun,” ucap pemuda itu.

“Memangnya sejak kapan aku bangun siang?” tanya gadis itu.

“Yaa, siapa tau karena begadang, Nee-chan kelelahan gitu” ucap pemuda itu sambil tertawa kecil. “Otou-san dan Okaa-san sudah menunggu. Ayo sarapan, Neechan” ajak pemuda itu. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban. Mereka pun keluar dari kamar si gadis babyblue.

Mereka sampai di ruang makan. Di meja makan itu terdapat seorang pria dan wanita paruh baya yang sedang menunggu si kakak adik ini datang. Mereka pun mulai sarapan dengan hening.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi. Waktunya mereka untuk pergi ke sekolah. Sang pria paruh baya pun berdiri.

“Ayato, ayo berangkat” ucapnya

“Iya, Otou-sama. Nee-chan, ayo berangkat” ajak sang pemuda, yaitu Ayato

“Siapa yang menyuruhmu untuk mengajak dia?” ucap sang pria paruh baya

“Tapi kan... aku sekarang sudah satu sekolah dengan Nee-chan. Bukannya sekalian saja, Otou-sama?” ucap Ayato

“Biarkan dia berangkat sendiri. Bukannya sudah biasa dia berangkat sendiri?” ucap sang pria tegas, sambil menatap sang gadis babyblue tajam. Sedangkan sang gadis hanya balas tatapan itu dengan tatapan tanpa ekspresi.

“Otou-sama selalu seperti itu. Membedakan aku dengan Nee-chan. Nee-chan juga anak Otou-sama kan?” ucap Ayato dengan ekspresi sedikit kesal.

Sang gadis dan sang wanita paruh baya saling bertatapan. Sang wanita pun menghela napas dan berdiri. Ia pun menarik tangan sang gadis pelan, mereka pun pergi menuju garasi. Tapi sebelum keluar dari ruang makan, sang wanita menoleh ke arah Ayato dan sang pria yang masih adu mulut. “Lebih baik kalian berangkat sekarang atau kalian akan terlambat” ucapnya.

Sang wanita dan gadis itu pun kembali jalan ke garasi.  Sedangkan Ayato dan sang pria terdiam sejenak, sebelum mereka menyusul ke garasi.

Di garasi terdapat 2 mobil yang tersusun horizontal. Sang wanita dan sang gadis naik mobil yang paling dekat dengan pintu garasi. Seorang butler membuka pintu garasi tersebut. Setelah itu sang wanita mulai mengemudi mobilnya untuk mengantar anak perempuannya pergi ke sekolah. Disusul Ayato dan sang ayah.

Di dalam mobil terjadi keheningan. Sang gadis babyblue menatap kearah luar jendela mobil, sedangkan sang wanita yang fokus mengemudi. Sang wanita melirik kearah sang gadis yang sedang melamun.

“Mizuru, jangan dipikirkan perkataan ayahmu tadi ya, Nak” ucap sang wanita dengan nada khawatir.

Mizuru menoleh kearah sang wanita. Melihat perawakan wanita itu seksama. Surai babyblue yang sama dengannya. Walau usianya sudah memasuki umur 40 tahuan, wanita itu tetap sangat cantik.

“Kaa-san mengkhawatirkanku?” tanya Mizuru.

“Tentu saja. Ibu mana yang tidak khawatir, melihat anak perempuannya yang selalu dicaci maki oleh ayahnya sendiri?” ucap sang ibu,

“Aku sudah kebal kok, sudah sejak kecil kan aku diperlakukan seperti itu oleh Otou-san?” ucap Mizuru sambil terkekeh.

“Tapi... kamu semakin ‘gelap’, Nak” ucap Miyuki semakin khawatir.

“Itu hanya perasaan Okaa-san saja” ucap Mizuru, ia mengalihkan pandangannya kearah jendela mobil.

“Kamu tau kalau kamu itu tidak pandai berbohong, Mizu-chan” ucap Miyuki. “Okaa-san akan pergi selama seminggu ke Amerika. Apa kamu mau menginap di rumah Obaa-sama saja?” tanya Miyuki.

“Bolehkah? Aku merindukan Obaa-sama dan Ojii-sama” ucap Mizuru yang menatap antusias Miyuki.

“Nanti Kaa-san yang akan mengantar Mizu-chan sebelum pergi ke bandara” ucap Miyuki sambil tersenyum. “Disana kamu bisa melakukan apapun tanpa hambatan” lanjutnya.

“Arigatou, Okaa-san” gumam Mizuru.

Mobil Miyuki pun berhenti di depan sebuah gedung sekolah. Mizuru pun turun dari mobil. Miyuki menurunkan kaca jendela mobil di tempat Mizuru duduk tadi, agar bisa berbicara dengan jelas.

“Kalau begitu, Okaa-san pergi dulu. Semangat belajarnya, sayang” ucap Miyuki sambil tersenyum.

“Tentu saja. Terima kasih sudah mengantarku, Okaa-san” ucap Mizuru sambil tersenyum juga.

Mobil pun mulai meninggalkan sekolah. Mizuru menatap mobil itu sejenak, lalu ia mulai memasuki sekolah.

TO BE CONTINUE

Allo gais //digampar

Balik lagi membawa chapter 1 mwehehe... hari ini double up saja deh

Belum banyak sih chapter di word, mau meditasi dulu biar lancar ide...

okayy, silahkan menikmati

See you next chapter

MizuYuzuru

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top