Part 76 - Marry Me

Beberapa pesawat jet meluncur dengan cepat melewati mereka semua dan dengan cepat pula melesat di udara.

"This brings back memory, isn't it?" bisik Sophie disamping Eva. Dan saat Eva menoleh, Ibunya menengadah ke atas dengan mata berkaca-kaca.

"I miss him too Mom. Ayah pasti bahagia melihat kita berdua bahagia," kata Eva mengalungkan tangannya ke lengan Sophie.

"William, apa benar Evan di atas sana?" tanya Eva dengan gugup.

"Ya, aku hanya pernah melihatnya sekali saat berlatih dua hari yang lalu tapi aku belum melihatnya melakukan aerobatik. He did this for you Eva. Aku tidak pernah melihat seseorang bisa mencintai satu orang sebesar itu. Aku melihatnya pada Evan. Selama ini bahkan saat kami masih kuliah, dia menjagamu di hatinya dengan sangat aman. Dia pasti sangat bahagia sudah berada di atas sana sekarang, menunjukkan padamu kesungguhannya," kata William juga menengadah.

Eva sendiri merasa panik dan gugup tentang kenyataan bahwa Evan sedang berada di atas, mengendalikan salah satu pesawat itu.

Pada awalnya kesepuluh pesawat tadi terlihat meluncur kesana kemari dengan tidak beraturan, namun Eva akhirnya melihatnya. Dengan asap putih membentuk namanya, dan enam pesawat lain nampak membuat rangkaian kata lainnya.

Eva tercengang, dadanya merasakan sensasi yang tidak pernah dia rasakan sebelum. Kebahagiaan yang meluap-luap, tidak percaya apa yang dia lihat di atas sana, dan bagaimana orang yang paling dia cintai melakukan semua ini hanya untuknya. Eva membacanya,

Eva, Marry Me 

Dan semuanya bertepuk tangan, termasuk beberapa air force army yang ternyata juga menyaksikan atraksi di atas awan tersebut. Eva tidak bisa bergerak dan hanya bisa menangis.

Eva menoleh ke Sophie dan Ibunya pun sedang menangis, "Selamat sayang." Sophie memeluk Eva dengan pelukan yang sangat erat. "Aku ikut bahagia untukmu."

Sarah pun sudah berada di sampingnya dan melompat-lompat kegirangan, semuanya secara bergantian memberikannya pelukan singkat. Eva masih tidak bisa berhenti menangis.

"Bahkan kalian semua ada disini sekarang," kata Eva dengan sedikit terbata karena menahan tangisnya.

"Mungkin yang lain akan bilang kau sungguh beruntung Eva. Tapi, aku yang paling tahu. Evan beruntung bisa mengenalmu Eva," Kata Tony Phillips yang kemudian juga memeluknya singkat. "You bring out the best of him," tambah Tony.

Semuanya ikut kegirangan menyaksikan lamaran itu dan mengerubungi Eva. Beberapa saat kemudian, Eva menoleh ke arah belakang setelah Tony memutar badannya dan dia melihat Evan masih dengan jumpsuit penerbang berjalan pelan dengan nafas tersenggal-senggal. Eva seketika berlari kearah Evan dan melemparkan dirinya pada Evan dan Evan menerima pelukan Eva.

"You cry," kata Evan masih nampak sedikit lelah namun memeluk Eva dengan erat.

Eva mengangguk cepat dengan masih mengatur ekspresi wajahnya yang sudah pasti ingin menangis keras. "You ... you did that," kata Eva sambil menggunakan telunjuknya dan mengarahkannya ke atas.

"Jadi, kau mau kan? Menikahi Evan Phillips?" tanya Evan.

Eva tidak berkata apa-apa dan langsung mencium bibir Evan disana dan keduanya berpelukan erat dan masih saling menautkan bibir mereka.

"Evan, selamat ya!!" teriak Mr Austin yang berjalan kearah mereka dan keduanya melepaskan ciuman mereka.

"Jadi kapan pernikahannya? Jangan lupa mengundang kita semua pastinya," kata Mr Austin sambil menepuk bahu Evan.

"Pasti. Thank you Capt. For everything," kata Evan dengan sikap tubuh tegak.

"No, thank you Evan. Aku beruntung bisa membantumu. Aku akan pulang dan mengatakan pada istriku betapa aku mencintainya. And you Miss Anderson, congratulation!"

"Thank you Sir," kata Eva dan gadis itu kembali menangis, membuat Evan dan Mr Austin sama-sama tertawa.

*

Eva, Evan, Sarah, Dave, Sophie, Mark, Tony, Julia, dan William menikmati makan siang di restaurant terbuka Nobu Malibu dengan pemandangan pantai yang bertenggeran tepat di Samudra Pasifik. Mereka semua menikmati toro tartare dengan caviar dan monkfish pâté yang disajikan chef terbaik serta obrolan ringan.

Semuanya penasaran tentang bagaimana Evan bisa melakukan hal tersebut, bahkan William belum tahu sampai beberapa hari yang lalu. Dan dengan senang hati Evan menceritakan tentang bagaimana dia mempelajarinya dengan Mr Dimitri selama masa kuliah.

Eva menatapnya tidak percaya. Selama makan siang tersebut, Evan tidak pernah lepas menggandeng tangan Eva. Semuanya nampak bahagia dan tertawa.

"Kau tidak akan berubah pikiran kan?" bisik Evan pada Eva di tengah-tengah obrolan semuanya.

"How could I? Thank you. How do you come up with that?" tanya Eva penasaran.

"Kau ingat saat kita masih SMA dan kau menceritakan tentang Ayahmu yang membuat bentuk hati di langit untukmu? Pada saat itu aku langsung tahu apa yang ingin aku lakukan saat akan melamarmu," kenang Evan.

"Itu sebelum kau mencium kan?" tanya Eva lagi.

"Ya," kata Evan sambil mengangguk.

"Kau sudah memiliki rencana untuk melamarku saat itu?" tanya Eva heran dengan ekspresi kaget.

"Ya," kata Evan mantap dan mengecup tangan Eva yang daritadi dipegangnya.

Semuanya masih bercengkrama hingga menjelang sore dan mereka semua terpukau dengan pemandangan matahari terbenam di depan mereka.

"Astaga, aku merasa merana sekali saat ini. Kalian semua bersama dengan pasangan kalian saat ini. Tapi hanya aku yang sendirian," keluh William masih menatap matahari terbenam di depannya.

Semuanya tertawa dan mulai menggodanya. Sophie bahkan menawarkan untuk mengenalkannya pada seseorang.

"Kuharap aku bisa segera menemukan seseorang yang bisa membuatku berhenti bermain-main," desah William.

"Karena ini malam tahun baru, bagaimana kalau kita lanjut menikmati perayaan tahun baru Grand Park LA. Kudengar pertunjukan kembang api dan pertunjukan cahaya video tiga dimensi di sepanjang sisi City Hall ke Dorothy Chandler Pavilion sangat memukau," ide Tony Phillips disambut teriakan setuju dan penuh suka cita oleh semuanya.

"Bisakah aku dan Evan menyusul?" tanya Eva kepada semuanya dan Evan memandangnya bingung.

"Baiklah," kata yang lain bergantian.

"Ada apa?" tanya Evan saat semuanya sudah pergi.

"Aku ingin menikmati waktu berdua denganmu," jawab Eva.

*

Sebelum bergabung dengan yang lain ke Grand Park LA, Eva mengajak Eva ke Griffith Observatory. Di LA, disinilah tempat terbaik untuk menikmati pemandangan malam hari kota dan melihat warna-warni lampu kota yang cantik.

"Aku selalu ingin kesini bersama seseorang setelah melihat film La La Land," kata Eva sambil tertawa.

"Aku senang bisa menjadi orang itu," kata Evan.

"Eva," lanjut Evan

"Ya?"

"Kau mencintaiku kan?" tanya Evan dengan tatapan serius ke dalam mata Eva.

"Kau tahu, bukan kau saja yang masih memikirkanku sejak kau menghilang. Aku pun masih tidak bisa melupakanmu. Bedanya, aku selalu menyangka apa yang terjadi diantara kita sama sekali tidak penting bagimu. Jadi aku selalu berusaha melupakanmu dan aku selalu gagal."

"Maafkan aku," kata Evan dengan nada menyesal.

Eva tertawa pelan, "Maaf diterima. Kau sudah meminta maaf berkali-kali untuk itu. Dan kau sudah menebusnya dengan kebahagiaan berkali-kali lipat pula. Selain itu, kita sama-sama berjuang saat itu. Jadi tolong mulai sekarang berhenti minta maaf padaku soal masa lalu."

"Evan terima kasih untuk hari ini. Terima kasih untuk lamaran yang tidak akan pernah aku lupakan. Itu tadi, melebihi apapun yang pernah aku impikan," Eva kembali mengingat apa yang dilakukan Evan siang tadi.

"I love you Eva Anderson," kata Evan.

"And I love you more than you know Evan Phillips," jawab Eva dan keduanya kembali menautkan bibir mereka dengan latar belakang bintang-bintang dan warna-warni lampu kota.

"Ayo, kita bisa melewatkan atraksi kembang apinya nanti," ajak Eva akhirnya.

"Wait," kata Evan dan dia menarik tangan Eva.

"Is two weeks to soon for you?" tanya Evan.

"Apanya yang dua minggu?" tanya Eva bingung.

"Pernikahan kita," jawab Evan dengan serius.

Eva tersenyum dan dia kembali berkaca-kaca. "No, two weeks is perfect. Aku juga harus menjadi bridesmaids untuk pernikahan Erica dulu. So, yes. Two weeks is perfect," kata Eva.

Evan menariknya dan memeluknya dengan erat. "Thank you Eva," bisik Evan ditengah pelukannya.

*

Double update untuk hari ini + epilog. Oke curhat sedikit ya, Author pemula merasa sedih karena cerita Evan dan Eva sudah berakhir. Berasa gimana gitu. Terima kasih sebesar-besarnya buat yang selalu setia dengan cerita ini. Kehadiran kalian yang bikin auhtor pemula ini bisa terus lanjutin cerita. I Love you!! and like always, Evan dan Eva cinta kalian !!!

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komen ya ....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top