Part 72 - Pulang Kerumah

Sesampainya di Los Angeles, Eva langsung menuju kerumah Ibu dan Ayah tirinya. Dia sampai disana cukup pagi. Walaupun tidak terlalu lapar, Sophie memaksanya untuk sarapan.

"Apa benar kau baru kembali dari Sydney kemarin? Kenapa membawa banyak sekali souvenirs," kata Mark sambil mengunyah scrumble eggs di mulutnya.

"Mom loves souvenirs. Percayalah sebentar lagi dia akan menggerutu," jelas Eva dan benar saja Sophie muncul dari living room dengan membawa souvenirs yang Eva belikan di tangan kanan dan kirinya.

"Eva, kenapa hanya membawa segini? Kau ini pelit sekali!" keluh Sophie yang sudah memakai kaos bergambar kangguru dan dua tangan penuh dengan cinderamata. Sontak Mark dan Eva tertawa, membuat Sophie memandang keduanya dengan tidak suka.

"Oh ya Eva apa kau ingat Mrs Alba yang menjagamu saat Ibu tidak bisa?" tanya Sophie tiba-tiba.

"Off course I remember Mrs Alba Mom. Kenapa memang. Jangan bilang dia .... ," mata Eva melotot ngeri dengan apa yang ada dipikirannya.

"Hey, apa yang kau pikirkan! Kau ini!" kata Sophie menepuk punggung Eva sepertinya paham dengan apa yang ada dikepala anaknya itu.

"Oh, syukurlah," kata Eva lega.

"Dia sekarang tinggal di dekat sini. Dia tinggal bersama putranya yang baru menikah. Dia sekarang punya dua cucu. Luangkan waktu untuk menemuinya," perintah Sophie.

"Benarkah? Wah aku benar-benar merindukan Mrs Alba. Baiklah, setelah mandi aku akan kesana," kata Eva senang.

*

Karena Sophie bilang bahwa rumah Mrs Alba hanya berjarak lima rumah dari rumahnya, Eva kesana berjalan kaki. Eva berhenti di rumah nomor 7A sesuai informasi Ibunya. Rumah itu cantik dengan hiasan khas musim dingin tergantung di front doornya

Rumah tersebut bergaya contemporary dengan nuansa hitam, putih dan kayu. Eva berhenti di depan pintu masuk dan memencet bel. Tidak seberapa lama, Eva mendengar suara knop pintu terbuka dan beruntung karena Mrs Alba sendiri yang membuka pintu.

"Morning Mrs Alba," senyum Eva.

"Eva? Eva is that you?" Mrs Alba nampak kaget melihat anak asuhnya dulu.

"Yes Mrs Alba it's me Eva," jawab Eva dan dia sama senangnya dengan Mrs Alba.

"Oh astaag anakku, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi. Aku merindukanmu. Ibumu sering bilang kau jarang pulang. Kau harus lebih banyak berkunjung kesini. Ayo, ayo masuk," kata Mrs Alba kali ini membuka pintunya lebar dan menyuruh Eva masuk.

"You have a beautiful house Mrs Alba," puji Eva sambil melihat ke sekeliling. Eva duduk di sofa besar berwarna cream dengan karpet empuk putih dibawahnya. Mrs Alba masuk kedalam rumah dan beberapa saat kemudian keluar sambil membawa minuman untuk Eva.

"Are you alone?" tanya Eva.

"tidak, cucu-cucuku sedang bermain di kamarnya. Anakku dan istrinya bekerja di perusahaan yang sama. Anakku membuka firma hukumnya sendiri. Ayo minumlah selagi hangat. Kau yang paling tahu aku tidak suka musim dingin," gerutu Mrs Alba walaupun dia memakai cardigan tebal di dalam rumah dan pemanas menyala.

Mrs Alba banyak bertanya tentang pekerjaan Eva dan bagaimana kehidupannya di New York. Wanita yang sekarang sudah kelihatan tua itu juga bertanya apa Eva sudah menikah ataukah memiliki pasangan.

Eva hanya bilang dia sedang berhubungan dengan seseorang. "Umurmu sudah cukup untuk segera menikah. Kalau pacarmu itu tidak segera melamarmu, sebaiknya kau memikirkan untuk mencari pacar baru yang segera mengajakmu untuk berkeluarga," ceramah Mrs Alba.

"Baiklah, aku akan melakukan itu," kata Eva sambil tertawa karena dia tahu dia tidak akan pernah menang jika berdebat dengan Mrs Alba.

"Apa kau masih ingat aku dulu selalu memotong rambutmu?" kenang Mrs Alba.

"Ya, tentu saja aku ingat Mrs Alba. Mom was very happy karena dia bisa menghemat biaya ke salon untukku," tawa Eva dan Mrs Alba pun pecah bersamaan.

"Kau mau aku melakukannya untukmu sekarang? Aku juga yang biasa memotong rambut cucu-cucuku," kata Mrs Alba menawarkan.

Eva tidak yakin namun Mrs Alba nampak sangat bersemangat saat memberi tawaran itu. Jadi entah dengan terpaksa atau tidak, Eva pun mengangguk. Dia juga sangat merindukan momen itu bersama Mrs Alba.

Melihat Eva mengangguk, Mrs Alba langsung bangkit dari duduknya dan berteriak, "Oh great!"

Tidak seberapa lama, Mrs Alba sudah menyiapkan perlengkapan yang dia butuhkan dan mengajak Eva ke backyardnya yang ternyata tidak kalah indah.

Selama memotong rambut Eva, Mrs Alba banyak bercerita. Sama seperti yang dia lakukan dulu. Kali ini Mrs Alba banyak membicarakan tentang cucu-cucunya yang cantik. Mengatakan bahwa dia menyukai masa tuanya ini bersama anak dan cucu-cucunya.

Eva sangat lega mendengarkan hal tersebut. Mrs Alba berhak mendapatkan kebahagiaan. Dulu waktu Mrs Alba bekerja untuk menjaga Eva, wanita itu sering bercerita bahwa anaknya tidak memiliki banyak waktu bersamanya karena harus bekerja keras untuk kuliah hukumnya dan kerja paruh waktu yang dia lakukan di firma hukum.

Dulu Mrs Alba sering mengeluh kesepian dirumah karenanya dia bahagia memiliki Eva dan Sophie, hal yang sama yang dirasakan Eva dan Sophie.

"Sekarang aku bisa lebih sering bertemu anakku dan bisa menghabiskan banyak waktu dengan cucu-cucuku. Menantuku juga wanita yang manis. Aku benar-benar bersyukur dengan hidupku sekarang. Karena itu aku sedih mendengarmu tinggal sendirian di apartemen di kota besar itu sekarang," kata Mrs Alba kali ini memotong rambut bagian kiri Eva.

Eva tertawa kecil sambil berkata, "Jangan khawatir Mrs Alba, aku tidak merasa kesepian. Dan aku juga ingin segera menikah. Aku sudah tidak tahan dengan segala pertanyaan Sophie." Eva dan Mrs Alba kembali tertawa bersama.

Eva dan Mrs Alba kembali menikmati berbincang di living room setelah Mrs Alba selesai memotong rambut Eva. Dan seperti biasa, dia selalu menyukai potongan rambut yang diberikan Mrs Alba. Kali ini dua cucu cantik Mrs Alba juga sudah bergabung bersama mereka.

*

Setelah menghabiskan waktu tiga jam disana, Eva pun pamit. Sophie kaget dengan potongan rambut Eva saat Eva pulang.

"Mrs Alba gave you a hair cut?" tanya Sophie tidak percaya.

"Hu um," jawab Ea sambil meneguk air putih.

"Aku tidak percaya. Ibu sering kerumahnya tapi dia tidak pernah menawariku memotong rambutku," kata Sophie tidak terima.

"Ya, karena dia lebih sayang padaku. Isn't that obvious? Aku ke kamar dulu. Aku mau mandi," kata Eva sambil berlalu. Eva merebahkan badannya dan mengeluarkan ponselnya.

I hope you love my new hair

Ketik Eva dan mengirimkannya pada Evan. Kling. Tidak seberapa lama, ponselnya berbunyi tanda pesan baru masuk.

You look so beautiful. By the way, I will still love you even if you're bald.

Eva mengernyit membaca balasan Evan. Dia jadi membayangkan dirinya sendiri botak.

"Eva turun! Ada seseorang yang sedang mencarimu!" Eva semakin mengernyit mendengar teriakan Sophie. Siapa yang menemuinya karena dia tidak memiliki teman di LA.

Eva pun bangkit dan turun ke ruang keluarga.

"Eva, you haven't mention anything about this handsome man," kata Sophie pada Eva yang sudah turun. Dan Eva tercengang dengan siapa yang sekarang berada di ruang tamunya bersama Sophie dan Mark.

 *

Ola, terima kasih buat pembaca yang masih betah sampai dengan part ini. Jangan lupa kasih dukungan kalian ya dengan vote dan komen cerita ini. Gracias! Evan y Eva los quiero muchachos!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top